Andre Januar Indrawan, 131000294 (2018) PERLINDUNGAN HUKUM INDIKASI GEOGRAFIS KOPI ARABICA JAVA PREANGER (KAJP) SEBAGAI SALAH SATU SARANA MENINGKATKAN PENDAPATAN ASLI DAERAH JAWA BARAT. Skripsi(S1) thesis, Fakultas Hukum Unpas.
|
Text
BAB 3.pdf Download (191kB) | Preview |
|
Text
BAB 4.pdf Restricted to Repository staff only Download (205kB) |
||
Text
BAB 5.pdf Restricted to Repository staff only Download (172kB) |
||
|
Text
Cover.pdf Download (39kB) | Preview |
|
|
Text
DAFTAR ISI.pdf Download (9kB) | Preview |
|
|
Text
daftar pustaka.pdf Download (79kB) | Preview |
|
|
Text
BAB 1.pdf Download (286kB) | Preview |
|
|
Text
BAB 2.pdf Download (358kB) | Preview |
Abstract
Kopi asal Jawa Barat yang terdaftar sebagai Indikasi Geografis dengan nama Kopi Arabika Java Preanger dan nomor Sertifikat IG No. ID G 000 000 022 tidak terkecuali tunduk pada peraturan yang ada sehingga segala ketentuan formil dan materiil terkait penggunaan Kopi Arabika Java Preanger tunduk dengan ketentuan yang ada, berdasarkan IG penyebaran KAJP terbagi menjadi dua varian/wilayah yaitu KAJP Bandoeng Highland dan Soenda Mountain. Varian KAJP Bandoeng Highland meliputi wilayah Kabupaten Garut (Gunung Cikuray dan Gunung Papandayan), Bandung (Gunung Malabar, Gunung Caringin/Tilu, dan Gunung Patuha), Bandung Barat (Gunung Halu) dan Cianjur (Gunung Beser), sedangkan wilayah penyebaran KAJP Soenda Mountain meliputi Kabupaten Bandung Barat, Purwakarta, Subang dan Sumedang (Gunung Burangrang, Gunung Tangkuban Parahu dan Gunung Manglayang). namun walaupun sudah dilindungi dengan hak cipta indikasi geografis pelaksanaanya belum terlindungi dengan baik, Apakah perlindungan indikasi geografis dan bagaimana mekanisme perlindungan indikasi geografis kopi arabica java preanger dapat dijadikan salah satu sarana pendapatan asli daerah Jawa Barat, serta Permasalahan dan penyelesaian sengketa indikasi geografis kopi arabica java preanger (kajp) dalam meningkatkan pendapatan asli daerah Jawa Barat ? Penulisan skripsi ini bersifat deskriptif analisis dengan menggunakan metode pendekatan yuridis normatif yaitu pendekatan atau penelitian hukum yang menggunakan sumber-sumber data primer, sekunder dan tersier seperti peraturan perundang-undangan, sejarah hukum, perbandingan hukum, teori-teori hukum dan pendapat-pendapat sarjana hukum yang berhubungan. Selanjutnya dianalisis dengan metode yuridis kualitatif dalam arti bahwa data yang diperoleh dianalisis secara kualitatif dengan tidak menggunakan rumus atau data statistik melainkan hanya berupa uraian-uraian yang berisi mengenai adanya kepastian hukum. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis dapat disimpulkan bahwa Pengawasan terhadap Pemakai Indikasi Geografis berdasarkan Pasal 16 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 51 Tahun 2007 tentang Indikasi Geografis merupakan pengawasan atas laporan tidak dipenuhinya persyaratan Buku Persyaratan Indikasi Geografis oleh Pemakai IndikasiGeografis, dan Perlindungan hukum terhadap Indikasi Geografis memiliki karakter kepemilikan yang komunal atau kolektif. Karakter kepemilikan yang komunal artinya menjadi milik bersama masyarakat yang mencakup dalam wilayah Indikasi Geografis terdaftar, serta Beberapa upaya yang dapat dilakukan oleh Pemerintah, antara lain ; Sosialisasi mengenai pentingnya perlindungan hukum melalui Indikasi Geografis dan Membantu petani kopi arabica java preanger dalam mendaftarkan Indikasi Geografis serta Pemanfaatan hukum secara maksimal ditambah dengan Peningkatan wawasan dan kualitas aparat penegak hukum Kata Kunci : Perlindungan Hukum, Indikasi Geografis, Kopi Java Preanger
Item Type: | Thesis (Skripsi(S1)) |
---|---|
Subjects: | S1-Skripsi |
Divisions: | Fakultas Hukum > Ilmu Hukum 2018 |
Depositing User: | Lilis Atikah |
Date Deposited: | 31 Oct 2018 06:29 |
Last Modified: | 31 Oct 2018 06:29 |
URI: | http://repository.unpas.ac.id/id/eprint/40173 |
Actions (login required)
View Item |