Gian Ni'matulloh Kosasih, 12.10198 and Toto Ramadhan, DS and Rizky Wahyuniardi, DS (2016) IMPLEMENTASI TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE PADA LINI PRODUKSI MESIN SACHET DI PT YASULOR INDONESIA. Skripsi(S1) thesis, Fakultas Teknik Unpas.
Text
Bab I.doc Download (91kB) |
|
Text
Bab II.doc Restricted to Repository staff only Download (334kB) | Request a copy |
|
Text
Bab III.doc Restricted to Repository staff only Download (195kB) | Request a copy |
|
Text
BAB IV.doc Restricted to Repository staff only Download (1MB) | Request a copy |
|
Text
Bab V.doc Download (558kB) |
Abstract
Dalam era persaingan global saat ini, banyak perusahaan terus berusaha meningkatkan kuantitas dan kualitas produk yang dihasilkannya. Perkembangan industri yang semakin meningkat secara terus-menerus memerlukan dukungan proses produksi yang lancar. Dalam hal ini perlu dilakukan perbaikan terus menerus agar bisa meningkatkan kinerja dan mencegah terjadinya kerusakan pada mesin produksi. PT Yasulor Indonesia yang memproduksi produk-produk kosmetik Loreal, menginginkan agar proses produksinya berjalan dengan lancar agar mampu mempertahankan eksistensinya dan meningkatkan kualitas produk. Dalam usaha untuk meningkatkan kinerja, perusahaan menerapkan pengukuran kinerja menggunakan metode Overall Equipment Effectiveness untuk mengetahui kinerja dari peralatan (Mesin) karena dinilai dapat mengatasi permasalahan equipment. Salah satu produk yang mengalami peningkatan permintaan paling tinggi yaitu produk yang dihasilkan dari mesin sachet, maka berdasarkan permintaan dan kemampuan produksi mesin, perusahaan meningkatkan target OEE dari 64,6% menjadi 80%, tetapi kondisi mesin saat ini sering mengalami kerugian produksi sehingga target OEE tidak tercapai. maka dilakukan pendekatan Total Productive Maintenance supaya mendapatkan solusi yang tepat. Dari hasil identifikasi masalah yang dilakukan, faktor terbesar yang mempengaruhi rendahnya OEE line produksi mesin sachet yaitu breakdown time. penyebab besarnya breakdown time pada lini produksi mesin sachet disebabkan karena metode pengoperasian, perawatan dan perbaikan mesin yang belum sesuai. Langkah penyelesaian yang dilakukan terhadap masalah tersebut, yaitu menggunakan dua jenis tindakan, pertama preventive action, yaitu membuat nominal value setting parameter mesin, membuat sistem monitoring part mesin yang critical, memperbaiki sistem dan metode preventive maintenance, dan membuat jadwal preventive maintenance. Tindakan yang kedua corrective action, yaitu melakukan analisis kerusakan mesin sampai ke akar permasalahan, menentukan parameter mesin yang sesuai, melakukan pergantian spare part mesin yang sudah teridentifikasi rusak, mengembalikan kondisi mesin dalam kondisi standar. Dari hasil implementasi TPM yang dilakukan, breakdown loss mengalami penurunan, dan nilai OEE meningkat dengan menghasilkan rata-rata 80,03 %. Kata Kunci : TPM, OEE, Breakdown time, Preventive action, Corrective action
Item Type: | Thesis (Skripsi(S1)) |
---|---|
Subjects: | S1-Skripsi |
Divisions: | Fakultas Teknik > Teknik Industri 2015 |
Depositing User: | Irwan Kustiawan |
Date Deposited: | 19 Apr 2016 08:14 |
Last Modified: | 19 Apr 2016 08:14 |
URI: | http://repository.unpas.ac.id/id/eprint/3582 |
Actions (login required)
View Item |