RYAN ANGGANI, 113010131 and Rizki Wahyuniardi, Ds and Mohammad Syarwani, DS (2017) PENGUKURAN KINERJA SUPPLY CHAIN DENGAN PENDEKATAN SUPPLY CHAIN OPERATION REFERENCES (SCOR) DI PT. BRODO GANESHA INDONESIA. Skripsi(S1) thesis, Fakultas Teknik.
Text
abstrak.docx.pdf Download (8kB) |
|
Text
COVER TA FIX PRINT SIDANG.pdf Download (13kB) |
|
Text
BAB I TA Anggani Revisi.pdf Download (235kB) |
Abstract
Selama periode 2000-an, keunggulan optimasi dan integrasi supply chain menjadi fokus dari beberapa organisasi perusahaan besar di dunia. Persaingan bisnis yang semakin ketat, di era globalisasi ini menuntut setiap perusahaan untuk menyusun kembali strategi dan taktik bisnisnya untuk tetap dapat bersaing dengan para kompetitornya (Yohanes, 2010). Tujuannya adalah untuk memuaskan konsumen akhir, sehingga mereka harus bekerjasama untuk membuat produk yang murah, mengirimkannya tepat waktu dan dengan kualitas yang baik (Pujawan, 2005). PT. Brodo Ganesha Indonesia meruapakan perusahaan manufaktur. Perusahaan yang berlokasi di Bandung ini memiliki bisnis utama menjual sepatu kulit. Dalam kegiatan supply chain, perusahaan memiliki banyak stakeholder dan cukup sulit untuk mengatur rantai pasokannya. Dengan sulitnya mengatur rantai pasokan akan mempengaruhi kepada efektifitas dan efesiensi supply chain perusahaan, dapat dilihat dari persentase produk cacat dan perencanaan forecast yang tidak tepat, maka dilakukan penelitian untuk mengukur kinerja supply chain. Pengukuran kinerja supply chain yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan Supply Chain Operation References (SCOR) Model Version 10.0. Untuk mengukur tingkat kinerja supply chain perusahaan, dalam SCOR model version 10.0 terdapat 5 performance attributes untuk mengukur kinerja supply chain, yaitu Supply Chain Reliability, Supply Chain Responsiveness, Supply Chain Agility, Supply Chain Cost dan Supply Chain Assets yang digambarkan kedalam model hierarki SCOR pengukuran kinerja supply chain yang memiliki metriks. Kemudian hierarki awal pengukuran kinerja tersebut disesuaikan dengan kondisi perusahaan yang digunakan untuk mengukur kinerja supply chain perusahaan, sedangkan normalisasi Snorm De Boer berfungsi untuk menyamakan nilai metrik yang digunakan sebagai indikator pengukuran. Untuk menentukan tingkat kepentingan dari performance attributes pengukuran digunakan pembobotan subjektif dengan kuesioner. Pengukuran kinerja supply chain di PT. Brodo Ganesha Indonesia ini menghasilkan nilai kinerja performance attributes supply chain reliability 19,74 dengan nilai terbaik 28,60 sehingga menghasilkan selisih 8,86; Supply Chain Responsiveness 16,91 dengan nilai terbaik 25,00 sehingga menghasilkan selisih 8,09; Supply Chain Agility 11,00 dengan nilai terbaik 22,60 sehingga menghasilkan selisih 11,60; Supply Chain Assets 12,26 dengan nilai terbaik 23,80 sehingga menghasilkan selisih 12,23 dan nilai total kinerja supply chain PT. Brodo Ganesha Indonesia sebesar 59,21. Nilai ini menunjukan bahwa kinerja supply chain perusahaan berada pada posisi rata-rata (average) karena nilai terbaik yang bisa dicapai adalah 100,00. Dari hasil penelitian terdapat nilai metrik rendah yang dapat digunakan sebagai usulan perbaikan untuk peningkatan kinerja supply chain perusahaan agar dapat tetap bersaing dengan para kompetitor. Kata Kunci: Metrik SCOR, Pengukuran Kinerja, Performance attributes, Supply Chain, Supply Chain Operation References (SCOR)
Item Type: | Thesis (Skripsi(S1)) |
---|---|
Subjects: | S1-Skripsi |
Divisions: | Fakultas Teknik > Teknik Industri 2017 |
Depositing User: | Irwan Kustiawan |
Date Deposited: | 07 Jun 2017 01:23 |
Last Modified: | 07 Jun 2017 01:23 |
URI: | http://repository.unpas.ac.id/id/eprint/27654 |
Actions (login required)
View Item |