PENGARUH LIBERALISASI PERDAGANGAN WTO TERHADAP KETAHANAN PANGAN INDONESIA (STUDI KASUS : IMPOR BERAS ASAL THAILAND)

GILANG PRATAMA IRIANTO, 152030274 (2019) PENGARUH LIBERALISASI PERDAGANGAN WTO TERHADAP KETAHANAN PANGAN INDONESIA (STUDI KASUS : IMPOR BERAS ASAL THAILAND). Skripsi(S1) thesis, FISIP UNPAS.

[img]
Preview
Text
Cover.pdf

Download (65kB) | Preview
[img]
Preview
Text
BAB II.pdf

Download (258kB) | Preview
[img]
Preview
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (26kB) | Preview
[img]
Preview
Text
ABSTRAK 3 BAHASA.pdf

Download (15kB) | Preview
[img]
Preview
Text
BAB I.pdf

Download (221kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Lembar Pengesahan.pdf

Download (66kB) | Preview

Abstract

Agreement on Agriculture (AoA) merupakan kesepakatan yang terjalin diantara World Trade Organization (WTO) dengan Indonesia di bidang pertanian yang terdiri dari tiga pilar, diantaranya akses pasar, subsidi domestik, dan subsidi ekspor. Tiga pilar tersebut berorientasi pada liberalisasi kebijakan pertanian Indonesia yang bertujuan untuk membangun sistem perdagangan yang adil dan berorientasi pasar. Tujuan penelitian ini dalam studi Hubungan Internasional adalah untuk mengetahui pengaruh liberalisasi perdagangan WTO terhadap ketergantungan impor beras Thailand. Dengan menggunakan metode deskriptif analitis dalam hal ini mendeskripsikan bagaimana liberalisasi perdagangan WTO mempengaruhi Ketahanan pangan Indonesia melalui studi kasus impor beras dari Thailand. Butir-butir isi kesepakatan Agreement of Agriculture berdampak pada kebijakan yang diambil pemerintah Indonesia, sehingga Indonesia mengalami hambatan dalam swasembada pangan, yang disebabkan oleh pembatasan intervensi negara dalam memberikan subsidi domestik, pembatasan subsidi ekspor, dan membuka akses pasar yang lebih berorientasi pada liberalisasi. Kebijakan tersebut berdampak pada banyaknya alih fungsi lahan dan alih profesi petani, sehingga produksi beras domestik Indonesia semakin berkurang. Kebijakan liberalisasi perdagangan membuka kemudahan bagi impor beras dan keleluasaan untuk membuka kesempatan yang lebih besar bagi Indonesia untuk memiliki akses terhadap perdagangan bebas. Hal tersebut menjadi permasalahan yang dilematis bagi Indonesia dalam menghadapi liberalisasi perdagangan WTO, mengingat kebijakan tersebut akan bergantung terhadap kesiapan Indonesia sendiri dalam menghadapi liberalisasi. Kesimpulan kesepakatan dalam Agreement of Agriculture mempengaruhi kebijakan dalam negeri Indonesia di bidang pertanian dan berimplikasi pada kondisi ketahanan pangan Indonesia, dimana setelah diberlakukannya liberalisasi perdagangan tersebut jumlah impor beras Indonesia dalam rangka pemenuhan kebutuhan pangan pokok nasional menunjukan kenaikan yang signifikan. Selain itu, butir-butir perjanjian Agreement on Agriculture menjadi salah satu faktor yang menghambat Indonesia dalam mencapai swasembada beras. Kata kunci: Liberalisasi Perdagangan, impor beras.

Item Type: Thesis (Skripsi(S1))
Subjects: S1-Skripsi
Divisions: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Hubungan Internasional 2015
Depositing User: mr yogi -
Date Deposited: 02 Oct 2019 02:37
Last Modified: 02 Oct 2019 02:37
URI: http://repository.unpas.ac.id/id/eprint/44998

Actions (login required)

View Item View Item