PENYISIHAN BESI (FE) DAN MANGAN (MN) PADA AIR TANAH BUATAN (ARTIFISIAL) DENGAN MENGGUNAKAN BIJI KELOR (MORINGA OLEIFERA)

Vinsensius Marianus, mhs and Evi Afiatun, Ds and Deni Rusmaya, DS (2020) PENYISIHAN BESI (FE) DAN MANGAN (MN) PADA AIR TANAH BUATAN (ARTIFISIAL) DENGAN MENGGUNAKAN BIJI KELOR (MORINGA OLEIFERA). Skripsi(S1) thesis, Fakultas Teknik Unpas.

[img]
Preview
Text
VINSENSIUS MARIANUS_ 143050023_TEKNIK LINGKUNGAN (1).pdf

Download (522kB) | Preview
Official URL: http:/www.teknik.unpas.ac.id

Abstract

ABSTRAK Air tanah mengandung berbagai mineral, antara lain Besi dan Mangan. Besi (Fe) dan Mangan (Mn) yang berlebihan dalam air memerlukan pengolahan. Salah satu pengolahan adalah Koagulasi Dan Flokulasi. Biji kelor memiliki kemampuan sebagai koagulan karena memiliki kandungan protein yang cukup tinggi sehingga dapat menyisihkan kandungan Besi dan Mangan dalam air. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menyisihkan konsentrasi Besi dan Mangan dengan menggunakan biji Kelor, dengan dosis mulai dari 100 mg sampai 500 mg, serta mendapatkan waktu pengendapan mulai dari 30 menit, 60 menit, 90 menit, 120 menit, dan 150 menit. Masing-masing larutan Fe dan Mn dikontakkan dengan serbuk Biji kelor, melalui proses jartest, sebagai pendekatan proses Koagulasi-Flokulasi. Setelah dilakukan perlakuan, sampel Besi dan Mangan diperiksa dengan menggunakan Spektrofotometri. Dari penentuan dosis optimum didapatkan dosis biji kelor yang digunakan untuk mengikat Besi untuk Konsentrasi 0,3 mg/l sebanyak 100 mg, konsentrasi 0,9 mg/l sebanyak 400 mg/l, konsentrasi 1,5 mg/l sebanyak 400 mg, konsentrasi 2,1 Mg/l sebanyak 500 mg/l, konsentrasi 2,7 mg/l sebanyak 500 mg/l, konsentrasi 3,3 mg/l sebanyak 300 mg/l dan konsentrasi 4 mg/l sebanyak 400 mg/l. Untuk konsentrasi Besi 0,3-2,1 mg/l bisa digunakan biji kelor sebagai penyisih kandungan Besi, sedangkan 2,7 mg/l – 4mg/l digunakan sebagai cocoagulant. Untuk Mangan (Mn) antara lain : untuk Konsentrasi 0,3 mg/l sebanyak 100 mg, konsentrasi 0,9 mg/l sebanyak 100 mg/l, konsentrasi 1,5 mg/l sebanyak 200 mg, konsentrasi 2,1 Mg/l sebanyak 200 mg, konsentrasi 2,7 mg/l sebanyak 300 mg/l, konsentrasi 3,3 mg/l sebanyak 300 mg/l dan konsentrasi 4 mg/l sebanyak 400 mg/l. Untuk konsentrasi Mangan 0,3 mg/l - 2,7 mg/l bisa digunakan biji kelor untuk menyisihkan kandungan mangan sedangkan konsentrasi mangan 3,3 dan 4 mg/l digunakan sebagai co-coagulant. Sedangkan waktu pengendapan untuk Besi (Fe) dengan konsentrasi 0,3 mg/l pada menit ke 30, konsentrasi 0,9 mg/l pada menit ke 60, konsentrasi 1,5 mg/l pada menit ke 120 menit, pada konsentrasi 2,1 mg/l pada menit ke 60, konsentrasi 2,7 mg/l pada menit ke 60, konsentrasi 3,3 mg/l pada menit ke 60 dan konsentrasi 4 mg/l pada menit ke 90. Waktu pengendapan Mangan konsentrasi 0,3 mg/l pada menit ke 30, konsentrasi 0,9 mg/l pada menit ke 30, konsentrasi 1,5 mg/l pada menit ke 30 menit, pada konsentrasi 2,1 mg/l pada menit ke 60, konsentrasi 2,7 mg/l pada menit ke 150, konsentrasi 3,3 mg/l pada menit ke 120 dan konsentrasi 4 mg/l pada menit ke 150. Kata kunci : Besi, Biji Kelor, Koagulasi-Flokulasi, Mangan , Pengendapan

Item Type: Thesis (Skripsi(S1))
Subjects: S2-Thesis
Divisions: Fakultas Teknik > Teknik Lingkungan 2018
Depositing User: Ms sri -
Date Deposited: 24 Oct 2020 04:31
Last Modified: 24 Oct 2020 04:31
URI: http://repository.unpas.ac.id/id/eprint/49690

Actions (login required)

View Item View Item