IMPLEMENTASI IMPROVEMENT DENGAN PENDEKATAN TOTAL QUALITY CONTROL (TQC) UNTUK MENGURANGI JUMLAH CACAT PRODUK RUBBER CAP 39B DI PT. SRIKANIA CITRA MANDIRI

SUDI RAHMAT, 113010019 and Riza Fathoni, DS and Dadang Hendriana, DS (2016) IMPLEMENTASI IMPROVEMENT DENGAN PENDEKATAN TOTAL QUALITY CONTROL (TQC) UNTUK MENGURANGI JUMLAH CACAT PRODUK RUBBER CAP 39B DI PT. SRIKANIA CITRA MANDIRI. Skripsi(S1) thesis, Fakultas Teknik Unpas.

[img]
Preview
Text
COVER.pdf

Download (36kB) | Preview
[img]
Preview
Text
BAB I.pdf

Download (113kB) | Preview
Official URL: http://teknik.unpas.ac.id

Abstract

PT.Srikania Citra Mandiri merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dibidang industri manufaktur karet, dimana spareparts yang diproduksi adalah berbahan dasar karet atau Compound dan Rubber CAP 39B adalah salah satu produknya. Sebagai perusahaan yang sedang berkembang PT.SCM tentunya tidak terlepas dari permasalahan-permasalahan pengendalian kualitas produk. Belum maksimalnya upaya dari bagian kualitas untuk melakukan perbaikan kualitas secara terus menerus mengakibatkan masih ada beberapa produk yang tingkat kerusakannya masih tinggi yaitu di atas 5%, sedangkan perusahaan hanya menetapkan bahwa tingkat defect produk akhir adalah sebesar ± 3%. Upaya untuk memperbaiki dan meningkatan kualitas di PT.SCM dilakukan dengan Pendekatan Total Quality Control (TQC). Kontrol yang dilakukan mulai dari pemebelian bahan baku, proses produksi hingga produk sampai ketangan konsumen. Perbaikan atau peningkatan kualitas dilakukan dengan perlibatan pemberdayaan karyawan (PPK) dan membentuk gugus kendali mutu (GKM). Sebagai salah satu anggota tim GKM peneliti akan menggunakan pendekatan siklus Deming PDCA (Plan, Do, Check, Action) dalam melakukan perbaikan kualitas rubber cap 39b. Sementara untuk melakukan analisis atas permasalahan tersebut dilakukan dengan menggunakan diagram sebab akibat (fishbone diagram) dan FMEA (Failure Mode and Effect Analysis). Ada 6 (enam) jenis kerusakan yang terjadi yakni, Cacat, Grepes, Kembung, Gensot, Tekor, dan Pecah. Dari diagram pareto dan histogram menunjukan bahwa jenis kerusakan cacat adalah yang paling dominan terjadi dengan persentase 39.31%, cacat 26.37 %, kembung 18.12%, tekor 11.77%, gensot 2.25%, dan grepes2.20%. Sementara hasil dari histogram cacat memiliki jumlah kerusakan 805, pecah 540, kembung 371, tekor 241, gensot 46, dan grepes 45. Dari diagram pareto dan histogram dipilihlah jenis kerusakan cacat yang akan dilakukan perbaikan. Untuk dapat mengetahui apakah produksi rubber cap 39b sudah terkedali atau tidak dilakukan dengan cara menghitung rata-rata proses dan kempampuan proses. Dari hasil peta kontrol didapatkan hasil bahwa proses produksi saat ini tidak terkendali karena ada beberapa data yang keluar dari batas kontrol sementara hasil dari perhitungan nilai Cp sebesar 0.38 dan masih di bawah angka 1 menunjukan bahwa kemampuan proses produksi rubber cap 39b tidak baik karena nilai Cp masih dibawah 1 (not capable) sehingga harus dilakukan perbaikan. Analisis akan dilakukan dengan fishbone diagram dengan melihat 5 faktor penyebab kegagalan dan analisis FMEA. Dari hasil FMEA didapat penyebab Pengambilan part dari cetakan tidak hati-hati nilai RPN 160, Cetakan kotor nilai RPN 64, Pemanasan kurang dari waktu standar proses nilai RPN 48, dan tidak dilakukannya penyesuaian suhu mesin sesuai standar proses oleh operator nilai RPN 30. Perbaikan akan dilakukan dengan mengimplementasikan hasil dari FMEA dan alternatif solusi. Kata kunci:TQC. PPK dan GKM. Siklus PDCA. Fishbone Diagram. FMEA

Item Type: Thesis (Skripsi(S1))
Subjects: S1-Skripsi
Divisions: Fakultas Teknik > Teknik Industri 2016
Depositing User: Irwan Kustiawan
Date Deposited: 08 Apr 2016 08:03
Last Modified: 08 Apr 2016 08:03
URI: http://repository.unpas.ac.id/id/eprint/2946

Actions (login required)

View Item View Item