Angga Nugraha, 131000291 (2019) ADVOKAT YANG MERINTANGI PROSES PENYIDIKAN PERKARA TINDAK PIDANA KORUPSI DIHUBUNGKAN DENGAN UNDANG-UNDANG NO 18 TAHUN 2003 TENTANG ADVOKAT. Skripsi(S1) thesis, Fakultas Hukum Universitas Pasundan.
|
Text
H. BAB III.pdf Download (154kB) | Preview |
|
Text
J. BAB V.pdf Restricted to Repository staff only Download (12kB) |
||
|
Text
G. BAB II.pdf Download (497kB) | Preview |
|
|
Text
A. COVER.pdf Download (19kB) | Preview |
|
|
Text
K. DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (244kB) | Preview |
|
Text
I. BAB IV.pdf Restricted to Repository staff only Download (273kB) |
||
|
Text
D. DAFTAR ISI.pdf Download (246kB) | Preview |
|
|
Text
F. BAB I.pdf Download (198kB) | Preview |
Abstract
Advokat adalah profesi yang mulia “Officium Nobile”. Tugas Advokat pada zaman dahulu adalah mengabdikan diri kepada masyarakat dan berkewajiban untuk ikut membantu penegakan Hak Asasi Manusia. Keberadaan Advokat ini sangat membantu dalam proses beracara di Pengadilan kepada Kliennya. Zaman sekarang orientasi sebagian Advokat sudah banyak berubah, bukan lagi semata untuk mengabdi masyarakat dan membantu menegakan Hak Asasi Manusia, akan tetapi dengan adanya honorarium yang diberikan oleh Kliennya, sehingga dalam pembelaanya tidak lagi objektif dan bertujuan bukan lagi mencari keadilan, akan tetapi mengusahaakan Klienya agar tidak dijerat oleh hukum meskipun sudah terbukti telah melanggar hukum. sebagaimana kasus penghalang-halangan proses penyidikan yang dilakukan oleh Fredich Yunadi. Permasalaham hukum skripsi ini adalah Bagaimana penyebab terjadinya suatu kejahatan yang terselubung untuk merintangi penyidikan dalam tidak pidana korupsi?. Bagaimana pertanggungjawaban pidana oleh Advokat terhadap perbuatan merintangi proses penyidikan menurut undan-undang Advokat?. Bagaimana upaya yang dilakukan oleh organisasi Advokat dalam menyikapi anggotanya yang melakukakan tindakan merintangi proses penyidikan dalam tindak pidana korupsi?. Metodologi penelitian yang digunakan adalah diskriptif analitis, diskriptis analitis ialah yang menggambarkan data-data tentang suatu peristiwa yang berlangsung pada tempat tertentu dan pada saat tertentu yang kemudian dianalisis. Adapun metode yang digunakan adalah yuridis normatif, yuridis normatif ialah metode yang menggunakan sumber-sumber data sekunder, yaitu aturan hukum yang berdasarkan khirarki perundang-undangan yaitu Undang-undang Dasar 1945, Undang-undang dan peraturan-peraturan lainnya. Bahan hukum sekunder adalah bahan yang bersumber dari buku teks dan website. Bahan hukum tersier adalah bahan hukum yang memberikan petunjuk atau penjelasan terhadap bahan hukum primer dan sekunder, seperti kamus hukum. Hasil penelitian penulis menunjukan, bahwa Penyebab terjadinya proses penghalang-halangan terhadap penyidikan yang dilakukan oleh advokat yang merintangi proses penyidikan oleh KPK untuk membela klienya. penyalahgunaan peran dan fungsi Advokat dan hak imunitas Advokat. Pertanggung jawaban pidana yang dapat dikenakan terhadap Advokat yang melakukan tindak pidana, penyidikan terhadap tersangka dalam perkara korupsi. Advokat dikenakan pasal 21 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999, sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001, tentang pemberantsan tindak pidana korupsi. Upaya hukum yang dilakukan oleh PERADI melakukan sidang pelanggaran kode etik akan tetapi tidak menghentikan pertanggungjawaban pidana sebagaimana diatur dalam Pasal 26 Ayat 6 UU No 18 Tahun 2003 tentang Advokat. Kata Kunci : Advokat, Merintangi, Penyidikan, Korups
Item Type: | Thesis (Skripsi(S1)) |
---|---|
Subjects: | S1-Skripsi |
Divisions: | Fakultas Hukum > Ilmu Hukum 2018 |
Depositing User: | Lilis Atikah |
Date Deposited: | 21 Mar 2019 01:10 |
Last Modified: | 21 Mar 2019 01:10 |
URI: | http://repository.unpas.ac.id/id/eprint/41912 |
Actions (login required)
View Item |