TANGGUNG JAWAB PENGANGKUT TERHADAP KERUSAKAN DAN KEHILANGAN BARANG YANG MENGGUNAKAN MULTIMODA TRANSPORT DIHUBUNGKAN DENGAN THE HAQUE RULES DAN CISG

Novita Suhenti, 121000337 (2017) TANGGUNG JAWAB PENGANGKUT TERHADAP KERUSAKAN DAN KEHILANGAN BARANG YANG MENGGUNAKAN MULTIMODA TRANSPORT DIHUBUNGKAN DENGAN THE HAQUE RULES DAN CISG. Skripsi(S1) thesis, FAKULTAS HUKUM UNPAS.

[img]
Preview
Text
A. COVER.pdf

Download (43kB) | Preview
[img]
Preview
Text
D. DAFTAR ISI.pdf

Download (11kB) | Preview
[img]
Preview
Text
F. BAB I.pdf

Download (122kB) | Preview
[img]
Preview
Text
G. BAB II.pdf

Download (213kB) | Preview
[img]
Preview
Text
H. BAB III.pdf

Download (93kB) | Preview
[img] Text
I. BAB IV.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (66kB)
[img] Text
J. BAB V.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (15kB)
[img]
Preview
Text
K. DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (19kB) | Preview

Abstract

Dewasa ini, telah banyak bermunculan perusahaan-perusahaan jasa pengiriman dengan pengangkutan multimoda yang sering melakukan hubungan hukum dengan pihak eksportir maupun importir. Persoalan yang kerap terjadi dalam pengangkutan barang melalui pengangkutan multimoda adalah tanggung jawab kehilangan dan kerusakan barang yang diangkut oleh perusahaan penyedia jasa pengiriman barang menjadi tidak jelas, mengingat banyaknya pihak yang terlibat dalam prosesnya. Pada skripsi ini yang menjadi identifikasi masalahnya adalah: Bagaimana pengaturan mengenai tanggung jawab perusahaan jasa pengangkut terhadap kerusakan dan kehilangan barang dalam perjanjian pengangkutan barang ekspor dengan menggunakan multimoda transport menurut The Haque Rules dan CISG?; Permasalahan hukum apa yang terjadi dalam hal tanggung jawab pengangkut terhadap kerusakan dan kehilangan barang yang menggunakan multimoda transport?; dan Upaya hukum apakah yang harus dilakukan oleh eksportir terhadap perusahaan jasa pengangkut apabila terjadi kehilangan atau kerusakan barang dengan menggunakan multimoda transport dihubungkan dengan The Haque Rules dan CISG? Metode pendekatan yang digunakan adalah metode pendekatan yuridis normatif yaitu penelitian yang dilakukan dengan mendasarkan pada kepustakaan atau data sekunder. Tekhnik yang digunakan dilakukan dengan cara studi kepustakan yakni penelitian dilakukan dengan cara mencari dan mengumpulkan data baik yang ada dalam literatur maupun perundang-undangan yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. Spesifikasi penelitian ini dilakukan secara deskriptif analitis berupa penggambaran, penelaahan dan penganalisaan ketentuan-ketentuan yang berlaku, yaitu metode ini memiliki tujuan untuk memberikan gambaran yang sistematis, faktual serta akurat dari objek penelitian itu sendiri. Menurut The Haque Rules dinyatakan bahwa pengangkut berkewajiban agar barang-barang yang diangkutnya dimuat, dirawat, dipadatkan, diangkut, dijaga, dipelihara, dan dibongkar dengan sewajarnya. pengangkut bertanggungjawab atas keselamatan dan keutuhan barang-barang Sementara itu, menurut CISG, hanya mengatur secara khusus mengenai kewajiban penjual dan kewajiban pembeli secara timbal balik, dimana kewajiban penjual merupakan hak dari pembeli demikian pula sebaliknya; Permasalahan hukum yang terjadi dalam hal tanggung jawab pengangkut terhadap kerusakan dan kehilangan barang yang menggunakan multimoda transport, yaitu penjual, perusahaan pengangkut dan pembeli, tentunya pihak pembeli akan kesulitan untuk meminta pertanggungjawaban langsung kepada pihak pengangkut, hal tersebut karena perjanjian yang dibuat dalam jual beli barang (pesanan) hanya dilakukan antara pembeli dengan penjual, tanpa melibatkan pengangkut, sehingga pembeli hanya meminta pertanggungjawaban kepada penjual. Upaya yang harus dilakukan oleh eksportir selain tentunya dapat menuntut ganti rugi kepengadilan berdasarkan hukum tentunya dapat mengajukan penyelesaian sengketa di luar pengadilan (non litigasi) yang meliputi konsultasi, negosiasi dan perdamaian, mediasi, konsiliasi dan penilaian ahli. Saran yang dapat penulis kemukakan salah satunya adalah demi kepastian hukum para pihak dalam perjanjian penggunaan jasa pengangkutan, seyogyanya perlu dipertegas dalam perjanjian mengenai pilihan hukum dalam menyelesaikan sengketa dengan dasar bahwa baik The Haque Rules maupun CISG mengatur kebebasan bagi para para pihak untuk membuat isi perjanjian. Kata Kunci: Tanggung Jawab, Pengangkut, Multimoda Transport , The Haque Rules, CISG

Item Type: Thesis (Skripsi(S1))
Subjects: S1-Skripsi
Divisions: Fakultas Hukum > Ilmu Hukum 2017
Depositing User: Lilis Atikah
Date Deposited: 16 Jun 2017 04:01
Last Modified: 16 Jun 2017 04:01
URI: http://repository.unpas.ac.id/id/eprint/28153

Actions (login required)

View Item View Item