Hadist Akbar and Agus Purnomo, DS and Mohammad Syarwani, DS (2016) ANALISIS HASIL PENGUKURAN KINERJA SUPPLY CHAIN DENGAN METODA SUPPLY CHAIN OPERATIONS REFERENCE MODEL DI CV. PUDAK SCIENTIFIC BANDUNG. UNSPECIFIED thesis, Fakultas Teknik Unpas.
Text
Jurnal-Hadist Akbar (10.10121).doc Restricted to Repository staff only Download (173kB) | Request a copy |
Abstract
Sejak beberapa tahun terakhir ini, issues mengenai penilaian performansi menarik perhatian sejumlah perusahaan di dunia. Akan tetapi, kebanyakan studi-studi yang ada hanya difokuskan pada performansi proses manufacturing dan diasosiasikan dengan indikator keuangan. Dengan semakin pesatnya perkembangan industri dunia, maka penting adanya pengembangan dari konsep penilaian performansi di bidang Supply Chain Management. Terdapat metode pengukuran performansi supply chain yaitu salah satunya adalah model Supply Chain Operations Reference (SCOR) yang dikembangkan oleh suatu lembaga professional, yaitu Supply Chain Council (SCC). Proses reference model merupakan konsep untuk mendapatkan suatu kerangka (framework) pengukuran yang terintegrasi. CV Pudak Scientific adalah perusahaan yang memiliki tujuan untuk menjadi mitra terpercaya dalam bidang alat pendidikan. CV Pudak Scientific melakukan pengembangan, produksi dan distribusi berbagai jenis produk alat peraga pendidikan untuk jenjang pendidikan mulai dari Sekolah Dasar, Sekolah Menengah dan Kejuruan termasuk juga Universitas dan lembaga pendidikan tinggi lainnya. Pudak Scientific berdiri sejak tahun 1979 dan berlokasi di Jl. Pudak dan Gede Bage Bandung, Jawa Barat. Dipilihnya metode Supply Chain Operation Reference (SCOR) sebagai pengukuran performansi kinerja suatu perusahaan dikarenakan di dalamnya terdapat beberapa ruang lingkup yang sangat jelas untuk mengetahui apakah kinerja perusahaan berjalan dengan baik atau tidak. Hierarki pengukuran Supply Chain dibagi ke dalam tiga level. Level pertama terdiri atas : Plan, Source, Make, Deliver, dan Return. Pada level kedua terdiri atas : Reability, Responsivenes, Flexibility, Cost, dan Asset. Namun aspek Cost dan Asset tidak dipakai dalam pengukuran disini. Dan level ketiga, yang mengandung metriks-metriks, seperti: Forecast Inaccuracy, Inventory Level for Packaging, Internal meeting, dll. Dimana untuk responden kuesioner adalah para expert di perusahaan (Manager Teknik, Manager Produksi, Manager Personalia, dan Kabag. Engineering). Serta untuk pengolahan data digunakan software Expert Choice 11. Dari hasil pengolahan data yang telah dilakukan, maka didapatkan nilai performansi Supply Chain CV Pudak Scientific adalah sebesar 71,2 dan dapat dikatakan cukup baik. Angka tersebut didapat dari hasil perhitungan Nilai Akhir setiap ruang lingkup dan diakhiri dengan perhitungan nilai performansi Supply Chain. Masih terdapat beberapa matrik seperti: Inventory Level for Packaging, Internal Meeting, Training for Marketing Employee, Time to Identify New Product Specifications, Planning Cycle Time, Source Flexibility, Procentages Failure in Process, Make Employee Reability, Production Item Flexibiity, Fill Rate, dan Number of Trainee in Marketing yang nilainya masih dibawah 70 dan perlu dievaluasi kembali. Setelah diketahui scor masing-masing matrik maka dapat dilakukan upaya untuk mempertahankan dan bahkan meningkatkan scor yang sudah baik dan untuk scor yang kurang baik.
Item Type: | Thesis (UNSPECIFIED) |
---|---|
Subjects: | S1-Skripsi |
Divisions: | Fakultas Teknik > Teknik Industri 2015 |
Depositing User: | Irwan Kustiawan |
Date Deposited: | 19 Apr 2016 07:32 |
Last Modified: | 19 Apr 2016 07:32 |
URI: | http://repository.unpas.ac.id/id/eprint/3576 |
Actions (login required)
View Item |