STRATEGI PENGUATAN KELEMBAGAAN DAN KOLABORASI DALAM PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN HIV & AIDS DI KOTA TASIKMALAYA

Dandan Haryono, NPM. 169020026 and Soleh Suryadi, Nurlatipah Nasir and Makbul Mansyur (2020) STRATEGI PENGUATAN KELEMBAGAAN DAN KOLABORASI DALAM PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN HIV & AIDS DI KOTA TASIKMALAYA. Disertasi(S3) thesis, UNIVERSITAS PASUNDAN.

Full text not available from this repository.

Abstract

Kota Tasikmalaya menjadi salah satu Kota yang memiliki tingkat epidemisitas HIV & AIDS kategori concentrated epidemic level. Bila tidak dilakukan upaya penanggulangan yang tepat, maka level nya bisa menjadi generalize epidemic level. HIV & AIDS ini menjadi ancaman tersendiri, terlebih, temuan kasus HIV & AIDS dari tahun ke tahun meningkat dan tersebar hingga ke seluruh kecamatan dan kelurahan di Kota Tasikmalaya terlebih melihat masih ditemukan masalah diantaranya: sarana prasarana, SDM, serta kerjasama dengan steakholder belum di lakukan secara formal baik itu dengan swasta maupun lingkungan pemerintah. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah: (1) Untuk mengetahui bagaimana kelembagaan Komisi Penanggulangan AIDS Daerah dalam pencegahan dan penanggulangan HIV & AIDS di Kota Tasikmalaya (2) Untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang menyebabkan penguatan kelembagaan dalam pencegahan dan penanggulangan HIV & AIDS di Kota Tasikmalaya belum efektif (3) Untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang menyebabkan kolaborasi dalam pencegahan dan penanggulangan HIV & AIDS di Kota Tasikmalaya belum efektif (4) Untuk mengetahui strategi apa yang dapat di gunakan agar penguatan kelembagaan dan Kolaborasi dalam pencegahan dan penanggulangan HIV & AIDS di Kota Tasikmalaya menjadi efektif. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif jenis studi kasus dengan pendekatan kualitatif dan analisis SWOT, Teknik pengumpulan data dilakukan melalui studi pustaka, observasi dan wawancara mendalam, focus group discution dan dokumentasi. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori penguatan kelembagaan dari Hilderbrand dan Grindle dengan dimensi individu, struktur dan sistem. Model collaborative governance Ansell dan Gash dengan dimensi kondisi awal, kepemimpinan fasilitatif, desain institusional, dan proses kolaborasi. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh hasil bahwa: (1) Kelembagaan KPA belum efektif dalam pencegahan dan penanggulangan Aids masi terdapat beberapa faktor penghambat di dalamnya, (2) Faktor-Faktor Penguatan Kelembagaan belum efektif karena belum terpenuhinya seluruh dimensi,Individu, Struktur dan Sistem (3) Faktor-faktor yang menyebabkan kolaborasi pencegahan penanggulangan HIV & AIDS yaitu belum terpenuhinya dimensi-dimensi, Kondisi awal, Kepemimpinan Fasilitatif, Desain Istitusional dan Proses tata kelola kolaborasi.(4) Strategi yang efektif dalam pencegahan dan penanggulangan HIV & AIDS adalah dengan menggunakan strategi agresif. Novelty dari penelitian ini yaitu dalam dimensi penguatan kelembagaan, individu, struktur, sistem, temuan penulis hasil penelitian menambahkan dua dimensi yaitu: komitmen dan dukungan, sedangkan pada model kolaborasi, kondisi awal, kepemimpinan fasilitatif, desain institusional, proses tata kelola kolaborasi peneliti menemukan dimensi network Atau jejaring dalam kolaborasi serta membuat model kolaborasi universal yang baru. Kata kunci: Strategi, penguatan kelembagaan, collaborative governance, HIV & AIDS

Item Type: Thesis (Disertasi(S3))
Subjects: RESEARCH REPORT
Divisions: Pascasarjana > S3-Ilmu Sosial 2018
Depositing User: asep suryana
Date Deposited: 30 Nov 2020 04:22
Last Modified: 02 Dec 2020 07:20
URI: http://repository.unpas.ac.id/id/eprint/50100

Actions (login required)

View Item View Item