AZIZAH FAUZIAH, 133020187 and Nana Sutisna Achyadi, Dosen and Asep Dedy Sutrisno, DS (2017) PENGARUH BAHAN PENGEKSTRAK TERHADAP KARAKTERISTIK EKSTRAK SENYAWA FUNGSIONAL DARI KULIT BUAH NAGA MERAH (Hylocereus polyrhizus). Skripsi(S1) thesis, Fakultas Teknik.
|
Text
ABSTRAK.pdf Download (11kB) | Preview |
|
|
Text
BAB I PENDAHULUAN.pdf Download (103kB) | Preview |
|
|
Text
COVER TA.pdf Download (35kB) | Preview |
Abstract
Buah Naga Merah (Hylocereus polyrhizus) merupakan buah naga yang paling sering dijumpai di masyarakat. Pemanfaatan dari kulit buah itu sendiri biasanya dimanfaatkan sebagai pewarna alami makanan maupun minuman. Selain kaya akan vitamin C, kulit buah naga juga mengandung vitamin E, vitamin A, piridoksin, alkaloid, terpenoid, karoten, serta antosianin yang cukup tinggi. Antosianin yang terdapat di dalam kulit buah naga lebih besar dibandingkan dengan antosianin pada daging buahnya. Senyawa fungsional tersebut dapat diperoleh dengan metode ekstraksi maserasi. Ada beberapa kondisi yang akan mempengaruhi ekstrak yang dihasilkan, salah satunya adalah pH (tingkat keasaman). Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui penggunaan bahan pengekstrak yang sesuai untuk ektraksi kulit buah naga sehingga senyawa fungsional (antosianin) yang diperoleh optimal. Metode penelitian yang dilakukan terdiri dari penelitian pendahuluan dan penelitian utama. Penelitian pendahuluan dilakukan untuk menentukan metode maserasi (maserasi biasa dan maserasi modifikasi dengan pengaduk) yang akan digunakan pada penelitian utama serta analisis bahan baku. Penelitian utama dilakukan untuk menentukan bahan pengekstrak (berbagai jenis asam dan campurannya) yang sesuai. Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan pola faktorial 1x6 dengan 4 kali ulangan. Variabel respon pada penelitian ini adalah respon fisik meliputi analisis zat warna dan perhitungan rendemen serta respon kimia yang meliputi penentuan tingkat keasaman (pH), analisis kadar vitamin C, analisis kadar air, dan analisis aktivitas antioksidan. Hasil dari penelitian pendahuluan diperoleh bahwa metode maserasi terpilih yaitu metode maserasi biasa dan hasil analisis bahan baku yang meliputi kadar vitamin C sebesar 184,937 mg vitamin C/100 gram sampel; analisis zat warma dimana nilai L* 37,56 a* 9,29 b* -0,31; serta tingkat keasaman (pH) 4,73. Sedangkan berdasarkan hasil dari penelitian utama diperoleh bahwa bahan pengekstrak terpilih yaitu larutan asam tartrat 2% (w/v). Hasil respon yang diperoleh yaitu rendemen 19,09%; analisis zat warna dengan nilai L* 48,12 a* 31,02 dan nilai b* 2,70; tingkat keasaman (pH) 0,73; kadar air 6,3%; kadar vitamin C 167,63 mg vitamin C/100 gram sampel; serta aktivitas antioksidan sebesar 10.242,83 ppm. Kata Kunci : Kulit Buah Naga, Bahan Pengekstrak, Antosianin
Item Type: | Thesis (Skripsi(S1)) |
---|---|
Subjects: | S1-Skripsi |
Divisions: | Fakultas Teknik > Teknik Pangan 2017 |
Depositing User: | Irwan Kustiawan |
Date Deposited: | 26 Oct 2017 04:26 |
Last Modified: | 26 Oct 2017 04:26 |
URI: | http://repository.unpas.ac.id/id/eprint/31542 |
Actions (login required)
View Item |