Gede Endy Kumara Gupta, 142030140 (2018) DAMPAK RE-ORIENTASI KEBIJAKAN EKONOMI TIONGKOK TERHADAP PEREKONOMIAN SUB-SAHARA AFRIKA. Skripsi(S1) thesis, PERPUSTAKAAN.
|
Text
7. Bab I.pdf Download (172kB) | Preview |
|
|
Text
5. Abstrak.pdf Download (168kB) | Preview |
|
|
Image
3. Halaman Pengesahan pic.jpg Download (198kB) | Preview |
|
|
Text
2. Lembar Pengesahan.pdf Download (80kB) | Preview |
|
|
Text
1. Cover.pdf Download (204kB) | Preview |
|
|
Text
8. Bab II.pdf Download (289kB) | Preview |
|
|
Text
12. Daftar Pustaka.pdf Download (147kB) | Preview |
Abstract
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana re-orientasi kebijakan ekonomi Tiongkok dari model pertumbuhan ekonomi berbasis investasi dan ekspor menjadi pertumbuhan ekonomi berbasis pada konsumsi domestik dan inovasi dapat mempengaruhi perekonomian Sub-Sahara Afrika. Melihat sejak tahun 2001, Tiongkok perlahan mulai menguasai proporsi perdagangan Sub-Sahara Afrika dengan negara-negara mitranya di luar kawasan, dan dalam periode tahun 2012-2014 Tiongkok bahkan menguasai hampir dari seperempat dari total aktivitas perdagangan Sub-Sahara Afrika dengan mitra-mitra eksternalnya. Begitu pun dengan tren investasi Tiongkok ke Sub-Sahara Afrika memiliki tren serupa, dengan penurunan jumlah proyek dari FDI Tiongkok di Sub-Sahara Afrika. Dinamika hubungan ekonomi, khususnya perdagangan dan investasi antara Tiongkok dan Sub-Sahara Afrika diwarnai hasil negatif dalam beberapa tahun terakhir, tepatnya sejak Tiongkok melakukan re-orientasi yang dituangkan dengan tegas melalui 12th FYP (2011-2015) dan dilanjutkan dengan 13th FYP (2016-2020), yang merupakan program pembangunan lima tahun Tiongkok. Dalam prosesnya, tren positif perdagangan dan investasi hanya sampai pada dekade awal abad ke-21, dan setelah itu mengalami gejolak dan cenderung negatif dalam tahun-tahun terakhir ini. Dalam penelitian ini, penulis memiliki tiga landasan berpikir untuk menjawab pertanyaan peneltian yang penulis ajukan, diantaranya: teori comparative advantage dari David Ricardo yang menjelaskan bahwa negara harus melakukan spesialisasi dalam perdagangan internasional, karena hal tersebut dapat meningkatkan produktivitasnya; empat tahap pertumbuhan suatu negara dari Michael E. Porter yang menjelaskan bahwa negara seperti manusia dan memiliki fase pertumbuhan, dimana dalam hal negara Porter membaginya ke dalam empat tahap, yakni factor driven growth, investment driven growth, innovation driven growth, dan wealth driven growth; dan konsep global shift dari Peter Dicken dalam menjelaskan bahwa terjadinya perubahan pola perdagangan dan investasi, serta pusat produksi akan menimbulkan sebuah pergeseran ekonomi baik secara global maupun regional. Penjelasan dalam pembahasan mengenai hal tersebut akan dibagi ke dalam dua bagian utama, Pertama, akan diulas mengenai hubungan ekonomi antara Tiongkok dan Sub-Sahara Afrika, khususnya perdagangan dan investasi. Dalam bagian ini, penulis akan menjelaskan mengapa Tiongkok adalah mitra strategis bagi Sub-Sahara Afrika dan seberapa signifikan Tiongkok memberikan pengaruh bagi perekonomian Sub-Sahara Afrika; dan Kedua, mengenai bagaimana Sub-Sahara Afrika pasca Tiongkok me-reorientasi kebijakan ekonominya. Sebelum melihat dampaknya bagi Sub-Sahara Afrika, penulis akan mengulas terlebih dahulu latar belakang re-orientasi kebijakan ekonomi yang dilihat dari alasan internal dan eksternal. Selanjutnya akan menjelaskan secara umum mengenai dua kebijakan utama yang menjadi acuan bagi kerangka re-orientasi kebijakan ekonomi Tiongkok sejauh ini, yakni 12th FYP dan 13th FYP, dan juga akan menjelaskan mengenai hasil dari re-orientasi tersebut. Kata Kunci: Tiongkok, Sub-Sahara Afrika, Re-orientasi Kebijakan Ekonomi Tiongkok, Perdagangan dan Investasi
Item Type: | Thesis (Skripsi(S1)) |
---|---|
Subjects: | S1-Skripsi |
Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Hubungan Internasional 2018 |
Depositing User: | Mr Iwan Ridwan Iwan |
Date Deposited: | 01 Mar 2018 06:41 |
Last Modified: | 01 Mar 2018 06:41 |
URI: | http://repository.unpas.ac.id/id/eprint/33715 |
Actions (login required)
View Item |