Edi Ermawan, NPM. 128412044_Hk Pidana (0201) OPTIMALISASI PENYELIDIKAN, PENYIDIKAN DAN PENUNTUTAN TINDAK PIDANA KORUPSI PADA KEJAKSAAN NEGERI BAUBAU. Thesis(S2) thesis, UNPAS.
|
Text
ABSTRACT hlm v.pdf Download (84kB) | Preview |
|
|
Text
ABSTRAK-hlm iv.pdf Download (85kB) | Preview |
|
|
Text
BAB I hlm 1-31.pdf Download (352kB) | Preview |
|
|
Text
BAB II hlm 32-75.pdf Download (291kB) | Preview |
|
|
Text
DAFTAR PUSTAKA hlm 171-179.pdf Download (215kB) | Preview |
Abstract
ABSTRAK Masalah korupsi merupakan masalah yang sangat penting dimana merupakan kejahatan luar biasa, institusi kejaksaan adalah institusi dengan tugas dan fungsi untuk melakukan penyelidikan, penyidikan dan penuntutan hal tersebut sebagaimana diatur dalam undang-undang, jaksa penuntut umum adalah jaksa yang berperan penting yang dalam menjalankan tugasnya berdasarkan undang-undang, aturan-aturan, surat edaran, petunjuk teknis pelaksanaan, permasalahannya adalah ketika sumber daya manusia dan struktur kelembagaan kejaksaaan mempengaruhi optimal atau tidak optimalnya penyelidikan, penyidikan dan penuntutan tindak pidana korupsi. Penulisan ini dimaksudkan agar memberikan pemahaman mengenai relasi antara sumber daya manusia (SDM) jaksa dan struktur kelembagaan kejaksaan mempengaruhi peran jaksa penuntut umum terhadap upaya optimalisasi penyelidikan, penyidikan dan penuntutan dalam pemberantasan tindak pidana korupsi. Metode penelitian yang digunakan dalam tesis ini adalah spesifikasi deskriptif, analisis secara kualitatif yang didukung data kuantitatif, selanjutnya dideskripsikan secara deskriftif analitis. Berdasarkan hasil analisis penelitian maka dapat disimpulkan bahwa yang mempengaruhi optimalisasi peran Jaksa Penuntut Umum dalam pemberantasan tindak pidana korupsi di Kotamadya Naunau adalah struktur kelembagaan kejaksaan khususnya dalam pengajuan rencana tuntutan yang jenjangnya terlalu panjang dan memakan waktu perilaku sumber daya manusia dalam memberikan pelayanan terhadap kasus tindak pidana korupsi menunjukkan jaksa telah berperilaku positif yang dapat dilihat dari komitmen Jaksa Penuntut Umum untuk tidak mencari keuntungan dalam proses perkara serta dengan adanya peraturan perundang-undangan, Jaksa Penuntut Umum tetap tegas menangani kasus korupsi sehingga dengan modus operandi yang canggih sekalipun tetap mengungkapnya.
Item Type: | Thesis (Thesis(S2)) |
---|---|
Subjects: | S2-Thesis |
Divisions: | Pascasarjana > S3-Ilmu Hukum 2016 |
Depositing User: | asep suryana |
Date Deposited: | 17 May 2016 03:41 |
Last Modified: | 17 May 2016 03:41 |
URI: | http://repository.unpas.ac.id/id/eprint/3723 |
Actions (login required)
View Item |