KERUSAKAN LINGKUNGAN AKIBAT KEGIATAN TAMBANG TIMAH INKONVENSIONAL DI KAWASAN KABUPATEN BANGKA TENGAH DI HUBUNGKAN DENGAN UNDANG-UNDANG NOMOR 32 TAHUN 2009 TENTANG PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP

MEDIKA PUTRI, 141000037 (2018) KERUSAKAN LINGKUNGAN AKIBAT KEGIATAN TAMBANG TIMAH INKONVENSIONAL DI KAWASAN KABUPATEN BANGKA TENGAH DI HUBUNGKAN DENGAN UNDANG-UNDANG NOMOR 32 TAHUN 2009 TENTANG PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP. Skripsi(S1) thesis, Fakultas Hukum Universitas Pasundan.

[img] Text
BAB IV.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (306kB)
[img]
Preview
Text
DAFTAR ISI.pdf

Download (159kB) | Preview
[img] Text
BAB V.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (163kB)
[img]
Preview
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (231kB) | Preview
[img]
Preview
Text
BAB II.pdf

Download (538kB) | Preview
[img]
Preview
Text
BAB III.pdf

Download (324kB) | Preview
[img]
Preview
Text
BAB I.pdf

Download (493kB) | Preview

Abstract

Kegiatan tambang timah inkonvensional (TI) terdapat hampir di seluruh Kabupaten Bangka. Kegiatan ini bermula dari kebijakan pemerintah daerah untuk membantu masyarakat pada masa krisis ekonomi. masyarakat diizinkan menambang dengan alat sederhana guna meningkatkan perekonomian masyarakat. tetapi lama kelamamaan penambang ini semakin membabi buta sehingga semakin banyaknya terjadi kerusakan lingkungan. Menganalisis perubahan guna lahan yang tidak sesuai arahan pedoman RTRW serta melihat dampak kerusakan lingkungan akibat kegiatan pertambangan. Masyarakat memanfaatkan potensi tersebut untuk menggerakkan perekonomian daerahnya serta untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka. Permintaan terhadap bijih timah semakin meningkat untuk kebutuhan industri baik ekspor maupun impor sehingga penambangan timah semakin banyak di lakukan oleh masyarakat, selain mudah di dapatkan juga bijih timah dijual dengan harga tinggi. hal ini mendorong para penambang timah mengeksplor secara tidak terkontrol. yang menjadi permasalahan yaitu penyebab terjadinya kerusakan lingkungan, tanggungjawab pelaku usaha kepada masyarakat yang terkena dampak, serta penegakan hukum pemerintah daerah terhadap kegiatan tambang timah inkonvesional dikawasan Kabupaten Bangka Tengah dikaitkan dengan Undang- Undang Nomor 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan serta Pengelolaan Lingkungan hidup. Metode yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah metode deskriptif analisis dimana dilakukan penelitian untuk menulis fakta dan memperoleh gambaran menyeluruh mengenai peraturan perundang- undangan dan teori hukum yang menyangkut permasalahan. Penelitian ini menggunakan pendekatan yuridis normatif, yaitu penelitian yang mengacu pada ilmu hukum dan kaidah hukum yang berlaku di masyarakat. Teknik pengumpulan data dalam penelitian melalui kepustakaan dan studi lapangan yang berupa wawancara. Kesimpulannya kerusakan lingkungan di kawasan kabupaten Bangka Tengah terjadi akibat kegiatan tambangan timah inkonvensioanl yang dilakukan oleh para penambang timah illegal atau sering disebut Tambang Inkonvensional (TI). Tambang timah ini dilkakuan oleh masyarakat tanpa adanya analisis dampak lingkungan serta melanggar Undang- undang nomor 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan Pengolahan Lingkungan Hidup. Supaya kerusakan lingkungan dapat diatasi maka peran pemerintah serta masyarakat sangat penting dalam memberantas kegiatan tambang timah inkonvensionl serta melakukan rehabilitasi dan reklamasi dengan melakukan penutupan lubang-lubang bekas tambang dan reboisasi atau penanaman kembali hutan di sekitar bekas tambang timah. sosialisasi bahaya kerusakan lingkungan. Kata Kunci : Lingkungan, Tambang, Timah

Item Type: Thesis (Skripsi(S1))
Subjects: S1-Skripsi
Divisions: Fakultas Hukum > Ilmu Hukum 2018
Depositing User: Ramadhan S -
Date Deposited: 28 Feb 2018 07:38
Last Modified: 28 Feb 2018 07:38
URI: http://repository.unpas.ac.id/id/eprint/33659

Actions (login required)

View Item View Item