PENJUALAN SENJATA AMERIKA SERIKAT KE TAIWAN IMPLIKASINYA TERHADAP HUBUNGAN BILATERAL AMERIKA SERIKAT DENGAN CHINA

M Januar Ditya P, 062010110 (2018) PENJUALAN SENJATA AMERIKA SERIKAT KE TAIWAN IMPLIKASINYA TERHADAP HUBUNGAN BILATERAL AMERIKA SERIKAT DENGAN CHINA. Skripsi(S1) thesis, PERPUSTAKAAN.

[img]
Preview
Text
7. ABSTRAK SUNDA.pdf

Download (86kB) | Preview
[img]
Preview
Text
1. COVER SKRIPSI.pdf

Download (11kB) | Preview
[img]
Preview
Text
13. BAB I.pdf

Download (291kB) | Preview
[img]
Preview
Text
14. DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (267kB) | Preview
[img]
Preview
Text
2. LEMBAR PENGESAHAN.pdf

Download (6kB) | Preview
[img]
Preview
Text
13. BAB II.pdf

Download (538kB) | Preview
[img]
Preview
Text
6. ABSTRACT INGGRIS.pdf

Download (52kB) | Preview
[img]
Preview
Text
5. ABSTRAK INDONESIA.pdf

Download (71kB) | Preview

Abstract

Berakhirnya Perang Dingin melahirkan satu kekuatan tunggal yaitu Amerika Serikat yang merupakan negara Super Power dan negara yang menerapkan Hegemoninya di seluruh kawasan dunia, salah satu kawasan yang akan di lirik o leh Amerika Serikat pasca tunduknya Jepang ketika kalah oleh sekutu pimpinan Amerika Serikat pada Perang Dunia II adalah negara-negara kawasan Asia Timur. Negara-negara kawasan Asia Timur merupakan negara potensial yang akan mendatangkan keuntungan tersendiri untuk Amerika Serikat. Pada akhirnya dengan candu Demokrasinya Amerika Serikat berhasil menerapkan sistem Demokrasi di kawasan Asia Timur di antaranya negara Jepang, Korea Selatan dan Taiwan(Negara anti Komunis). Tetapi kiprah Amerika Serikat di kawasan Asia Timur tidak semulus apa yang di harapkan karena pasca runtuhnya Uni Soviet masih ada Negara Komunis di Asia Timur yaitu China dan Korea Utara karena ketika era Perang Dingin, China dan Korea Utara berada dibawah pengaruh Uni Soviet sebagai negara Komunis. Bagi Amerika Serikat dan sekutunya ini merupakan hambatan karena bisa saja negara-negara China dan Korea Utara memainkan perannya untuk menggantikan posisi kekuatan Amerika Serikat di kawasan Asia Timur. Pertumbuhan ekonomi dan militer yang potensial menjadi kekuatan besar bagi China dan tidak dapat disangkal lagi China akan menjadi kunci utama di kawasan Asia Timur. Peristiwa lain di kawasan Asia Timur adalah konflik China dengan Taiwan merupakan salah satu konflik teritorial Asia Timur yang telah berlangsung lama. Ada tiga aktor yang terlibat dalam konflik ini yaitu China, Amerika Serikat dan Taiwan. Konfik ini dimulai sejak kekuatan Komunis China berusaha menguasai China dan menggulingkan kekuatan nasional. Para kaum yang tersingkir pada akhirnya memproklamirkan negara baru yang kini disebut Taiwan. Keterlibatan Amerika Serikat sendiri didasari oleh tujuannya menentang Komunisme sehingga Taiwan mendapat dukungan penuh dari pihak Amerika Serikat melalui aliansi militer dan politik. Seiring dengan situasi internasional kerjasama Amerika Serikat dengan Taiwan yang mengalami kemajuan pesat terutama kegiatan ekonomi, sosial, politik dan belanja militer sedangkan sebaliknya hubungan Amerika Serikat dengan China merenggang. Hal ini yang kemudian membuat Amerika Serikat menjadi aktor penting dalam konflik China dengan Taiwan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui dan mendeskripsikan sejauh mana kerjasama Amerika Serikat dengan Taiwan di bidang jual beli senjata dan belanja militer serta sejauh mana reaksi China atas proses jual beli senjata oleh Amerika Serikat ke Taiwan. Karena dengan kebijakan “One China Policy” Taiwan merupakan bagian dari china dan Amerika Serikat tidak boleh berhubungan diplomatik dengan Taiwan selain dengan China. Sedangkan manfaat atau kegunaan penelitian ini adalah secara teoritis penelitian ini diharapkan berguna untuk menambah khasanah pengembangan ilmu Hubungan Internasional, khususnya menyangkut Hubungan Internasional, Politik internasional, dan kebijakan Internasional. Hasil dari penelitian ini adalah pengaruh hubungan Amerika Serikat dengan China terhadap jual beli senjata Amerika Serikat ke Taiwan serta motif utama kebijakan luar negeri Amerika Serikat di Taiwan yang dapat menguntungkan posisi Amerika Serikat sebagai Negara yang turus berkiprah di kawasan Asia Timur, walaupun masih ada China dan Korea Utara sebagai penghambat Hegemoni Amerika Serikat. Kata Kunci : Kebijakan Luar Negeri Amerika Serikat, One China Policy

Item Type: Thesis (Skripsi(S1))
Subjects: S1-Skripsi
Divisions: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Hubungan Internasional 2018
Depositing User: mr yogi -
Date Deposited: 24 Aug 2018 06:26
Last Modified: 24 Aug 2018 06:26
URI: http://repository.unpas.ac.id/id/eprint/35691

Actions (login required)

View Item View Item