MENUMBUHKEMBANGKAN MINAT KEWIRAUSAHAAN SANTRI PADA PESANTREN MUHAMMAD IQBAL DI CIMAHI

Latifah Adnani, NIDN. 0426105901 (2017) MENUMBUHKEMBANGKAN MINAT KEWIRAUSAHAAN SANTRI PADA PESANTREN MUHAMMAD IQBAL DI CIMAHI. KONFERENSI NASIONAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT DAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY PkM-CSR 2017, 1. pp. 195-203. ISSN ISBN: 978-602-50607-0-0

[img]
Preview
Image
COVER BUKU PROSIDING_ESB & KESEHATAN.jpg

Download (452kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Prosiding Konferensi Nasional PkM-CSR 2017_Ekonomi_Sosial_Budaya_Kesehatan.pdf

Download (11MB) | Preview

Abstract

Pesantren saat ini tidak hanya berkutat pada kurikulum yang berbasis keagamaan, tetapi juga mengajarkan kurikulum yang berbasis kemasyarakatan. Hal tersebut merupakan salah satu kekhasan pesantren. Pendidikan yang diberikan pesantren tidak menjauhkan santri dari realitas keseharian. Jika merujuk pada konteks pembelajaran modern apa yang dilakukan pesantren adalah bagian dari pembelajaran kontekstual. Yayasan Pendidikan Sosial Islam Muhammad Iqbal adalah lembaga pendidikan yang mengajarkan peserta didik dengan model pesantren yang berada di kota Cimahi. Santrinya sebagian besar adalah yatim, yatim piatu, mereka yang memiliki masalah dikeluarga dan mereka yang kondisi ekonomi keluarganya terbatas. Pimpinan pesantren tersebut adalah bapak Kyai Muh.Undang. Pesantren ini dalam menjalankan proses pembelajarannya dengan mendirikan Raudhatul Athfal (RA), Taman Pendidikan Al Quran (TPQ) dan Madrasah Diniyah (MD). Santrinya ada yang mukimin ada yang pulang kerumah. Sistem pembelajaran pada malam hari untuk TPQ, setelah santri pulang sekolah formal. Saat ini Pesantren belum memandang perlunya ilmu kewirausahaan diberikan bagi para santri sebagai upaya untuk menumbuh kembangkan minat kewirusahaan bagi santri, untuk menjadi bekal dalam kemandirian perekonomian santri kelak, sedangkan berdasarkan hasil wawancara sebesar 40% lulusan pesantren Muh. Iqbal menjalankan kehidupannya dengan berdagang secara konvensional yaitu buka warung atau sebagai pedagang kaki lima. Sehingga dipandang perlu pembekalan kewirausahaan agar dalam menjalankan usaha kelak setelah lulus para santri lebih kreatif dan inovatif. Tujuan dari kegiatan pengabdian pada masyarakat ini adalah adanya pemahaman bagi santri tentang berwirausaha (entrepreneur) 2) Adanya Minat berwirusaha. Target atau luaran dari kegiatan ini adalah: 1) Para santri memahami konsep kewirausahaan, 2) Para santri memiliki motivasi berwirausaha, dan 3) Tumbuhnya pola pikir untuk berwirausaha secara kreatif dan inovatif. Metode yang dilakukan: 1) Penyuluhan 2) Pelatihan. Deskripsi kegiatan pengabdian kepada masyarakat adalah memberikan 1) Penyuluhan tentang Makna Wirausaha, Motivasi Berwirausaha, Membuat Perencanaan Usaha sederhana; 2) Pelatihan untuk menumbuhkan kreatifitas santri diberikan dalam bentuk cara pembuatan telur asin dengan kemasan menarik dan pembuatan Puding Cantik. Hasil dari kegiatan Pengabdian pada masyarakat terbukanya pola piker para santri bahwa perlunya bekal berwirausaha sebagai pegangan para santri apabila selesai belajar dipesantren memiliki kesiapan untuk menjalankan usaha secara kreatif dan inovatif. YPSI Muh.Iqbal didirikan oleh bapak Muh Undang, saat ini jumlah santrinya 143 orang. Setelah adanya kegiatan pengabdian pada masyarakat, santri memiliki pemahaman akan manfaat dan motivasi berwirausaha dan adanya perubahan pola piker santri. Pesantren diharapkan segera memberikan materi tentang kewirausahaan kepada para santri sebagai bekal kemandirian perekonomian santri dimasa depan Kata Kunci: Wirausaha, Santri, Kreatif, Inovatif

Item Type: Article
Subjects: PROCEEDING
Divisions: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Ilmu Administrasi Niaga 2017
Depositing User: mr yogi -
Date Deposited: 07 Nov 2017 05:15
Last Modified: 07 Nov 2017 05:15
URI: http://repository.unpas.ac.id/id/eprint/31781

Actions (login required)

View Item View Item