TREN MANUFAKTUR KOREA SELATAN IMPLIKASINYA TERHADAP KERJASAMA INVESTASI MANUFAKTUR KOREA SELATAN DI INDONESIA

Tyas Nindia, 142030150 (2018) TREN MANUFAKTUR KOREA SELATAN IMPLIKASINYA TERHADAP KERJASAMA INVESTASI MANUFAKTUR KOREA SELATAN DI INDONESIA. Skripsi(S1) thesis, PERPUSTAKAAN.

[img] Text
BAB II.docx

Download (59kB)
[img] Text
COVER SKRIPSI TYAS NINDIA 142030150.docx

Download (61kB)
[img]
Preview
Text
Lembar Pengesahan.pdf

Download (141kB) | Preview
[img] Text
ABSTRAKSI.docx

Download (32kB)
[img] Text
BAB I.docx

Download (48kB)
[img] Text
DAFTAR PUSTAKA.docx

Download (36kB)

Abstract

Korea Selatan mencapai pertumbuhan ekonomi yang cepat melalui ekspor barang manufaktur. Kesuksesan POSCO (Pohang Iron and Steel Company) dan perusahaan baja Korea lainnya merupakan tonggak kuat kebangkitan negara tersebut. Pabrik baja Korea Selatan POSCO hampir dua kali lipat investasinya di Indonesia untuk $11 miliar dalam lima tahun terakhir. POSCO menandatangani Joint venture agreement pada tahun 2010 dengan perusahaan Indonesia yaitu PT. Krakatau Steel di Cilegon yang kemudian berganti nama menjadi PT. Krakatau POSCO. Harapan Indonesia untuk menjadi negara maju pada 2025 dengan pertumbuhan minimal 7%, oleh karena itu agar tercapainya pembangunan yang diinginkan memerlukan dana yang sangat besar, dana dari luar negeri atau investasi asing sangatlah membantu dalam mencapai pembanguan suatu negara, Pemerintah juga telah melaksanakan berbagai kebijakan-kebijakan untuk meningkatkan indeks investasi Indonesia. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bagaimana tren manufaktur Korea Selatan, upaya pemerintah Indonesia dalam meningkatkan Indeks investasi di Indonesia serta Kerjasama Investasi antara Indonesia dan Korea Selatan dalam bidang manufaktur dalam kurun waktu 2015-2017. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dan mengumpulkan sumber data yang diperoleh dari berbagai literatur. Indonesia yang merupakan negara pertama tujuan investasi dari Korea Selatan dan peringkat ke-4 dalam tujuan investasi di dunia. Hubungan kerjasama antara Korea Selatan dan Indonesia sudah terjalin sejak 1971 dan semakin meningkat sejak dibentuknya Indonesia-Korea Selatan Joint Task Force on Economic Cooperation (JTF-EC) pada Desember 2006. Investasi Korea Selatan di Indonesia didominasi sektor Industri, dengan sektor industri manufaktur menjadi sektor yang paling diminati. Dengan berbagai kebijakan yang dijalankan pemerintah Indonesia berhasil naik 19 tingkat dari posisi sebelumnya dalam kemudahan berusaha (Ease of Doing Business). Korea Selatan berada di peringkat 6 dalam Realisasi investasi Penanaman Modal Asing di Indonesia dari kurun waktu 2015-2017 dengan jumlah proyek 7.795 dengan nilai investasi sebesar US$4.303.893.6. Pada tahun 2015 tercatat terdapat 2.200 perusahaan Korea Selatan yang telah beroperasi di Indonesia dalam berbagai bidang. Dalam enam tahun terakhir telah tercipta sekitar 770 ribu tenaga kerja mendapatkan kesempatan kerja dari investasi yang berasal dari Korea Selatan. Investasi Korea Selatan turut mendukung dalam proses industrialisasi di Indonesia, terlebih kedua negara sama-sama berada pada posisi yang saling melengkapi. Dari adanya investasi asing membawa efek domino pada negara seperti transfer or technology dan penyerapan tenaga kerja. Kata Kunci : Joint Task Force on Economic Cooperation, Investasi, POSCO, manufaktur

Item Type: Thesis (Skripsi(S1))
Subjects: S1-Skripsi
Divisions: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Hubungan Internasional 2018
Depositing User: Mr Iwan Ridwan Iwan
Date Deposited: 03 May 2018 06:13
Last Modified: 03 May 2018 06:13
URI: http://repository.unpas.ac.id/id/eprint/33984

Actions (login required)

View Item View Item