PENGARUH WAKTU DETENSI DAN TEGANGAN LISTRIK TERHADAP EFEKTIVITAS PENURUNAN WARNA PADA AIR GAMBUT DENGAN PROSES ELEKTROKOAGULASI (STUDI KASUS AIR GAMBUT KECAMATAN BURU KEPULAUAN RIAU)

Muh Farully Rezka, Alumni and Lili Mulyatna, DS and Deni Rusmaya, DS (2008) PENGARUH WAKTU DETENSI DAN TEGANGAN LISTRIK TERHADAP EFEKTIVITAS PENURUNAN WARNA PADA AIR GAMBUT DENGAN PROSES ELEKTROKOAGULASI (STUDI KASUS AIR GAMBUT KECAMATAN BURU KEPULAUAN RIAU). Skripsi(S1) thesis, Fakultas Teknik Unpas.

[img] Text
LAPORAN BAB II.doc

Download (390kB)
[img] Text
LAPORAN BAB I.doc

Download (34kB)
[img] Text
LAPORAN BAB III.doc

Download (176kB)
[img] Text
LAPORAN BAB IV.doc

Download (361kB)
[img] Text
LAPORAN BAB V.doc

Download (60kB)
Official URL: http://teknik.unpas.ac.id

Abstract

Penduduk yang tinggal di daerah pasang surut dan daerah rawa khususnya di Kecamatan Buru Kepulauan Riau menghadapi kesulitan memperoleh air bersih untuk keperluan rumah tangga terutama untuk keperluan air minum. Hal ini disebabkan karena sumber air yang terdapat di daerah tersebut adalah air gambut yang berwarna kuning/merah kecokelatan dan bersifat asam yang disebabkan oleh kandungan organik. Kualitas air gambut demikian akan menimbulkan beberapa masalah seperti kerusakan gigi, sakit perut bahkan kematian jika dikonsumsi secara terus menerus. Untuk itu perlu dilakukan pengolahan. Dalam penelitian ini air gambut diolah dengan proses elektrokoagulasi. Elektrokoagulasi adalah proses koagulasi tanpa pembubuhan koagulan akan tetapi dengan cara mengalirkan arus listrik searah melalui elektroda yang dipasang secara paralel dalam suatu reaktor. Proses yang terjadi adalah pada anoda akan terbentuk ion Al3+ dan pada katoda terbentuk senyawa Al(OH)3 dan terjadi penempelan ion-ion logam yang ada, akibatnya timbul pengendapan dari partikel koloid. Waktu dan tegangan listrik optimum yang didapat setelah dilakukan proses elektrokoagulasi yaitu tegangan listrik 12 volt dalam waktu 40 menit yang menghasilkan daya listrik sebesar 0,000424 kWh mampu menurunkan beberapa parameter air gambut sesuai dengan standar baku mutu air minum RI No. 907/Menkes/SK/VII/2002, parameter yang diturunkan diantaranya warna awal 316 Pt-Co menjadi 2,2 Pt-Co (99,30%), kekeruhan awal 18 NTU menjadi 2 NTU (88,89%), organik awal 342 mg/l menjadi 10 mg/l (97%) dan mangan (Mn) awal 2,9 mg/l menjadi 0.1 mg/l (96,55%), sedangkan pH awal sebelum dilakukan elektrokoagulasi 4,07 (asam) setelah dilakukan elektrokoagulasi dari setiap variasi waktu detensi dan tegangan listrik menjadi 7 (netral).

Item Type: Thesis (Skripsi(S1))
Subjects: S1-Skripsi
Divisions: Fakultas Teknik > Teknik Lingkungan 2008
Depositing User: Irwan Kustiawan
Date Deposited: 15 Nov 2017 06:46
Last Modified: 15 Nov 2017 06:46
URI: http://repository.unpas.ac.id/id/eprint/31858

Actions (login required)

View Item View Item