HEGEMONI AMERIKA SERIKAT DI TIMUR TENGAH DAN KORELASINYA DENGAN FUNDAMENTALISME ISLAM DI IRAN

Yoyo Waluyo, 012030086 (2018) HEGEMONI AMERIKA SERIKAT DI TIMUR TENGAH DAN KORELASINYA DENGAN FUNDAMENTALISME ISLAM DI IRAN. Skripsi(S1) thesis, PERPUSTAKAAN.

[img] Text
ABSTRAK BAHASA INGGRIS.doc

Download (26kB)
[img] Text
BAB I.doc

Download (114kB)
[img] Text
COVER.doc

Download (27kB)
[img] Text
BAB II.doc

Download (83kB)
[img] Text
DAFTAR PUSTAKA.doc

Download (27kB)
[img] Text
ABSTRAK BAHASA SUNDA.doc

Download (29kB)
[img] Text
ABSTRAK BAHASA INDONESIA.doc

Download (27kB)
[img] Text
LEMBAR PERSETUJUAN.doc

Download (24kB)

Abstract

ABSTRAK Di kawasan Timur Tengah khususnya, hegemoni Amerika Serikat begitu dominan dan kuat mencenkeram. Alasan utama mengapa Amerika Serikat begitu bernafsu untuk menguasai Timur Tengah adalah karena kawasan tersebut memiliki cadangan minyak terbesar di dunia. Hegemoni Amerika Serikat di Timur Tengah yang disertai dengan diskriminasi politik terhadap beberapa negara––Iran, Irak, Suriah, dukungan terhadap Israel, dukungan terhadap penguasa tiran dan korup, serta sikap yang berat sebelah selalu memihak Israel dalam konflik Palestina-Israel dan berbagai ketidakadilan lainnya yang terjadi di negara-negara dunia ketiga umumnya dan khususnya di negara-negara Islam ditengarai memunculkan satu bentuk perlawanan yaitu fundamentalisme Islam. Fundamentalisme Islam dianggap oleh intelektual Barat sebagai gerakan politik Islam yang menjadikan ajaran-ajaran yang terkandung dalam kitab suci Al-Qur’an sebagai dasar ideologi politik. Seringkali fundamentalisme Islam dituduh sebagai gerakan politik keagamaan yang menolak moderenitas, menginginkan kembalinya romantisme masa kejayaan Islam pada abad pertengahan, identik dengan terorisme, ekstremisme dan anti-Amerika. Salah satu fenomena fundamentalisme Islam yang paling menarik perhatian intelektual Barat adalah yang terdapat di Iran. Intelektual Barat, dalam memahami fundamaentalisme Islam mengambil rujukan utama dari peristiwa Revolusi Islam Iran tahun 1979, di mana pada saat itu Imam Khomeini berhasil menggulingkan rezim Tiran Reza Syah yang mendapat dukungan penuh dari Amerika Serikat. Revolusi Islam Iran memiliki arti penting tersendiri bagi bangsa Iran yaitu sebagai bentuk penolakan terhadap semua ketidakadilan penguasa Iran saat itu dan hegemoni Amerika Serikat yang begitu kuat di Iran saat itu. Di mata Barat, Revolusi Islam Iran merupakan pukulan telak yang memalukan bagi Barat pada umumnya dan Amerika khususnya. Memasuki abad 21, fenomena fundamentalisme Islam nampaknya tetap menjadi momok yang menakutkan bagi Amerika Serikat. Iran yang kini dipimpin oleh Ahmadinejad–dia adalah tokoh konservatif yang cenderung berhaluan radikal dan didukung sepenuhnya oleh kalangan Mullah fundamentalis–kembali menebarkan ancaman bagi kelangsungan hegemoni Amerika Serikat di Timur Tengah. Progran nuklir Iran yang kembali dijalankan membuat Amerika Serikat ketakutan akan adanya kekuatan baru yang dapat mengancam hegemoni mereka di kawasan kaya minyak itu. Selain itu rakyat Iran juga semakin berani menyatakan sikap menolak hegemoni dan anti-Amerika. Berdasarkan hasil penelitian dengan menggunakan metode penelitian deskriptif analisis dapat diambil kesmpilan sebagai berikut: bahwa fundamentalisme Islam Iran pada saat ini tetap akan menjadi salah satu kekuatan yang diwaspadai oleh Amerika Serikat. Meskipun Iran kini dikepung oleh hegemoni Amerika Serikat, namun tetap konsisten berpegang teguh kepada cita-cita Revolusi Islam Iran yaitu menolak segala bentuk intervensi asing dan hegemoni Amerika Serikat di Timur Tengah. Kata Kunci: Hegemoni Amerika Serikat di Timur Tengah, Fundamentalisme Islam Iran, Revolusi Islam Iran.

Item Type: Thesis (Skripsi(S1))
Subjects: S1-Skripsi
Divisions: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Hubungan Internasional 2018
Depositing User: Mr Iwan Ridwan Iwan
Date Deposited: 10 Aug 2018 02:35
Last Modified: 10 Aug 2018 02:35
URI: http://repository.unpas.ac.id/id/eprint/34544

Actions (login required)

View Item View Item