PERBANDINGAN KINERJA ANTARA SBR (SEQUENCING BATCH REACTOR) DAN BUT (BIOREAKTOR UNGGUN TETAP) DALAM PENYISIHAN ZAT WARNA TEKSTIL CIRO 16 DAN COD

F. Lucia Nugroho, DS and Evi Afiatun, Ds and Dewi Kusumawardhani, Alumni (2004) PERBANDINGAN KINERJA ANTARA SBR (SEQUENCING BATCH REACTOR) DAN BUT (BIOREAKTOR UNGGUN TETAP) DALAM PENYISIHAN ZAT WARNA TEKSTIL CIRO 16 DAN COD. JURNAL INFOMATEK, 6 (2). pp. 107-118. ISSN 1411-0865

[img] Text
Judul Depan Volume 6 No 2 Juni 2004.doc

Download (47kB)
[img] Text
5. Lucia (TL) MARET 2004hal 107-118.doc

Download (278kB)
[img] Text
COVER-INVolume 6 No 2 Juni 2004.doc

Download (92kB)
Official URL: http://teknik.unpas.ac.id

Abstract

Maraknya industri di Jawa Barat menjadi salah satu factor yang harus diperhatikan oleh pemerintah dalam mengatasi hasil samping dari proses produksi industri. Misalnya saja di daerah Majalaya yang jaraknya hanya 15 km dari sumber mata air Citarum merupakan salah satu fenomena tersendiri karena merupakan satu-satunya sungai di dunis yang hulunya dipenuhi kegiatan industri. Beberapa sungai di kota Majalaya tampak berwarna-warni akibat cairan pewarna tekstil, sehingga pada jarak 15 km dari sumbernya, air sungai Citarum sudah hitam, pekat, dan berbau menyengat. Berdasarkan data dari Pola Induk Jawa Barat tahun 2003, sepanjang 127 km atau 47,1% dari 265 km air aliran Sungai Citarum (Majalaya s.d. Saguling) termasuk kedalam kategori tercemar berat. Melihat kondisi Sungai Citarum sebagai salah satu badan air penerima limbah industri, perlu adanya pemikiran untuk mengatasi pencemaran akibat limbah industri tersebut. Pengolahan biologis merupakan salah satu alternative yang dapat diterapkan untuk mengolah limbah tekstil. Pada penelitian ini pengolahan yang dilakukan adalah dengan menggunakan SBR (Sequencing Catch Reactor) yang akan dibandingkan dengan BUT (Bioreaktor Unggun Tetap). Perbandingan yang akan dilakukan adalah meliputi efisiensi penyisihan warna dan COD, dimana penyisihan warna yang terbesar diperoleh pada penelitian yang menggunakan SBR pda konsentrasi 60 mg/L dan 80 mg/L yaitu sebesar 100%, namun untuk konsentrasi 100 mg/L penyisihan terbesar diperoleh pada penelitian dengan menggunakan BUT, dengan waktu detensi hidrolik selama 24 jam dan ketinggian media 20 cm. Dan untuk penyisihan COD tertinggi diperoleh pada penelitian ini dimana efisiensi penyisihan berkisar antara 68 – 81%, jauh dibandingkan dengan BUT dimana penyisihan COD berkisar antara 0 – 49%. Dengan demikian teknik SBR dapat menjadi pertimbangan alternatif dalam megolah limbah tekstil khusunya warna dan COD. Kata kunci : Limbah tekstil, penyisihan warna, penyisihan COD, Sequencing Batch Reactor (SBR), Bioreactor Unggun Tetap

Item Type: Article
Subjects: JOURNAL
Divisions: Fakultas Teknik > Teknik Lingkungan 2004
Depositing User: Irwan Kustiawan
Date Deposited: 11 Sep 2017 08:01
Last Modified: 11 Sep 2017 08:01
URI: http://repository.unpas.ac.id/id/eprint/29178

Actions (login required)

View Item View Item