Maria Florencia Yunita Bello, NPM : 188080011 (2021) MAKNA MOTIF PADA TENUN IKAT ENDE-LIO MEANING OF MOTIF IN ENDE-LIO IKAT WEAVING. Thesis(S2) thesis, PERPUSTAKAAN PASCASARJANA.
Text
Artikel Maria Florencia Yunita Bello.docx Download (2MB) |
Abstract
Tenun merupakan salah satu warisan budaya Indonesia yang bernilai tinggi dengan motif dan corak yang beraneka ragam. Salah satu warisan budaya yang memiliki keunikan adalah Tenun Ikat Ende-Lio. Tenun ini sangat melekat dengan adat istiadat masyarakat Ende-Lio yang berhubungan dengan hal mistis dan gaib. Tenun Ikat Ende-Lio merupakan element penyeimbang dari setiap kegiatan di masyarakat NTT, khususnya dalam melakukan kegiatan budaya dan setiap motifnya memiliki fungsi berbeda, tergantung pemakaiannya. Penelitian ini membahas mengenai Motif Kelimara, Motif Lawo Seri, dan Motif Jara Elo dengan melakukan wawancara mendalam dengan Monika Wetu, penenun yang mewarisi bakat menenun secara turun temurun. Serta observasi partisipan untuk mendapatkan sudut pandang yang objektif. Dengan menggunakan Teori Konstruksi Sosial untuk memahami konstruksi makna dari motif Ikat Ende-Lio, Serta penggunaan semiotika Charles Sanders Peirce sebagai pisau analisis untuk melihat bagaimana interpretasi dari setiap makna dari setiap motif Tenun Ikat Ende-Lio, penelitian ini menghasilkan data yang cukup unik. Ketiga motif tersebut memiliki keterikatan dalam tradisi dan adat serta pemaknaannya. Motif Kelimara dipercaya sebagai simbol dalam memberikan kehidupan kepada manusia oleh cinta kasih sang Pencipta. Motif Kelimara digunakan untuk upacara pernikahan, dipakai oleh sang pengantin dimana dalam setiap motifnya memiliki makna-makna atas do’a untuk sang pengantin. Lawo Seri sendiri memiliki arti Mahkota Ratu yang terdapat di rumah adat (istri dari Mosalaki). Seri diinterpretasikan sebagai sebuah hiasan kepala bagi ratu, yang disebut sebagai Sisi Bidi. Sedangkan pada motif Lawo Jara Elo atau Sarung Kuda adalah simbol dari keperkasaan dan kegagahan dengan segala kehormatannya. Kuda sebagai motif Jara Elo memiliki makna yang sangat mendalam. Motif ini digunakan untuk syarat adat jika seseorang ingin melamar seorang gadis, selain itu, kuda sebagai motif tenun kiat ini juga digunakan untuk lambang hukum adat jika seseorang melakukan kesalahan. Kata Kunci: Tenun Ikat, Ende-Lio Konstruksi Sosial, Kebudayaan, Makna Motif
Item Type: | Thesis (Thesis(S2)) |
---|---|
Subjects: | RESEARCH REPORT |
Divisions: | Pascasarjana > S2-Ilmu Komunikasi 2021 |
Depositing User: | Mrs Lusiawati - |
Date Deposited: | 16 Apr 2021 03:07 |
Last Modified: | 16 Apr 2021 03:10 |
URI: | http://repository.unpas.ac.id/id/eprint/51658 |
Actions (login required)
View Item |