PERGESERAN MAKNA UPACARA TABUH RAH MENJADI PERBUATAN “TAJEN” YANG MENGANDUNG UNSUR PERJUDIAN DALAM MASYARAKAT ADAT BALI

Anizsa Pramestianingrum, 151000255 (2019) PERGESERAN MAKNA UPACARA TABUH RAH MENJADI PERBUATAN “TAJEN” YANG MENGANDUNG UNSUR PERJUDIAN DALAM MASYARAKAT ADAT BALI. Skripsi(S1) thesis, FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS PASUNDAN.

[img]
Preview
Text
A. COVER.pdf

Download (52kB) | Preview
[img]
Preview
Text
D. DAFTAR ISI.pdf

Download (120kB) | Preview
[img]
Preview
Text
G. BAB II.pdf

Download (335kB) | Preview
[img]
Preview
Text
F. BAB I.pdf

Download (260kB) | Preview
[img] Text
I. BAB IV.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (190kB)
[img] Text
J. BAB V.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (121kB)
[img] Text
H. BAB III.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (152kB)

Abstract

“Tabuh rah” saat ini yang mengalami pergeseran makna menjadi ladang untuk melakukan perjudian “Tajen”. Permasalahan yang akan di teliti dan dibahas dalam skripsi ini ialah,Penyebab bergesernya makna tradisi upacara adat “Tabuh rah” menjadi perbuatan judi “Tajen”, Perkembangan upacara adat “Tabuh Rah” sehingga dapat dikatakan sebagai judi “Tajen” yang mengandung unsur perjudian, Upaya penanggulangan agar upacara adat yang telah bergeser makna menjadi perjudian dapat dikembalikan menjadi makna tradisi yang sesungguhnya berdasarkan ketentuan hukum adat Metode yang digunakan dalam pendekatan ini adaah yuridis normatif, juga didukung oleh metode pendekatan yuridis empiris. Metode pendekatan ini digunakan mengingat permasalahan yang diteliti berkisar pada peraturan perundang-undangan serta kaitannya dengan penerapan dalam praktek. Teknik pengumpulan data dalam penulisan ini dilakukan dengan studi kepustakaan, wawancara, dan penelitian langsung ke lapangan. Hasil penelitian ini menunjukan Tajen yang didalamnya memenuhi unsur perjudian dikategorikan sebagai tindak kejahatan dengan ancaman hukuman pidana. Bahwa Perkembangannya ritual suci tabuh rah mengalami pergeseran makna menjadi Tajen. Tajen berawal dari kebiasaan yang bersumber dari pelaksanaan upacara agama saat ada odalan (perayaan ntahunan) di pura, yang selalu menghadirkan caru (kurban), “Tajen” (sabung ayam) termasuk dalam bagisan perjudian, maka melanggar ketentuan pasal 303 dan pasal 303 bis dalam KUHP, Undang-undang Nomor 7 Tahun 1974 Tentang Penertiban Perjudian dan PP Nomor 9 Tahun 1981 Tentang Pelaksanaan Undang-undang Nomor 7 Tahun 1974. Upaya-upaya yang dilakukan oleh aparat dan tokoh adat seperti membuat selogan-selogan, menagadakan perjanjian penyuluhan hukum kepada masyarakat,serta melakukan razia mendadak. Kata Kunci : Pergeseran Makna,Tabuh Rah, “Tajen”, Perjudian

Item Type: Thesis (Skripsi(S1))
Subjects: S1-Skripsi
Divisions: Fakultas Hukum > Ilmu Hukum 2018
Depositing User: Lilis Atikah
Date Deposited: 25 Oct 2019 06:09
Last Modified: 25 Oct 2019 06:09
URI: http://repository.unpas.ac.id/id/eprint/46413

Actions (login required)

View Item View Item