BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Seiring peningkatan populasi jumlah penduduk dan pertumbuhan ekonomi, volume sampah semakin hari semakin meningkat. Pada beberapa tahun terakhir ini permasalahan sampah khususnya limbah padat tidak kalah rumitnya dengan permasalahan ekonomi dan sosial serta aspek-aspek kehidupan lainnya. Secara umum sampah di Indonesia terdiri dari 75% sampah organik, sedangkan sisanya merupakan sampah anorganik (DLHK Kab. Subang, 2017). Kabupaten Subang memiliki permasalahan sampah yaitu salah satunya adalah daya tampung sampah di TPA Panembong yang semakin hari semakin berkurang. Menurut data dari Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kabupaten Subang, TPA Panembong merupakan satu-satunya TPA yang berada di Kabupaten Subang dan sampah yang masuk ke TPA Panembong dalam sehari yaitu ±250-300 m3/hari dan angkanya akan terus bertambah seiring waktu. jenis sampah yang mendominasi di TPA Panembong berasal dari sampah pasar dan sampah rumah tangga. Salah satu solusi yang dapat menjawab permasalahan tersebut adalah dibangunnya suatu unit pengolahan sampah yang dapat diterapkan di Tempat Pemrosesan Akhir Sampah. Jenis sampah yang terdapat di TPA Panembong adalah sampah pasar dan rumah tangga dimana jenis sampah tersebut memiliki karakteristik biodegradable atau sampah yang mudah membusuk. Ada beberapa unit pengolahan sampah yang dapat digunakan antara lain komposter, biodigester, dan insenerator. Unit pengolahan komposter bisa digunakan untuk skala individu maupun kawasan, proses pembuatan kompos atau disebut komposting adalah proses biologi yang mendekomposisi sampah (terutama sampah organik yang basah) dengan adanya interaksi kompleks dari organisme. Pengolahan sampah dengan metode komposting memiliki proses yang sederhana namun memiliki dampak negatif yaitu berupa timbulnya bau, lalat, cacing dan rodent, serta air lindi, selain itu operasional, kontrol temperatur dan kelembabannya sulit, dan membutuhkan lahan yang luas, karena dari proses pengomposan hingga pematangan membutuhkan waktu ± 40-50 hari. Selanjutnya, untuk biodigester prinsip pengolahan sampahnya yaitu mendekomposisi sampah organik dengan tidak menggunakan oksigen, lalu bakteri yang berperan dalam proses dekomposisi adalah bakteri anaerobik. Proses pengolahannya berlangsung pada tangki tertutup sehingga tidak menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan. Selain itu, biodigester menghasilkan biogas yang dapat dimanfaatkan sebagai energi listrik. Sedangkan insenerator merupakan unit pengolahan sampah dengan cara dilakukan pembakaran sampah yang menghasilkan gas buangan yang berbahaya bagi lingkungan (Bagus, 2011). Selain itu insenerator membutuhkan biaya yang cukup mahal. Unit pengolah sampah organik yang dipilih untuk diterapkan adalah biodigester karena waktu pengolahan sampah yang dibutuhkan lebih pendek dibandingkan dengan proses komposting dan biodigester ini dapat menghasilkan produk yang bermanfaat seperti listrik, pupuk dan gas metan yang dijadikan bahan bakar alternatif. Selain itu teknologi biodigester ini lebih ekonomis dan mudah dalam pelaksanaannya dibandingkan dengan insenerator. I.2 Maksud dan Tujuan Adapun maksud dan tujuan dari tugas akhir ini adalah memanfaatkan sampah organik dari sampah pasar dan perumahan yang masuk ke TPA Panembong agar dapat mengurangi sampah yang tertimbun di TPA dengan melakukan perencanaan pengolahan sampah organik menggunakan biodigester skala TPA dan perhitungan rencana anggaran biaya perencanaan. 1.3 Ruang Lingkup Studi Ruang lingkup tugas akhir ini adalah sebagai berikut: 1. Tempat yang dijadikan objek studi adalah Tempat Pemrosesan Akhir Sampah Panembong di Kabupaten Subang. 2. Limbah padat yang akan diolah adalah sampah organik dari pasar dan perumahan yang masuk ke TPA Panembong. 3. Mengukur timbulan sampah, melakukan sampling komposisi sampah, dan uji karakteristik sampah. 4. Membuat perencanaan teknis digester. 5. Menganalisis kelayakan ekonomi dari perencanaan digester. 1.4 Sistematika Penulisan Laporan Adapun Sistematika dari penulisan laporan tugas akhir ini adalah sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN Memberikan gambaran umum tentang latar belakang, tujuan perencanaan, ruang lingkup, dan sistematika penulisan. BAB II GAMBARAN UMUM WILAYAH PERENCANAAN Bab ini menjelaskan mengenai gambaran umum wilayah dan sistem pengelolaan sampah Kabupaten Subang dan TPA Panembong. BAB III TINJAUAN PUSTAKA Memaparkan teori-teori yang dapat membantu dalam proses menentukan dan merencanakan pengolahan sampah organik di TPA Panembong. BAB IV TAHAPAN PERENCANAAN Menjelaskan tahapan-tahapan perencanaan, metode pengukuran dan analisis sampel, serta alat dan bahan yang digunakan. BAB V ANALISIS KELAYAKAN TEKNIS Bab ini berisi mengenai perhitungan proyeksi penduduk dan timbulan sampah, hasil sampling komposisi sampah, hasil uji karakteristik sampah, rangkaian pengolahan sampah dengan digester, perhitungan kapasitas reaktor, perhitungan perlengkapan anaerobic digester, analisis kebutuhan lahan. BAB VI ANALISIS KELAYAKAN EKONOMI Memaparkan analisis kelayakan ekonomi dari perencanaan anaerobic digester. BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN Berisikan kesimpulan dari laporan yang telah disusun beserta saran.