EVALUASI DESAIN BELT CONVEYOR BC 13 DAN BC 14 PLTU SURYALAYA

PANJI PURNAMA, 133030089 and Hery Sonawan, DS and Gatot Santoso, Ds (2017) EVALUASI DESAIN BELT CONVEYOR BC 13 DAN BC 14 PLTU SURYALAYA. Skripsi(S1) thesis, Fakultas Teknik.

[img] Text
1.COVER.docx

Download (71kB)
[img] Text
3.ABSTRAK.docx

Download (35kB)
[img] Text
9.BAB I TA PENDAHULUAN.docx

Download (38kB)
Official URL: http://teknik.unpas.ac.id

Abstract

KATA Dalam mekanisme penyaluran batubara dari dermaga menuju sistem pembangkit menggunakan belt conveyor. Pada unit pembangkit 1-4 PLTU Suralaya, dua konveyor yang melayani empat unit tersebut diberi kode BC 13 dan BC 14. Kedua konveyor tersebut mengalami kendala teknis yang memengaruhi pasokan batubara pada bunker. Selain memengaruhi pasokan batubara, permasalahan tersebut juga berpengaruh terhadap umur ekonomis komponen pada konveyor tersebut, khususnya conveyor belt sehingga terjadi losses cost yang dialami perusahaan dalam maintenance. Kendala yang dialami kedua konveyor tersebut yaitu: 1. Belt berjalan tidak pada jalurnya, bergerak kekanan dan kekiri (drifting). 2. Terjadi lipatan belt (buckling) pada kurva antara konveyor menanjak dengan hori-zontal yang dialami kedua konveyor. 3. Motor penggerak mengalami overheat. Dengan adanya permasalahan yang dialami konveyor BC 13 dan BC 14, dilakukan evaluasi desain konveyor existing. Dengan mendesain ulang konveyor existing berdasarkan standar CEMA, telah diketahui penyebab dari permasalahan yang terjadi yaitu: 1. Belt drifting diakibatkan oleh ketidaklurusan posisi carrying idler terutama secara horizontal antara satu dengan yang lainnya dengan misalignment mencapai 0,2 m. 2. Belt buckling di daerah kurva antara bagian konveyor horizontal dan inklinasi diakibatkan oleh radius kurva yang terlalu kecil yaitu sebesar 29 m, sedangkan berdasarkan desain ulang mengacu pada standar CEMA, radius minimum seharusnya 47 m. Sehingga dengan radius yang terlalu kecil menyebabkan overstress pada bagian tepi belt di daerah kurva lengkungan. Dengan terjadinya overstress dibagian tepi belt menyebabkan tegangan dibagian tengah belt pada daerah kurva lengkungan bernilai nol sehingga belt tersebut melipat (buckling). 3. Motor penggerak mengalami overheat disebabkan akibat ketidaklurusan pada sambungan kopling sistem transmisi yang terhubung dengan puli. Dengan ketidaklurusan tersebut menyebabkan beban yang tidak merata pada bantalan motor drive.

Item Type: Thesis (Skripsi(S1))
Subjects: S1-Skripsi
Divisions: Fakultas Teknik > Teknik Mesin 2017
Depositing User: Irwan Kustiawan
Date Deposited: 04 Oct 2017 03:14
Last Modified: 04 Oct 2017 03:14
URI: http://repository.unpas.ac.id/id/eprint/30206

Actions (login required)

View Item View Item