PERBANDINGAN TEMULAWAK DENGAN AIR DAN SUHU EVAPORASI TERHADAP KARAKTERISTIK EKSTRAK TEMULAWAK (Curcuma xanthorrhiza Roxb) YANG DIAPLIKASIKAN PADA PENGAWETAN TAHU

Maysura Sajida, Alumni and Neneng Suliasih, DS and Yudi Garnida, DS (2017) PERBANDINGAN TEMULAWAK DENGAN AIR DAN SUHU EVAPORASI TERHADAP KARAKTERISTIK EKSTRAK TEMULAWAK (Curcuma xanthorrhiza Roxb) YANG DIAPLIKASIKAN PADA PENGAWETAN TAHU. Skripsi(S1) thesis, Fakultas Teknik Unpas.

[img] Text
TA-maysura.docx
Restricted to Repository staff only

Download (3MB) | Request a copy
Official URL: http://teknik.unpas.ac.id

Abstract

Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk memanfaatkan sumber daya temulawak sebagai bahan pengawet alami. Untuk mengetahui pengaruh penggunaan ekstrak temulawak sebagai bahan pengawet alami. Manfaat penelitian ini, yaitu dapat memberikan informasi kepada masyarakat mengenai cara pembuatan pengawet alami ekstrak temulawak. Untuk menghindari penggunaan formalin pada pengawetan tahu. Selain itu untuk meningkatkan nilai guna dan nilai ekonomis dari temulawak. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan pola faktorial 3×3 dan ulangan sebanyak 3 kali. Faktor pertama yaitu perbandingan temulawak dengan air yang terdiri dari a1 (2:1), a2 (1:1), dan a3 (1:2), Faktor yang kedua yaitu suhu evaporasi yang terdiri dari b1 (40oC), b2 (45oC), dan b3 (50oC). Respon pada penelitian ini meliputi respon kimia (kadar kurkumin), respon fisika (rendemen), respon mikrobiologi (jumlah total mikroba dengan metode TPC), dan uji organoleptik (warna, rasa, aroma, dan tekstur). Hasil penelitian utama menunjukan bahwa perbandingan temulawak dengan air, suhu evaporasi, dan interaksi keduanya berpengaruh terhadap kadar kurkumin dan rendemen ekstrak temulawak. Perlakuan terbaik berdasarkan hasil pengujian kadar kurkumin di dapatkan perlakuan terpilih yaitu a1b3 yaitu perbandingan temulawak : air (2:1) dan suhu evaporasi 50oC dengan kadar kurkumin sebesar 215,33 ppm dan rendemen sebesar 30,86 %. Hasil aplikasi ekstrak temulawak pada tahu menunjukan bahwa berdasarkan parameter total mikroba yang diolah menggunakan metode Arrhenius, umur simpan tahu yang disimpan selama 8 hari pada suhu penyimpanan 10oC yaitu 20,72 hari; 27oC yaitu 18 hari; dan 30oC yaitu 17,22 hari. Kata kunci : Perbandingan Temulawak dengan air, Suhu Evaporasi, Ekstrak Temulawak, Tahu, Pengawet, Umur Simpan, Total Mikroba, Arrhenius

Item Type: Thesis (Skripsi(S1))
Subjects: S1-Skripsi
Divisions: Fakultas Teknik > Teknik Pangan 2017
Depositing User: Irwan Kustiawan
Date Deposited: 25 Jan 2018 04:25
Last Modified: 19 May 2022 01:30
URI: http://repository.unpas.ac.id/id/eprint/32608

Actions (login required)

View Item View Item