PENGARUH DIJATUHKANYA HUKUMAN MATI TERPIDANA MATI KASUS NARKOTIKA ASAL AUSTRALIA (MYURAN SUKUMARAN DAN ANDREW CHAN) TERHADAP HUBUNGAN BILATERAL INDONESIA AUSTRALIA

Reynaldi Mandala Putra, 142030167 (2018) PENGARUH DIJATUHKANYA HUKUMAN MATI TERPIDANA MATI KASUS NARKOTIKA ASAL AUSTRALIA (MYURAN SUKUMARAN DAN ANDREW CHAN) TERHADAP HUBUNGAN BILATERAL INDONESIA AUSTRALIA. Skripsi(S1) thesis, PERPUSTAKAAN.

[img]
Preview
Text
BAB II.pdf

Download (211kB) | Preview
[img]
Preview
Text
DAFTAR PUSTAKA (1).pdf

Download (147kB) | Preview
[img]
Preview
Text
BAB I.pdf

Download (154kB) | Preview
[img]
Preview
Text
cover.pdf

Download (105kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Lembar Pengesahan_Page_2.pdf

Download (995kB) | Preview
[img]
Preview
Text
ABSTRAK.pdf

Download (129kB) | Preview

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh yang diberikan oleh dijatuhkanya hukuman mati terpidana mati kasus narkotika asal Australia terhadap hubungan bilateral Indonesia-Australia. Gesekan antara Indonesia-Australia sebagaimana yang diketahui dimulai ketika Indonesia menjatuhkan hukuman mati terhadap Myuran Sukumaran dan Andrew Chan yang merupakan warga negara asal Australia. Dua warga negara Australia tersebut tertangkap di Bandara Ngurah Rai, Bali, ketika sedang berusaha menyelundupkan narkotika jenis heroin pada 2005. Pada tahun 2015, kedua terpidana mati tersebut dihukum mati. Merespon pelaksanaan hukuman mati tersebut, Australia mengecam tindakan yang dilakukan oleh Indonesia. Dalam merespon tindakan penjatuhan hukuman mati terhadap dua warga negaranya, Australia sebelumnya sudah melakukan diplomasi dengan Pemerintah Indonesia untuk melakukan pertukaran tahanan dan mengajukan ampunan. Namun pemerintah Indonesia tetap melaksanakan hukuman mati kepada Myuran Sukumaran dan Andrew Chan. Melihat hal ini, Pemerintah Australia pun melakukan penarikan Duta Besar nya untuk Indonesia dan mengajak warga negaranya untuk memboikot pariwisata di Bali. Dalam penelitian ini penulis menggunakan teori kepentingan nasional dan azas teritorial dalan hukum internasional sebagai landasan pemikiran. Teori kepentingan nasional adalah kemampuan minimum negara untuk melindungi, dan mempertahankan identitas fisik, politik, dan kultur dari gangguan negara lain. Dari tinjauan ini para pemimpin negara menurunkan kebijakan spesifik terhadap negara lain yang sifatnya kerjasama atau konflik. Lalu azas teritorial, azas ini, negara melaksanakan hukum terhadap semua orang dan semua barang yang berada di dalam wilayahnya. Penjatuhan hukuman mati yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia terhadap dua warga negara asal Australia merupakan bentuk dari penggunaan azas teritorial. Dalam penjelasannya penulis membaginya menjadi beberapa bagian, bagian. Yang pertama adalah mengenai bagaimana proses penangkapan dua warga negara asal Australia yang dimulai dari penangkapan hingga bagaimana Myuran Sukumaran dan Andrew Chan dijatuhi hukuman mati. Yang kedua adalah penjelasan mengenai dinamika hubungan bilateral Indonesia-Australia dari awal Indonesia merdeka hingga hubungan bilateral Indonesia-Australia yang memburuk karena penjatuhan hukuman mati yang dilakukan oleh Indonesia terhadap dua warga negara Australia. Lalu yang terakhir adalah bagaimana pengaruh dijatuhkanya hukuman mati terhadap Myuran Sukumaran dan Andrew Chan terhadap hubungan bilateral Indonesia-Australia. Kata Kunci: Narkotika, Hukuman Mati, Hubungan Bilateral Indonesia-Australia

Item Type: Thesis (Skripsi(S1))
Subjects: S1-Skripsi
Divisions: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Hubungan Internasional 2018
Depositing User: mr yogi -
Date Deposited: 02 Oct 2018 06:23
Last Modified: 02 Oct 2018 06:23
URI: http://repository.unpas.ac.id/id/eprint/37107

Actions (login required)

View Item View Item