PEMBUKTIAN DALAM PERKARA PERDAGANGAN PEREMPUAN YANG DIIMINGIMINGI MENJADI TKI KE MALAYSIA DIHUBUNGKAN DENGAN UNDANGUNDANG NO 21 TAHUN 2007 TENTANG PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA PERDAGANGAN ORANG

Mahfud Rivai, NPM: 151.0000.43 (2019) PEMBUKTIAN DALAM PERKARA PERDAGANGAN PEREMPUAN YANG DIIMINGIMINGI MENJADI TKI KE MALAYSIA DIHUBUNGKAN DENGAN UNDANGUNDANG NO 21 TAHUN 2007 TENTANG PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA PERDAGANGAN ORANG. Skripsi(S1) thesis, Fakultas Hukum Unpas.

[img]
Preview
Text
9. BAB 1.pdf

Download (398kB) | Preview
[img]
Preview
Text
10. BAB 2.pdf

Download (620kB) | Preview
[img]
Preview
Text
8. DAFTAR ISI.pdf

Download (381kB) | Preview
[img] Text
12. BAB IV.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (368kB)
[img] Text
11. BAB III.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (358kB)
[img] Text
13. BAB V.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (194kB)
[img]
Preview
Text
14. DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (297kB) | Preview
[img]
Preview
Text
1. COVER.pdf

Download (36kB) | Preview

Abstract

Target atau korban kejahatan tampaknya tidak pandang bulu, siapa saja bisa menjadi peluang yang sama untuk bisa menjadi korban kejahatan, termasuk pula perempuan. Perempuan terkadang mempunyai andil terjadinya kejahatan tersebut, karna ada persetujuan dari korban itu sendiri dengan berbagai alasan. permasalahannya adalah faktor-faktor apasajakah yang menjadi penyebab terjadinya tindak pidana perdagangan orang, bagaimana proses pembuktian tindak pidana perdagangan perempuan yang diiming-imingi menjadi tenagaa kerja Indonesia di Malaysia di Pengadilan Negeri Subang, apa yang menjadi kendala jaksa penuntut umum untuk membuktikan perkara tindak pidana perdagangan orang di pengadilan. Dalam menganalisis hasil penelitian, peneliti menggunakan metode penelitian dengan spesifikasi penelitian menggunakan deskriptif analitis yaitu Metode deskriptif analitis adalah metode yang datanya sudah dikumpulkan oleh peneliti kemudian dianalisis sesuai dengan teori dan fakta di lapangan. Metode pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah yuridis normatif yaitu penelitian hukum yang dilakukan dengan cara meneliti data atau bahan perpustakaan yang merupakan data sekunder berupa bahan hukum primer, bahan hukum sekunder maupun bahan hukum tersier. Metode analisis data yang digunakan adalah metode yuridis kualitatif yaitu dengan cara menyusunnya secara sistematis, menghubungkan satu sama lain terkait dengan permasalahan yang diteliti dengan berlaku ketentuan peraturan perundang-undangan yang lain, memperhatikan hirarki perundang-undangan dan menjamin kepastian hukumnya. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah factor terjadinya perdagangan orang yaitu faktor ekonomi, faktor ekologi, faktor social-budaya, ketidaksetaraan gender. Proses pembuktian perkara Tindak Pidana Perdagangan Orang yaitu melalui pemyidikan, penuntutan, pemeriksaan di pengadilan, pelaksanaan, pengawasan dan pengamatan. Kendala yang dihadapi Jaksa Penuntut Umum yaitu Tindak Pidana Perdagangan Orang termasuk tindak pidana yang terorganisir, pentingnya keterangan saksi dan terdakwa, dimana dalam keterangan saksi dan terdakwa, saksi dan terdakwa yang memberikan penjelasan hanya mengatakan sebagian kecil dari tindak pidana perdagangan orang yang dimana saksi tersebut menceritakan tentang penampungan dan pengirimannya saja, sedangkan dalam tindak pidana perdagangan orang tidak cukup sampai disitu saja. Susah dibuktikannya unsur tindak pidana perdagangan orang, dalam kata eksploitasi sangat susah dibuktikan, dikarenakan kebanyakan pelaku yang ditangkap ialah bertugas sebagai agen atau bisa dibilang calo jadi si pelaku tidak tahu menahu setelah dikirimkannya korban keluar wilayah Indonesia. Kata Kunci : Pembuktian, Perdagngan Orang, Tenaga Kerja Indonesia

Item Type: Thesis (Skripsi(S1))
Subjects: S1-Skripsi
Divisions: Fakultas Hukum > Ilmu Hukum 2018
Depositing User: Lilis Atikah
Date Deposited: 24 Oct 2019 07:46
Last Modified: 24 Oct 2019 07:46
URI: http://repository.unpas.ac.id/id/eprint/46370

Actions (login required)

View Item View Item