Nadila Fasya Nurul Hanifah, 152030253 (2019) KEBIJAKAN ASEAN COMISSION ON PROMOTION AND PROTECTION OF THE RIGHTS OF WOMEN AND CHILDREN (ACWC) DALAM MERESPONS KEKERASAN TERHADAP PEREMPUAN DI ROHINGYA. Skripsi(S1) thesis, FISIP UNPAS.
|
Text
COVER.pdf Download (112kB) | Preview |
|
|
Text
BAB II.pdf Download (166kB) | Preview |
|
|
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (102kB) | Preview |
|
|
Text
ABSTRAK.pdf Download (100kB) | Preview |
|
|
Text
LEMBAR PENGESAHAN.pdf Download (276kB) | Preview |
|
|
Text
BAB I.pdf Download (122kB) | Preview |
Abstract
Konflik di Rohingya bukan sebuah hal yang baru lagi bagi negara-negara di kawasan Asia Tenggara, konflik ini sudah berlangsung lama dan merupakan salah satu bentuk dari pelanggaran HAM berat. Banyak dari penduduk Rohingya yang menerima kekerasan baik fisik maupun psikis tidak terkecuali perempuan, perempuan di Rohingya tidak hanya menerima kekerasan fisik secara biasa namun juga menerima kekerasan seksual juga. Banyak laporan yang menyebutkan bahwa telah terjadi pemerkosaan, penyiksaan dan pembunuhan yang terjadi terhadap perempuan Rohingya. ASEAN sebagai organisasi regional sudah sepakat untuk mengangkat HAM sebagai salah satu isu yang diperhatikan oleh karena itu ASEAN mendirikan ASEAN Comission on the Promotion and Protection of the Rights of Women and Children (ACWC) sebagai organisasi integral dari ASEAN yang bergerak khusus menangani HAM perempuan dan anak-anak seakan tidak berdaya dalam menangani kekerasan yang terjadi kepada perempuan di Rohingya. Penilitian ini bertujuan untuk memaparkan mengapa ACWC sebagai organisasi yang khusus didirikan oleh ASEAN untuk mengurus masalah HAM perempuan dan anak-anak seakan tidak berdaya dalam menghadapi kekerasan terhadap perempuan yang terjadi di Rohingya, program-program yang telah dibuat oleh ACWC pun tidak bisa terimplementasikan secara sepenuhnya. Sedangkan, manfaat dari penelitian ini diharapkan bisa memperkaya wawasan pengembangan Ilmu Hubungan Internasional khususnya terutama referensi fungsi dan peran ACWC terhadap kasus kekerasan terhadap perempuan di Rohingya. Metode penelitian yang diterapkan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif analitis yaitu suatu analisa yang menggambarkan, menganalisa, dan mengklarifikasikan gejala-gejala yang berdasarkan atas pengamatan dari beberapa kejadian dan masalah yang aktual yang terjadi terhadap perempuan di Rohingya Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penyebab fungsi dan peran ACWC sebagai organisasi HAM tidak begitu terimplementasi karena adanya prinsip non-intervensi yang dipakai oleh ASEAN, prinsip ini menghalangi jalan ACWC dalam menjalankan tugasnya sedangkan non-intervensi di ASEAN sendiri hadir karena ada shared knowledge atau shared ideas yang gagal dibentuk dan kecenderungan ASEAN mencari kestabilan keamanan kawasan. Kata kunci: HAM, Rohingya, ACWC, Non-Intervensi
Item Type: | Thesis (Skripsi(S1)) |
---|---|
Subjects: | S1-Skripsi |
Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Hubungan Internasional 2015 |
Depositing User: | Mr Iwan Ridwan Iwan |
Date Deposited: | 08 Oct 2019 07:35 |
Last Modified: | 08 Oct 2019 07:35 |
URI: | http://repository.unpas.ac.id/id/eprint/45472 |
Actions (login required)
View Item |