IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PEMBANGUNAN MINAPOLITAN PERIKANAN TANGKAP PPI (PANGKALAN PENDARATAN IKAN) KARANGSONG INDRAMAYU

MOHAMAD SAM’UN, NPM. 129213011 (2017) IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PEMBANGUNAN MINAPOLITAN PERIKANAN TANGKAP PPI (PANGKALAN PENDARATAN IKAN) KARANGSONG INDRAMAYU. Disertasi(S3) thesis, UNPAS.

[img] Text
muhammad sam'un_DIS - Copy.doc

Download (148kB)

Abstract

Penelitian ini menggambarkan dan memberikan informasi mengenai implementasi kebijakan Pembangunan Minapolitan Perikanan Tangkap Pangkalan Pendaratan Ikan Karangsong Indramayu Provinsi Jawa Barat. Masalah yang ditemukan dalam penelitian ini meliputi : 1) Faktor-faktor dominan yang menyebabkan belum efektifnya implementasi kebijakan pembangunan minapolitan Pangkalan Pendaratan Ikan Karangsong Indramayu. 2) Strategi yang harus dilakukan Pemerintah Kabupaten Indramayu sehingga pembangunan minapolitan Pangkalan Pendaratan Ikan Karangsong Indramayu dapat berjalan secara efektif. Perolehan data dilakukan dengan cara wawancara mendalam, observasi participant, telaahan dokumentasi dan Focus Group Discussion. Pengolahan data dilakukan secara kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Implementasi kebijakan dikaji dengan teori model implementasi kebijakan Van Meter dan Van Horn. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pembangunan Minapolitan Pangkalan Pendaratan Ikan Karangsong Indramayu belum dapat diimplementasikan sesuai dengan yang diharapkan. Beberapa indikator yang menunjukkan implementasi kebijakan pembangunan minapolitan Pangkalan Pendaratan Ikan Karangsong Indramayu belum efektif adalah sebagai berikut : 1) Pelaksanaan pelelangan ikan di Tempat Pelelangan Ikan Karangsong belum optimal dimana kapal nelayan yang menjual ikan secara lelang di Tempat Pelelangan Ikan Karangsong hanya 9,72%. 2) Konsep pembangunan minapolitan belum tercantum dalam RPJMD Kabupaten Indramayu Tahun 2011-2015. 3). Peningkatan produksi ikan yang dilelang di Tempat Pelelangan Ikan kurang berhasil, karena produksi ikan yang didaratkan di Tempat Pelelangan Ikan Karangsong mengalami penurunan pada tahun 2013, 2014 dan 2015. 4) Efektivitas pengelolaan perijinan kapal penangkap ikan yang berukuran > 0 GT ≥ 10 masih sangat rendah yaitu 2,56%. 5) Dukungan anggaran rendah sehingga efektivitas realisasi anggaran pembangunan minapolitan Pangkalan Pendaratan Ikan Karangsong selama tahun 2011-2015 hanya 14,58%. 6) Lemahnya komunikasi dan koordinasi menjadikan pemahaman atas konsep minapolitan menjadi bias pada tataran implementor. 7) Tingkat komitmen dan konsistensi terhadap keberhasilan program minapolitan masih rendah. 8) Ada sebagian implementor yang tidak disiplin, tidak jujur dan tidak amanah dalam mengimplementasikan kebijakan pembangunan minapolitan Pangkalan Pendaratan Ikan Karangsong Indramayu. 9) Adanya sikap sosial berupa penolakan aktivitas lelang ikan di Tempat Pelelangan Ikan oleh bakul langgan. 10) Adanya pemahaman implementor terhadap konsep minapolitan yang bias. Berdasarkan hasil analisis SWOT, strategi yang perlu dilakukan oleh implementor di daerah adalah strategi agresif. Beberapa strategi yang harus dilakukan meliputi : 1) Meningkatkan kualitas SDM organisasi. 2) membangun network. 3) Meningkatkan produk berkualitas dan berdaya saing tinggi. 4) Menghadirkan investor, menguatkan permodalan dan membuka terobosan peluang pasar bagi produk hasil perikanan tangkap. Novelty hasil penelitian ini adalah : 1) Penguatan Kapasitas Kelembagaan. 2) Membangun jejaring kerja. 3) Pengelolaan Kearifan Budaya Lokal (Wisdom) Secara Bijak. 4) Revolusi Mental. Kata kunci : komitmen, membangun jejaring kerja, mentalitas

Item Type: Thesis (Disertasi(S3))
Subjects: RESEARCH REPORT
Divisions: Pascasarjana > S3-Ilmu Sosial 2017
Depositing User: asep suryana
Date Deposited: 27 Oct 2017 06:57
Last Modified: 27 Oct 2017 07:01
URI: http://repository.unpas.ac.id/id/eprint/31606

Actions (login required)

View Item View Item