Bambang Supriyanto (2018) Director Of Photography Dalam Film Dokumenter SADI(S) ANAK EMA(S). Bambang Supriyanto.136020027. Skripsi(S1) thesis, FG & FILM.
|
Text
ABSTRAK.pdf Download (152kB) | Preview |
|
|
Text
BAB I.pdf Download (749kB) | Preview |
|
|
Text
BAB II.pdf Download (421kB) | Preview |
|
|
Text
BAB III.pdf Download (275kB) | Preview |
|
Text
BAB IV.pdf Restricted to Repository staff only Download (549kB) |
||
Text
BAB V.pdf Restricted to Repository staff only Download (150kB) |
Abstract
Cikarang merupakan salah satu kota indutri terbesar di Asia Tenggara, lebel tersebut banyak dimanfaatkan oleh masyarakat Cikarang khususnya untuk menjadi pekerja/buruh di pabrik atau perusahaan. Akan tetepi faktanya di lapangan, masyarakat pribumi masih banyak yang pengangguran karena persaingan untuk menjadi buruh kalah ketat dengan orang perantauan yang mayoritas dari Jawa Tengah dan Jawa Timur. Ini menjadi permasalahan bagi masyarakat pribumi Cikarang ketika lulus SMA/SMK banyak yang belum mendapat pekerjaan. Namun melalui film dokumenter ini akan menunjukan pola pikir seseorang dengan visi misi nya yang berbeda. Sadi (18 tahun) berasal dari keluarga kurang mampu secara finansial, terdiri dari 3 bersaudara namun dapat dikatakana Sadi paling beruntung nasibnya diantara kedua kakaknya. Sadi dari SD sampai SMP sering kali menadapat juara kelas. Lalu ketika lulus SMK ia tidak memlilih untuk bekerja karena ia ingin tetap mengenyam pendidikan yang lebih tinggi walaupun ia terlahir dari keluarga kurang mampu secara finansial namun ia dapat dapat berusaha dan membuktikan mampu kuliah dengan mendapat beasiswa penuh. Dengan kuliah terlebih dahulu ia berharap mendapat pekerjaan yang layak dan dapat mengangkat derajat keluarganya. Keduanya memilik tujuan yang jelas dan kesempatan yang baik. Seorang Director Of Photography harus mampu menyajikan gambar tentang kehidupan nyata yang dibentuk oleh isi film inilah yang nantinya mendasari sikap dan respon masyarakat terhadap berbagai objek sosial. Informasi yang salah dari film akan memunculkan gambaran yang salah pula terhadap objek sosial tersebut. Karenanya film dituntut menyampaikan informasi secara akurat dan berkualitas, termasuk tuntutan etika dan moral dalam penyajian film yang memiliki kualitas informasi. Film dapat merepresentasikan sebuah realita, dengan melakukan perekaman gambar sesuai apa adanya merupakan Film Dokumenter. Peneliti menggunakan metodelogi penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif dengan metode pengumpulan data yang dilakukan dengan melakukan observasi, wawancara dan studi literatur. Peneliti memilih gaya bertutur dengan tipe pemaparan eksposisi (ekspository documentary) karena narator/wawancara sebagai penutur utama yang diperkuat dengan shot-shot/stock shot untuk memperkuat informasi yang disampaikan. Menurut pengamat tipe pemaparan ini lebih cocok dengan tema yang akan peneliti angkat. Kata Kunci : Documentary Film, Pendidikan, keluarga, kota industri, Documentary Expository
Item Type: | Thesis (Skripsi(S1)) |
---|---|
Subjects: | S1-Skripsi |
Divisions: | Fakultas Seni dan Sastra > Fotografi dan Film 2018 |
Depositing User: | oman rohman |
Date Deposited: | 01 Feb 2018 06:50 |
Last Modified: | 01 Feb 2018 06:51 |
URI: | http://repository.unpas.ac.id/id/eprint/32789 |
Actions (login required)
View Item |