UPAYA PEMERINTAH FILIPINA DALAM MEMERANGI KELOMPOK TERORIS ABU SAYYAF

Dewi Ratna Sari, 142030233 (2018) UPAYA PEMERINTAH FILIPINA DALAM MEMERANGI KELOMPOK TERORIS ABU SAYYAF. Skripsi(S1) thesis, PERPUSTAKAAN.

[img] Text
DAFTAR PUSTAKA.docx

Download (17kB)
[img] Text
BAB I.docx

Download (29kB)
[img] Text
ABSTRAK.docx

Download (15kB)
[img] Text
BAB II.docx

Download (44kB)
[img]
Preview
Image
IMG-20181003-WA0003.jpg

Download (48kB) | Preview
[img] Text
cover.docx

Download (67kB)

Abstract

Filipina yang penduduknya didominasi oleh penduduk dengan agama Khatolik, mengalami teror-teror dan pemberontakan yang dilakukan oleh bangsa Moro yang mayoritas beragama muslim di bagian negara Filipina Selatan selama berpuluh-puluh tahun yang ingin berusaha memisahkan diri dari Filipina. Sejak tahun 70-an, gerakan ini dipimpin oleh Moro National Liberation Front (MNLF), lalu kemudian pada tahun 80-an didominasi oleh Moro Islamic Liberation Front (MILF) yaitu pecahan dari MNLF yang lebih radikal. Abu Sayyaf Group kemudian muncul akibat dari dua gerakan sebelumnya pada tahun 90-an. Kelompok Abu Sayyaf sangatlah kecil tetapi sangat radikal di Filipina Selatan. Mereka menggunakan pemboman, pembunuhan, penculikan dan pemerasan untuk mengupayakan berdirinya sebuah negara Islam yang merdeka di Mindanao bagian Barat dan daerah Sulu, dimana daerah Filipina Selatan merupakan populasi tertinggi umat Muslim tinggal. Tulisan ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang mendorong kelompok teroris Abu Sayyaf untuk mendirikan negara Islam di Filipina. Untuk mengetahui program pemerintah Filipina dalam memberantas aksi teror di Filipina. Dan untuk mengetahui implementasi program pemerintah Filipina dalam memberantas aksi teror kelompok Abu Sayyaf. Dalam menganalisis penulis menggunakan kerangka konseptual. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif yang bertujuan untuk mendeskripsikan suatu gejala, peristiwa, kejadian yang terjadi pada saat sekarang.Metode ini digunakan untuk mendeskripsikan mengenai bagaimana pemerintah Filipina dalam menjalan kan program untuk menanggulangi aksi kelompok terorisAbu Sayyaf di Filipina. Hasil dari penelitian ini adalah: ASG lahir sebagai organisasi yang menggunakan metode terorisme karena para anggotanya percaya bahwa terorisme dapat memberikan hasil yang segera dapat dilihat (immediate result). Dalam hal kebijakan dan kelembagaan, pemerintah Filipina tidak memiliki dokumen yang koheren dan terintegrasi, namun memiliki arahan eksekutif yang cukup komprehensif setidaknya diatas kertas. Dalam hal kebijakan, seluruh elemen penggentaran yang dibahas dalam penelitian ini menjadi bagian dari upaya penanggulangan terorisme pemerintah Filipina, termasuk retaliasi militer. sedangkandalam hal penggentaran melalui penangkalan di tingkat taktis, upaya pengerasan target yang dijalankan oleh pemerintah Filipina paling terlihat disektor penerbangan dan maritim yang memang dipandu oleh standar internasional. Dan dilihat dari upaya penggentaran melalui hukuman, retaliasi militer melalui berbagai operasi penghilang kapabilitas teroris yang di pimpin militer Filipina memimpin di depan sementara kepolisian memainkan peran pendukung. Filipina memiliki hukum Anti-Terorisme tersendiri yang baru dikeluarkan lima tahun lalu, namun belum pernah digunakan untuk memproses teroris karena berbagai kelemahan. Kata Kunci: Abu Sayyaf Group, Keamanan Nasional, Terorisme.

Item Type: Thesis (Skripsi(S1))
Subjects: S1-Skripsi
Divisions: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Hubungan Internasional 2018
Depositing User: mr yogi -
Date Deposited: 03 Oct 2018 03:47
Last Modified: 03 Oct 2018 03:47
URI: http://repository.unpas.ac.id/id/eprint/37248

Actions (login required)

View Item View Item