SITI KAYAH, NPM. 131000031 (2017) TINDAKAN HUKUM YANG DI LAKUKAN OLEH PT CAHAYA BUANA INTITAMA TERHADAP PENDAFTARAN PERTAMA DESAIN INDUSTRI OLEH ROBET ITO DIHUBUNGKAN DENGAN UNDANG-UNDANG NOMOR 31 TAHUN 2000 TENTANG DESAIN INDUSTRI. Skripsi(S1) thesis, Fakultas Hukum Universitas Pasundan.
Text
BAB IV.pdf Restricted to Repository staff only Download (13kB) |
||
|
Text
daftar isi baru.pdf Download (38kB) | Preview |
|
Text
BAB V.pdf Restricted to Repository staff only Download (13kB) |
||
|
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (44kB) | Preview |
|
|
Text
BAB II.pdf Download (103kB) | Preview |
|
|
Text
BAB III.pdf Download (135kB) | Preview |
|
|
Text
BAB I.pdf Download (165kB) | Preview |
Abstract
Pasal 1 angka 1 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2000 tentang Desain industri yaitu, Desain Industri adalah suatu kreasi tentang bentuk, konfigurasi, atau komposisi garis atau warna, atau gabungan dari padanya yang berbentuk tiga dimensi atau dua dimensi serta dapat dipakai untuk menghasilkan suatu produk, barang, komoditas industri, atau kerajinan tangan. Didalam dunia bisnis yang semakin berkembang, diperlukannya adanya perlindungan terhadap produk yang memiliki nilai komersial. Dengan demikian hak kekayaan intelektual menjadi sangat penting, karena hak kekayaan intelektual merupakan hak yang berasal dari hasil kegiatan kreatif sesuatu kemampuan daya pikir manusia diekspresikan dalam berbagai bentuk yang memiliki atau mempunyai manfaat dan berguna dalam kehidupan manusia, yang artinya bahwa hak kekayaan intelektual adalah suatu bentuk kekayaan bagi pemiliknya. Pada persoalan hukum pendaftaran pertama desain industri, maka masalah yang akan dibahas yaitu:1. Bagaimana Undang- Undang Nomor 31 Tahun 2000 Tentang Desain Industri memberikan perlindungan terhadap pendesain?. 2. Tindakan apa yang dapat dilakukan oleh PT. Cahaya Buana Intitama terhadap Robert Ito?. 3. Bagaimanakah penyelesaian permasalahan kasus PT. Cahaya Buana Intitama melawan Robert Ito. Penelitian ini menggunakan spesifikasi penelitian deskriptif analitis, dan menggunakan metode pendekatan yuridis normatif, tahap penelitian yang digunakan adalah melalui studi kepustakaan dan penelitian lapangan, teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah studi dokumen. Sesuai dengan metode pendekatan yang diterapkan, maka data yang diperoleh untuk penelitian ini dianalisis secara yuridis normatif. Kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah: 1). Undang – Undang Desain Industri dalam pemberian perlindungan hukum terhadap pemegang Hak Desain Industri memang masih banyak kekurangan dan perlu untuk diperbaharui yaitu pada Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2000 tentang Desain Industri untuk lebih mengklarifikasikan implementasinya di dalam masyarakat, yang dimana di dalam praktiknya masih banyak menimbulkan permasalahan.. 2. Di dalam pertimbangan Majelis Hakim Mahkamah Agung juga mengatakan bahwa terdapat perbedaan desain industri milik penggugat dengan desain industri milik tergugat. Seperti tampak konfigurasi (ukir yang menonjol) pada desain milik penggugat sementara desain tergugat tidak memiliki tonjolan , demikian pula konfigurasi yang terdapat pada pintu , berupa garis-garis seperti anyaman tikar yang tidak sama dan tidak ditiru pada pintu lemari desain industri milik tergugat. 3. Perlindungan bentuk dasar lemari tidak dapat dilindungi karena kata “lemari “ selalu berasosiasi dengan bentuk segi empat, yang telah menajadi milik umum dan tidak dapat dimohonkan perlindungannya dalam suatu desain industri. Kata Kunci : Perlindungan Hukum, Pemegang Hak, Pendaftaran Pertama iii
Item Type: | Thesis (Skripsi(S1)) |
---|---|
Subjects: | S1-Skripsi |
Divisions: | Fakultas Hukum > Ilmu Hukum 2017 |
Depositing User: | Ramadhan S - |
Date Deposited: | 14 Jun 2017 07:34 |
Last Modified: | 14 Jun 2017 07:34 |
URI: | http://repository.unpas.ac.id/id/eprint/28037 |
Actions (login required)
View Item |