USULAN STRATEGI PENGEMBANGAN INDUSTRI KECIL MENENGAH SUBSEKTOR INDUSTRI SANDANG DAN KULIT DI KABUPATEN MAJALENGKA MENGGUNAKAN METODE AHP DAN ANALISIS SWOT

WAHYUDI PRAJA, 113010048 and Dedeh Kurniasih, DS and R. Erwin Maulana Pribadi, DS (2016) USULAN STRATEGI PENGEMBANGAN INDUSTRI KECIL MENENGAH SUBSEKTOR INDUSTRI SANDANG DAN KULIT DI KABUPATEN MAJALENGKA MENGGUNAKAN METODE AHP DAN ANALISIS SWOT. Skripsi(S1) thesis, Fakultas Teknik Unpas.

[img]
Preview
Text
Cover TA.pdf

Download (109kB) | Preview
[img]
Preview
Text
BAB I .pdf

Download (443kB) | Preview
Official URL: http://teknik.unpas.ac.id

Abstract

Pengembangan daerah merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kemajuan daerah dari segi pelayanan umum, kesejahteraan rakyat, dan daya saing daerah.Pengembangan daerah juga merupakan salah satu tujuan untuk mensukseskan Visi Pembangunan Industri Nasional Jangka Panjang 2025, dimana visinya memawa Indonesia pada tahun 2025 menjadi sebuah negara industri yang tangguh. Tujuan dibuatnya Pembangunan Industri Nasional Jangka Panjang sendiri adalah membangun industri dengan konsep pembangunan yang berkelanjutan, yang didasarkan pada tiga aspek yang tidak terpisahkan yaitu pembangunan ekonomi, pembangunan sosial, dan lingkup hidup. Kabupaten Majalengka merupakan salah satu daerah yang sedang melakukan pengembangan daerah, baik dari pembangunan ekonomi ataupun pembangunan dalam hal infrastruktur. Dengan berkembangnya mobilitas dan tranksaksi di Kabupaten Majalengka karena adanya pembangunan Bandara nternasional dan Jalan Tol, perlunya Kabupaten Majalengka mengembangkan sektor lain selain sektor unggulan saat ini yaitu sektor pertanian, sektor yang paling potensial untuk dikembangkan sendiri yaitu sektor pengolahan dimana pada tahun 2015 berkontribusi sebesar 15.1%. Sektor pengolahan sendiri memiliki 5 subsektor, dan salah satu subsektor potensial untuk dikembangkan yaitu industri sandang dan kulit, dimana subsektor ini direncanakan untuk dikembangkan yang tertuang pada Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) tahun 2005-2025. Potensi dari industri sandang dan kulit cukup besar terlebih dari Industri Kecil Menengah (IKM) yang ada. Dimana pada tahun 2014 menyerap unit IKM sebesar 4% dan tenaga kerja sebesar 6% dari penyerapan IKM industri pengolahan. Permasalahan saat ini belum adanya data yang menunjukkan tentang komoditi unggulan subsektor sandang dan kulit, sehingga industri ini belum bisa menentukan penyusunan langkah strategi pengembangan untuk bisa mempertahankan dan mengembangkan IKM sandang dan kulit Kabupaten Majalengka. Dengan kebutuhan akan adanya komoditi unggulan maka diperlukan metode yang bisa menentukan komoditi unggulan yang ada di Kabupaten Majalengka berikut strategi pengembangannya. Dimana pendekatan yang bisa dilakukan untuk memilih komoditi unggulan bisa dilakukan dengan metode Analytical Hierarcy Process (AHP) dengan bedasarkan kriteria dari komoditi unggulan PERMENDAGRI PUD No. 9 Tahun 2014. Kemudian untuk menentukan strategi pengembangan yang ada digunakan analisis SWOT (Strength Weakness Opportunity Threats). Dari hasil pengolahan yang dilakukan komoditi yang menjadi unggulan dari industri sandang dan kulit adalah industri konveksi jeans dengan nilai prioritas nilai AHP sebesar 0.395. Sedangkan strategi pengembangan yang dapat diterapkan pada komoditi konveksi jeans dari analisis SWOT, dengan kesesuaian dan dapat dilakukan dengan kondisi saat ini dan melihat isu-isu terkait yang ada pada saat ini adalah strategi penetrasi pasar.

Item Type: Thesis (Skripsi(S1))
Subjects: S1-Skripsi
Divisions: Fakultas Teknik > Teknik Industri 2016
Depositing User: Irwan Kustiawan
Date Deposited: 11 Apr 2016 05:02
Last Modified: 11 Apr 2016 05:02
URI: http://repository.unpas.ac.id/id/eprint/3144

Actions (login required)

View Item View Item