PENGARUH PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN DAN PARTISIPASI MASYARAKAT TERHADAP PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA SANGAT TERTINGGAL DI KABUPATEN BANDUNG BARAT INFLUENCE OF INSTITUTIONAL BUILDING AND COMMUNITY PARTICIPATION TO VILLAGE COMMUNITY EMPOWERMENT UNDERSTANDED AT BANDUNG BARAT DISTRICT

YAYAT RUKAYAT, NPM. 149020023 (2020) PENGARUH PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN DAN PARTISIPASI MASYARAKAT TERHADAP PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA SANGAT TERTINGGAL DI KABUPATEN BANDUNG BARAT INFLUENCE OF INSTITUTIONAL BUILDING AND COMMUNITY PARTICIPATION TO VILLAGE COMMUNITY EMPOWERMENT UNDERSTANDED AT BANDUNG BARAT DISTRICT. Disertasi(S3) thesis, UNIVERSITAS PASUNDAN.

[img] Text
ARTIKEL YAYAT_DIS.doc

Download (261kB)

Abstract

Permasalahan pokok dalam penelitian ini adalah Pemberdayaan Masyarakat di Kabupaten Bandung Barat belum efektif yang ditandai dengan masih adanya lima desa dengan katagori sangat tertinggal. Belum efektifnya pemberdayaan masyarakat di lima desa sangat tertinggal tersebut diduga disebabkan oleh Pengembangan Kelembagaan belum maksimal dan Partisipasi Masyarakat masih relatif rendah. Pendekatan penelitian sesuai dengan permasalahan yang dikemukakan adalah pendekatan kuantitatif dengan metode survey. Ukuran Populasi dalam penelitian ini adalah 408, teknik sampling yang digunakan adalah teknik simple random sampling dua tingkat, dengan ukuran sampel sebesar 193. Teknik Pengumpulan Data dilakukan dengan : Observasi, penyebaran Kuesioner dan Wawancara. Sedangkan teknik analisis data dilakukan dengan Structural Equation Modeling (SEM) dengan aplikasi Linear Structural Relationship (LISREL). Berdasarkan hasil analisis menggunakan LISREL diketahui bahwa secara parsial variabel Pengembangan Kelembagaan yang terdiri dari unsur : kepemimpinan, doktrin, program, sumber daya, struktur intern dan linkages berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel Pemberdayaan dengan kontribusi sebesar 0,537 atau 53,7%, demikian pula variabel Partisipasi Masyarakat yang terdiri dari cara : menumbuhkan kesadaran berpartisipasi, menginformasikan adanya kesempatan berpartisipasi, dan menunjukkan dan meningkatkan kemampuan masyarakat berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel Pemberdayaan Masyarakat Desa Sangat Tertinggal di Kabupaten Bandung Barat dengan kontribusi sebesar 0,326 ataiu 32,60%. Secara Simultan variabel Pengembangan Kelembagaan dan Partisipasi Masyarakat mampu menjelaskan Pemberdayaan Masyarakat Desa Sangat Tertinggal di Kabupaten Bandung Barat sebesar 63,20%, sedangkan epsilonnya sebesar 36,80%. Hasil evaliuasi model struktural menunjukkan bahwa indikator : X1.1. memiliki t-value sebesar 10,957, X1.2. memiliki t-value sebesar 11,031, X1.3. memiliki t-value sebesar 10,969, X1.4. memiliki t-value sebesar 12,598, X.1.5. memiliki t-value sebesar 12,199 dan , X1.6. memiliki t-value sebesar 11,798. Demiikian pula untuk indikator X2.1. memiliki t-value sebesar 12,108, X2.2. memiliki t-value sebesar 10,660, X2.1. dan X.2.3. memiliki t-value sebesar 19,264. Seluruh indikator untuk variabel X1 dan X2 memiliki t-value lebih besar dari t-tabel sebesar 1,652, dengan demikian indikator-indikator tersebut merupakan indikator yang tepat untuk mengukur variabel Pengembangan Kelembagaan (X1) dan Partisipasi Masyarakat (X2) Hasil penelitian menunjukkan perlunya dilakukan penelitian lebih lanjut tentang Pengembangan Kelembagaan dan Partisipasi Masyarakat terhadap Pemberdayaan Masyarakat Desa Sangat Tertinggal di Kabupaten Bandung Barat, dilihat dari perspektif Administrasi Publik, dengan mengembangkan variabe-variabel lain selain Pengembangan Kelembagaan dan Partisipasi Masyarakat. Kata Kunci : Pengembangan Kelembagaan, Partisipasi Masyarakat dan Pemberdayaan Masyarakat

Item Type: Thesis (Disertasi(S3))
Subjects: RESEARCH REPORT
Divisions: Pascasarjana > S3-Ilmu Sosial 2018
Depositing User: asep suryana
Date Deposited: 28 Dec 2020 03:09
Last Modified: 02 Mar 2021 05:00
URI: http://repository.unpas.ac.id/id/eprint/50186

Actions (login required)

View Item View Item