BUDI ARI NORCITO, NPM : 148020135 (2017) MANAJEMEN PERBAIKAN WAKTU TUNGGU PASIEN DENGAN MENGGUNAKANKONSEP LEAN HOSPITALDALAM UPAYA MENINGKATKAN KUALITAS WAKTU TUNGGU. Thesis(S2) thesis, Unpas.
Text
ABSTRAK.docx Download (19kB) |
|
Text
JUDUL.docx Download (60kB) |
Abstract
Menurut WHO ( World Health Organization ), rumah sakit adalah bagian integral dari suatu organisasi sosial dan kesehatan dengan fungsi menyediakan pelayanan paripurna ( komprehensif ), penyembuhan penyakit ( kuratif ) dan pencegahan penyakit ( preventif ) kepada masyarakat. Rumah Sakit Santo Borromeus dituntut untuk semakin berkompetisi dengan meningkatkan pelayanan yang ada, seperti halnya memberikan pelayanan kesehatan yang sebaik-baiknya kepada masyarakat dan berorientasi pada kesehatan individu. Berdasarkan hasil wawancara terhadap karyawan rumah sakit, pasien dan juga berdasarkan pengamatan penulis masih terdapat permasalahan adanya antrian yang meliputi waktu menunggu aktivitas administrasi, waktu menunggu proses pemeriksaan oleh dokter, kedatangan dokter yang tidak tepat waktu, keterlambatan rekam medis, lamanya waktu tunggu di Bagian Farmasi, jarak bagian pemeriksaan penunjang yang berjauhan. Permasalahan terbanyak ada di Bagian Klinik Rawat Jalan / IGD dan kurangnya fasilitas sosial seperti tulisan jam praktek dokter, tempat ibu menyusui untuk pasien rawat jalan, dan informasi tentang petunjuk arah baik berupa benner, gambar ataupun tulisan- tulisan di lingkungan rumah sakit (visual manajemen), sehingga pasien sering menanyakan tempat - tempat dan fasilitas penunjang yang akan dituju.Rawat Inap juga bermasalah saat pasien dinyatakan pulang karena prosesnya lama, sehingga pasien baru yang akan rawat inap tertunda di Bagian Rawat Jalan / IGD. Suatu perusahaan dianggap lean apabila rasio nilai tambah terhadap waste minimum telah mencapai 30 %. Apabila perusahaan itu belum lean, perusahaan tersebut dapat disebut Un-lean Enterprise dan dikategorikan sebagai perusahaan tradisional. Rumah Sakit Santo Borromeus banyak terjadi pemborosan (waste) dengan rasio aktivitas yang bernilai tambah (value added activities) kurang dari 30 %. Faktor penghambat waktu tunggu Man: dokter datang tidak tepat waktu, Kabag rawat inap kurang fokus manajemen bed, budaya kerja dan lean hospital kurang merata dipahami Machine: IT yang terintegrasi belum maksimal, menyimpan dokumen rekam medis dibeberapa tempat, input rekam medik dikomputer > 2 menit dan belum ada resep elektronik Method: SPO belum dijalankan secara konsisten, tulisan resep obat tidak dengan huruf capital Material: informasi produk layanan belum merata, meningkatnya pasien asuransi / JKN Environment: letak klinik tersebar di 4 gedung, keluarga pasien lama membayar dan lama menjemput. Upaya-upaya menurunkan waktu tunggu dengan menghilangkan non value added yang ada dengan usulan perbaikan 3 tahap jangka pendek; edukasi budaya organisasi (I CARE), tahap jangka menegah; membuat transit pasien pulang dan tahap jangka panjang; memperbaiki IT yang terintegrasi belum maksimal. Kata Kunci: Lean, RS Santo Borromeus, Pelayanan Rawat Jalan, Rawat Inap, Pemborosan dan Waktu Tunggu
Item Type: | Thesis (Thesis(S2)) |
---|---|
Subjects: | RESEARCH REPORT |
Divisions: | Pascasarjana > S2-Manajemen 2017 |
Depositing User: | Mrs Lusiawati - |
Date Deposited: | 07 Dec 2017 08:43 |
Last Modified: | 07 Dec 2017 08:43 |
URI: | http://repository.unpas.ac.id/id/eprint/32198 |
Actions (login required)
View Item |