TINJAUAN YURIDIS KRIMINOLOGIS KEWENANGAN PERAWAT YANG MELAKUKAN TINDAK KHITAN TERHADAP ANAK YANG MENGAKIBATKAN CACAT KELAMIN DIHUBUNGKAN DENGAN UNDANG –UNDANG NO.38 TAHUN 2014 TENTANG KEPERAWATAN JO UNDANG-UNDANG NO.36 TAHUN 2009 TENTANG KESEHATAN

Gilang Ramadhan, 131.000.405 (2017) TINJAUAN YURIDIS KRIMINOLOGIS KEWENANGAN PERAWAT YANG MELAKUKAN TINDAK KHITAN TERHADAP ANAK YANG MENGAKIBATKAN CACAT KELAMIN DIHUBUNGKAN DENGAN UNDANG –UNDANG NO.38 TAHUN 2014 TENTANG KEPERAWATAN JO UNDANG-UNDANG NO.36 TAHUN 2009 TENTANG KESEHATAN. Skripsi(S1) thesis, FAKULTAS HUKUM UNPAS.

[img] Text
I. BAB IV.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (59kB)
[img]
Preview
Text
H. BAB III.pdf

Download (62kB) | Preview
[img]
Preview
Text
F. BAB I.pdf

Download (94kB) | Preview
[img]
Preview
Text
E. DAFTAR ISI.pdf

Download (11kB) | Preview
[img]
Preview
Text
G. BAB II.pdf

Download (123kB) | Preview
[img] Text
J. BAB V.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (38kB)
[img]
Preview
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (41kB) | Preview
[img]
Preview
Text
A. COVER.pdf

Download (79kB) | Preview

Abstract

Permasalahan yang sangat utama yaitu suatu kompetensi atau kewenangan seorang tenaga kesehatan Perawat, tanpa ketelitian dalam melakukan pekerjaan yang dilakukan sehingga menyebabkan suatu kelalaian yakni melakukan bedah minor (operasi) kecil dengan cara menghkitan korban dengan menggunakan alat couter atau laser yang mengakibatkan ujung penis korban mengenai kepala penis hingga mengalami kepala kelaminya terpotong. Permasalahan hukum yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah bagaimanakah penerapan hukum yang dilakukan oleh Perawat kesehatan melakukan khitan dihubungkan dengan Undang-Undang No.38 Tahun 2014 tentang Keperawatan Jo Undang-Undang No.36 Tahun 2009 tentang Kesehatan, faktor apakah yang menjadi penyebab Perawat kesehatan melakukan tindak khitan ditinjau dari perspektif kriminologi, penyelesaian terhadap tindakan Perawat dalam melakukan khitan agar tidak terjadi kembali kasus penyalahgunaan wewenang oleh Perawatkesehatan yang di hubungkan dengan Undang-Undang No.38 Tahun 2014 tentang Keperawatan Jo Undang-Undang No.36 Tahun 2009 tentang Kesehatan. Metode penelitian yang digunakan adalah spesifikasi penelitian bersifat deskriptif analitis yaitu menggambarkan secara menyeluruh dan sistematis tentang kewenangan Perawat melakukan khitan terhadap anak yang menyebabkan cacat alat kelamin, dengan metode pendekatan yuridis normative yakni penelitian terhadap berbagai bahan pustaka, maka pengumpulan dan penemuan data serta informasi melalui studi data kepustakaan, yang didukung oleh penelitian lapangan. Analisis data dilakukan dengan metode yuridis kualitatif, yaitu data yang diperoleh diinventarisasi, dikaji, dan diteliti secara sistematis. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa peran Perawat yang utama dalam upaya pelayanan kesehatan di rumah sakit / puskesmas adalah sebagai pengelola dalam memberikan asuhan/pelayanan keperawatan. Perawat berhubungan langsung maupun tidak langsung dengan pasien yang dirawat di rumah sakit/ Puskesmas. dalam peran inilah Perawat melaksanakan proses keperawatan yang pelaksanaanya harus berpedoman dan berdasar pada standar asuhan keperawatan, lafal sumpah, kode etik, dan standar profesi. apa yang telah diatur di dalam Undang- Undang mengenai profesi Perawat, tidak boleh terjadi kembali kejahatan yang telah terjadi kepada Perawat seperti mengkhitan atau melakukan bedah minor/atau mayor tanpa ada tugas berdasarkan pelimpahan wewenang , karena sudah diatur dalam pasal 29 ayat (1) Undang-Undang no.38 tahun 2014 tentang Keperawatan.

Item Type: Thesis (Skripsi(S1))
Subjects: S1-Skripsi
Divisions: Fakultas Hukum > Ilmu Hukum 2017
Depositing User: Lilis Atikah
Date Deposited: 27 Sep 2017 07:03
Last Modified: 27 Sep 2017 07:03
URI: http://repository.unpas.ac.id/id/eprint/30066

Actions (login required)

View Item View Item