ANALISIS KUALITAS PROSES PEMBUATAN BENANG COMBED DENGAN MENGGUNAKAN METODE FMEA (FAILURE MODE AND EFFECT ANALYSIS) (STUDI KASUS : DI PT. WORLD YAMATEX SPINNING MILLS BANDUNG)

SENDY WIRA MAS NOOR, 113010127 (2019) ANALISIS KUALITAS PROSES PEMBUATAN BENANG COMBED DENGAN MENGGUNAKAN METODE FMEA (FAILURE MODE AND EFFECT ANALYSIS) (STUDI KASUS : DI PT. WORLD YAMATEX SPINNING MILLS BANDUNG). Skripsi(S1) thesis, Fakultas Teknik Unpas.

[img]
Preview
Text
watermark.pdf

Download (558kB) | Preview
Official URL: http://teknik.unpas.ac.id

Abstract

Untuk menjaga kualitas produk yang dihasilkan, PT. World Yamatex Spinning Mills selalu melakukan pemeriksaan mulai dari bahan baku yang akan digunakan, proses produksi hingga produk jadi. Akan tetapi, pada pembuatan produk benang combed di PT. World Yamatex Spinning Mills MILLS belum terlepas dari berbagai permasalahan, mengingat adanya faktor-faktor pada proses produksi yang dapat menghasilkan produk benang combed tidak sesuai spesifikasi (cacat). Masalah kualitas terutama produk cacat yang terjadi pada proses produksi akan mengakibatkan kerugian terhadap perusahaan, karena perusahaan akan mengeluarkan biaya tambahan untuk pengerjaan ulang produk. Dalam masalah manajemen kualitas yang ada, pendekatan yang digunakan yaitu Diagram Pareto. Dilanjutkan dengan konsep Fault Tree Analysis (FTA) dan dilakukan pendekatan FMEA (Failure Mode and Effect Analysis). Metode diatas ini dilakukan untuk mendapatkan klasifikasi masalah menurut sebab dan gejalanya, mengidentifikasi resiko yang berperan terhadap terjadinya kegagalan, dan prosedur terstruktur untuk mengidentifikasi dan mencegah sebanyak mungkin mode kegagalan. Dari hasil yang didapatkan diagram pareto ada 4 jenis cacat yaitu thick, thin, uster dan neps dengan jumlah total kecacatan sebanyak 713, 192, 142, dan 36. Kemudian lanjut ke metode FTA dengan penyebab kegagalan ada 3 yaitu kurang maintenance komponen gagalnya ketebalan benang, kurang pelumas mesin komponen kegagalannya ketebalan benang, dan kesalahan operator komponen gagalnya ketebalan benang dan penempatan roll penggulung. Dari kedua metode diatas selanjutnya mencari nilai RPN dari FMEA yaitu 126 untuk tidak ada pengecekan pada pengaturan standar benang combed, 50 untuk tidak adanya monitoring terhadap mesin, dan 48 untuk tidak adanya pengecekan ulang pada penempatan roll. Dengan adanya analisis di suatu kegiatan perusahaan dalam aktivitas manajemen kualitas, akan memperoleh keuntungan yang diantaranya mengetahui perlakuan apa saja yang harus dilakukan untuk menjaga kualitas produk. Kata kunci : Diagram Pareto, FTA, FMEA

Item Type: Thesis (Skripsi(S1))
Subjects: S1-Skripsi
Divisions: Fakultas Teknik > Teknik Industri 2018
Depositing User: Irwan Kustiawan Kosasih
Date Deposited: 12 Mar 2019 02:19
Last Modified: 12 Mar 2019 02:19
URI: http://repository.unpas.ac.id/id/eprint/41499

Actions (login required)

View Item View Item