TINJAUAN YURIDIS VIKTIMOLOGIS TERHADAP TINDAK PIDANA PERDAGANGAN ANAK YANG DIPEKERJAKAN SEBAGAI TERAPIS SPA PEKERJA SEKS DI KOTA BANDUNG

INDRA SIDIK SAKTI SETIAWAN, 121000164 (2018) TINJAUAN YURIDIS VIKTIMOLOGIS TERHADAP TINDAK PIDANA PERDAGANGAN ANAK YANG DIPEKERJAKAN SEBAGAI TERAPIS SPA PEKERJA SEKS DI KOTA BANDUNG. Skripsi(S1) thesis, Fakultas Hukum Unpas.

[img] Text
I.BAB 4.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (0B)
[img] Text
H.BAB 3.pdf

Download (0B)
[img] Text
A.COVER.pdf

Download (0B)
[img] Text
D.DAFTAR ISI.pdf

Download (0B)
[img] Text
J.BAB 5.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (0B)
[img] Text
K.DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (0B)
[img] Text
G.BAB 2.pdf

Download (0B)
[img] Text
F.BAB 1.pdf

Download (0B)

Abstract

Perdagangan anak adalah tindakan perekrutan, pemindahan, pengiriman, penampungan, dan penerimaan seseorang, dengan menggunakan ancaman dan atau kekerasan, penculikan, tipu muslihat, memanfaatkan posisi kerentanan, menerima pembayaran, dimana anak digunakan untuk tujuan eksploitasi seksual dan atau ekonomi, seperti pekerja seks komersial, adopsi anak, pembantu rumah tangga, mengemis, industri pornografi, pengedaran obat terlarang, dan penjualan organ tubuh, serta bentuk-bentuk eksploitasi lainnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mengkaji tindak pidana yang dapat dijeratkan terhadap pelaku perdagangan anak yang dipekerjakan sebagai terapis SPA dan pekerja seks dapat dijerat dengan Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan anak, bentuk perlindungan terhadap Anak yang dipekerjakan sebagai terapis SPA dan pekerja seks sebagai korban perdagangan anak di Kota Bandung berdasarkan Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan anak, upaya yang dapat dilakukan agar Anak tidak lagi dipekerjakan sebagai terapis SPA dan pekerja seks. Metode yang digunakan adalah deskriptif-analitis dengan metode pendekatan yuridis-normatif. Tahap penelitian ini menggunakan studi kepustakaan sebagai data sekunder dan studi lapangan sebagai data primer. Pengumpulan data ini diperoleh dengan melakukan inventarisasi terhadap bahan-bahan Hukum yang telah diperoleh dengan cara studi dokumen. Selanjutnya, data dianalisis menggunakan yuridis-kualitatif. Jerat bagi pelaku perdagangan anak yang dipekerjakan sebagai terapis SPA dan pekerja seks dalam Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang perubahan atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak yaitu berkenaan pada Pasal 76F (Perdagangan anak) dan Pasal 76I (eksploitasi ekonomi dan atau seksual terhadap anak). Bentuk Perlindungan terhadap anak yang menjadi korban perdagangan ada 2 (dua) yang bersifat Hukum yaitu bantuan hukum seperti penasihat atau pendampingan hukum dari awal pemeriksaan, penyidikan, penuntutan serta tahap pemeriksaan di pengadilan dan pemberian restitusi baik secara materiil maupun imateriil, bersifat non-Hukum yaitu diberikan layanan konseling atau bantuan Psikologis dan Medis (Rehabilitasi) guna memulihkan kondisi fisik maupun mental. Upaya pencegahan agar anak tidak lagi dipekerjakan sebagai terapis SPA dan Pekerja Seks dengan upaya preventif Hukum yaitu dikeluarkannya Undang-undang Nomor 21 Tahun 2007 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang dan Undang-undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak, aparat keamanan melakukan razia pada tempat hiburan malam, non-Hukum yaitu diberi pendidikan hukum, penyuluhan, pembinaan, diberi pelatihan keterampilan khusus sebagai pemberdayaan ekonomi sehingga anak korban perdagangan ini mempunyai keahlian khusus untuk berkarya. Kata kunci : Tindak Pidana, Perdagangan Anak, Pekerja Seks, Perlindungan Anak.

Item Type: Thesis (Skripsi(S1))
Subjects: S1-Skripsi
Divisions: Pascasarjana > S3-Ilmu Sosial 2018
Depositing User: Lilis Atikah
Date Deposited: 08 Feb 2018 07:21
Last Modified: 08 Feb 2018 07:21
URI: http://repository.unpas.ac.id/id/eprint/32975

Actions (login required)

View Item View Item