Analisis Beban Kerja Fisik dan Mental pada Operator Mesin Tenun Departemen Weaving V dengan Menggunakan Metode Denyut Jantung dan NASA-TLX di PT. Putera Mulya Terang Indah (PMTI)

YOPI MARLAN, 133010020 and ERWIN MAULANA PRIBADI, DS and Rizki Wahyuniardi, Ds (2017) Analisis Beban Kerja Fisik dan Mental pada Operator Mesin Tenun Departemen Weaving V dengan Menggunakan Metode Denyut Jantung dan NASA-TLX di PT. Putera Mulya Terang Indah (PMTI). Skripsi(S1) thesis, Fakultas Teknik.

[img]
Preview
Text
ABSTRAK FIX.pdf

Download (114kB) | Preview
[img]
Preview
Text
COVER TUGAS AKHIR FIX.pdf

Download (219kB) | Preview
[img]
Preview
Text
JURNAL FIX.pdf

Download (1MB) | Preview
[img]
Preview
Text
LAPORAN TA BAB 1.pdf

Download (403kB) | Preview
Official URL: http://teknik.unpas.ac.id

Abstract

PT. PUTERA MULYA TERANG INDAH (PMTI) merupakan perusahaan Nasional yang bergerak dibidang industri tekstil. Departemen Weaving V adalah salah satu Departemen produksi kain yang ada di PT. PMTI, tidak tercapainya target Produktivitas operator mesin tenun Departemen Weaving V baik dari segi kualitas dan kuantitas menjadi salah satu permasalahan internal Departemen Weaving V. Subjek penelitian ini adalah operator mesin tenun Departemen Weaving V yang berjumlah 40 orang Bekerja mengontrol 12 mesin tenun peroperator dalam lingkungan kerja dengan intensitas kebising mencapai 97 db dapat menjadikan beban kerja fisik dan mental tersendiri bagi operator mesin tenun, sehingga dapat menjadi indikasi tidak tercapainya target produktivitas selama ini.. Pengukuran beban kerja fisik dilakukan dengan metode denyut jantung yaitu berdasarkan analisis Cardiovaskulair Load, sedangkan pengukuran beban kerja mental dilakukan dengan metode NASA-TLX. Berdasarkan hasil analisis CVL diketahui dari 40 operator mesin tenun sebanyak 27 orang mengalami beban kerja fisik tingkat 2 (indeks >30%-60%), dan 13 orang mengalami beban kerja fisik tingkat 1 (indeks 0%-30%). Sedangkan dari hasil analisis NASA-TLX diketahui dari 40 operator mesin tenun 3 orang merasakan beban kerja mental “sangat tinggi” (indeks 81%-100%), 28 operator merasakan beban kerja “tinggi” (indeks 61%-80%), 6 orang merasakan beban kerja “sedang” (indeks 41%-60%), dan 3 orang merasakan beban kerja “rendah” (indeks 0%-40%). Dari hasil rata-rata rating variable maka diketahui variabel MD 57.75%, PD 61.25%, TD 63%, OP 53.25%, EF 79.75%, FR 62.5%. dari dominasi dua metode hasil beban kerja fisik dan mental diketahui 18 operator merasakan beban kerja fisik “tingkat 2” dan beban kerja mental “tinggi” secara beriringan. 3 orang merasakan beban kerja fisik “tingkat 2” dan beban kerja mental “sangat tinggi” secara beriringan, 11 orang merasakan dominasi beban kerja mental “tinggi”, 5 orang merasakan dominasi beban kerja fisik “tingkat 2”, 3 orang merasakan beban kerja fisik “rendah” dan beban kerja mental “sedang”. Saran perbaikan yang bisa dilakukan yaitu untuk beban kerja fisik dengan memberikan coffe break pada operator setiap 2 jam sekali, dan untuk beban kerja mental dapat dilakukan beberapa improvement pada mesin untuk mengurangi beban kerja mental yaitu melakukan substitusi pengaman jari-jari mesin tenun, melakukan Reengineering tempat pakan pada mesin, dan mewajibkan APD earplug pada seluruh operator mesin tenun Departemen Weaving V.

Item Type: Thesis (Skripsi(S1))
Subjects: S1-Skripsi
Divisions: Fakultas Teknik > Teknik Industri 2017
Depositing User: Irwan Kustiawan
Date Deposited: 25 Oct 2017 07:31
Last Modified: 25 Oct 2017 07:31
URI: http://repository.unpas.ac.id/id/eprint/31512

Actions (login required)

View Item View Item