TINJAUAN YURIDIS TERHADAP TINDAKAN ANARKIS SEORANG POLISI PADA TINGKAT PENYIDIKAN DITINJAU DARI KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM ACARA PIDANA

Pupu Pujaswara, 161000019 (2021) TINJAUAN YURIDIS TERHADAP TINDAKAN ANARKIS SEORANG POLISI PADA TINGKAT PENYIDIKAN DITINJAU DARI KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM ACARA PIDANA. Skripsi(S1) thesis, FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS PASUNDAN.

[img]
Preview
Text
A.COVER.pdf

Download (23kB) | Preview
[img]
Preview
Text
F.BAB I.pdf

Download (547kB) | Preview
[img]
Preview
Text
G.BAB II.pdf

Download (451kB) | Preview
[img] Text
H.BAB III.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (476kB)
[img] Text
I.BAB IV.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (376kB)
[img] Text
J.BAB V.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (13kB)
[img]
Preview
Text
K.DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (243kB) | Preview

Abstract

Kepolisian Negara republik Indonesia sebagai lembaga penegak hukum di Indonesia berada pada barisan terdepan, karena memiliki kewajiban dalam hal penegakan hukum. Sebagai aparat penegak hukum anggota kepolisian harus memberi contoh yang baik dalam setiap tindakan dan pekerjaan yang dilakukannya, karena hal itu turut mempengaruhi kepatuhan masyarakat terhadap aturan hukum yang berlaku. Secara hukum, setiap anggota kepolisian republik Indonesia harus tunduk dan taat terhadap ketentuan-ketentuan yang berlaku, yaitu Pancasila dan UUD 1945, Undang-undang kepolisian, kode etik profesi kepolisian republik indoneisa, tribarata, catur prasetya, hukum pidana dan kitab undang undang hukum acara pidana. Peraturan hukum pidanan inilah yang diterapkan bagi anggota POLRI yang melakukan suatu tindakan/perbuatan kejahatan yang dilakukan oleh anggota POLRI. Namun pada kenyataannya ada oknum kepolisian yang melakukan pemeriksaan dengan kekerasan terhadap tersangka. Adapun identifikasi yaitu sebagai berikut: 1) Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya tindakan anarkis terhadap tersangka dalam proses penyidikan di kepolisian, 2) Upaya hukum yang dapat dilakukan oleh tersangka terhadap anggota kepolisian yang melakukan kekerasan pada saat pemeriksaan di tingkat penyidikan, 3) Bagaimana proses penegakan hukum terhadap anggota kepolisian yang melakukan tindakan anarkis terhadap tersangka ketika melakukan pemeriksaan Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu spesifikasi penelitian deskriptif analitis yakni dengan cara menganalisis hubungan hukum positif dengan teori hukum serta pelaksanaan hukum positif tersebut melalui pendekatan yuridis empiris dan dianalisis secara yuridis kualitatif yaitu menggunakan peraturan perundang-undangan yang dihubungkan dengan data primer dan sekunder yang berasal dari literatur hukum untuk membahas permasalahan hukum yang diajukan peneliti. Berdasarkan hasil penelitian Faktor penyebab terjadinya tindak kekerasan yang dilakukan oleh aparat penegak hukum kepolisian dalam hal ini penyidik itu terjadi karena lemahnya pengawasan terhadap penyidik tersebut. Penyidik merasa jumawa dan berhak untuk melakukan penyiksaan seperti memukul ketika tersangka tidak memberikan keterangan yang dianggapnya benar, ditambah juga itu karena penyidiknya rendah dalam hal hati nurani maka seenaknya saja memukul, menampar bahkan menyiksa orang yang berstatus tersangka. Selanjutnya upaya hukum yang dapat dilakukan oleh tersangka adalah Praperadilan yang disertai dengan ganti rugi dan rehabilitasi. Kemudian penegakan hukum terhadap oknum kepolisian yang melakukan tindakan kekerasan kepada tersangka akan mendapatkan sanksi melalui kode etik profesi kepolisian dan hukum pidana. Kata Kunci : Kepolisian, Penegakan Hukum, Tindakan Anarkis

Item Type: Thesis (Skripsi(S1))
Subjects: S1-Skripsi
Divisions: Fakultas Hukum > Ilmu Hukum 2021
Depositing User: Mr Hadiana -
Date Deposited: 09 Nov 2021 02:39
Last Modified: 09 Nov 2021 02:39
URI: http://repository.unpas.ac.id/id/eprint/53724

Actions (login required)

View Item View Item