Amelia Nazirun Nabil, 161000147 (2021) TANGGUNG JAWAB DOKTER ATAS KESALAHAN DIAGNOSIS DALAM LAYANAN KESEHATAN BERBASIS ONLINE BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NO. 29 TAHUN 2004 TENTANG PRAKTIK KEDOKTERAN JO UNDANG-UNDANG NO. 19 TAHUN 2016 (UU ITE). Skripsi(S1) thesis, FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS PASUNDAN.
|
Text
A.COVER.pdf Download (22kB) | Preview |
|
|
Text
F.BAB I.pdf Download (463kB) | Preview |
|
|
Text
G.BAB II.pdf Download (377kB) | Preview |
|
Text
H.BAB III.pdf Restricted to Repository staff only Download (347kB) |
||
Text
I.BAB IV.pdf Restricted to Repository staff only Download (365kB) |
||
Text
J.BAB V.pdf Restricted to Repository staff only Download (195kB) |
||
|
Text
K.DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (200kB) | Preview |
Abstract
Kemajuan teknologi membuat adanya suatu pelayanan baru di bidang kesehatan yaitu adanya telemedicine. Salah satu bagian dari telemedicine yaitu layanan kesehatan berbasis website (klinik online). Dalam klinik online terdapat praktik kedokteran yang mana memicu suatu permasalahan tersendiri yakni dalam proses mendiagnosis oleh dokter tanpa dilakukan pemeriksaan secara langsung. Dokter yang melakukan kesalahan diagnosis secara online dan mengakibatkan kerugian pasien harus bertanggungjawab atas kesalahannya sebagaimana UndangUndang Praktik Kedokteran dan Undang-Undang ITE. Berdasarkan latar belakang tersebut maka dirumuskan masalah mengenai bagaimana tanggung jawab terhadap tindakan dokter yang membuat kesalahan diagnosis berdasarkan Undang-Undang No. 29 Tahun 2004 Tentang Praktik Kedokteran Jo Undang-Undang No.19 Tahun 2016 (UU ITE)? bagaimana bentuk perlindungan hukum bagi pasien pengguna layanan klinik online? dan bagaimana penyelesesaian bagi kasus kesalahan diagnosis dokter pada pasien dihubungkan dengan Undang-Undang No. 29 Tahun 2004 Tentang Praktik Kedokteran Jo Undang-Undang No. 19 Tahun 2016 (UU ITE)? Metode penelitian dalam skripsi ini adalah dengan menggunakan spesifikasi deskriptif-analitis, yaitu metode yang bertujuan menggambarkan suatu peraturan perundang-undangan yang berlaku kemudian dikaitkan dengan teori-teori hukum dengan metode pendekatan Yuridis Normatif. Data yang digunakan yaitu data primer berupa data lapangan serta data sekunder yang diperoleh dari berbagai literatur. Tahap penelitian yang digunakan adalah penelitian kepustakaan dan penelitian lapangan. Teknik pengumpulan data yang digunakan penulis berupa inventaris, klasifikasi, dan analisis data yang ada. Analisis data yang digunakan adalah yuridis kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan kesimpulan bahwa tanggung jawab terhadap tindakan dokter yang membuat kesalahan diagnosis berdasarkan Pasal 64, Pasal 66 ayat (1), Pasal 69 ayat (3), Pasal 85 Undang-Undang No. 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran, Pasal 15 ayat (2) Undang-Undang No. 19 Tahun 2016 (UU ITE), Pasal 58 ayat (1) Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan, dokter harus bertanggung jawab atas kesalahannya melalui tanggung jawab secara perdata dengan membayar ganti kerugian pada korban. Lalu bentuk perlindungan hukum bagi pasien pengguna layanan klinik online yaitu perlindungan hukum refresif, dengan mengganti kerugian berupa uang dalam rangka menyelesaikan permasalahan yang disebabkan kesalahan diagnosis dokter pada klinik online . Lalu Penyelesaian bagi kasus kesalahan diagnosis dokter pada pasien dalam kasus Rina yang mengalami kesalahan diagnosis pada klinik kecantikan online yaitu dengan mengajukan gugatan perbuatan melawan hukum kepada Pengadilan Negeri. Kata kunci : Tanggung Jawab Dokter, Kesalahan Diagnosis, Layanan Kesehatan, Klinik Online
Item Type: | Thesis (Skripsi(S1)) |
---|---|
Subjects: | S1-Skripsi |
Divisions: | Fakultas Hukum > Ilmu Hukum 2021 |
Depositing User: | Mr Hadiana - |
Date Deposited: | 04 Nov 2021 03:57 |
Last Modified: | 04 Nov 2021 03:57 |
URI: | http://repository.unpas.ac.id/id/eprint/53640 |
Actions (login required)
View Item |