PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA PEGAWAI PADA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIZINAN TERPADU (BPMPT) PROVINSI JAWA BARAT

MERINA FERIANI, NPM : 148010005 (2017) PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA PEGAWAI PADA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIZINAN TERPADU (BPMPT) PROVINSI JAWA BARAT. Thesis(S2) thesis, UNPAS.

[img] Text
MERINA.docx

Download (89kB)

Abstract

Penelitian ini didasarkan pada masalah pokok, yaitu produktivitas kerja pegawai rendah.Hal ini diduga disebabkan oleh belum dijalankannya komponen-komponen budaya organisasi secara maksimal oleh para pegawai Badan Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu (BPMPT) Provinsi Jawa Barat. Pendekatan dalam penelitian ini tentang budaya organisasi dan produktivitas kerja pegawai dilihat dari konteks kebijakan publik dan administrasi publik sebagai teori induknya untuk mengembangkan khasanah ilmu administrasi publik. Metode penelitian yang digunakan adalah metode explanatory survey.Metode ini digunakan untuk menjelaskan fenomena sosial yang dalam hal ini digunakan untuk meneliti pengaruh budaya organisasi (X) sebagai variabel bebas terhadap produktivitas kerja pegawai (Y) sebagai variabel terikat. Penelitian ini menggunakan analisis kuantitatif melalui penggunaan metode analisis jalur (path analysis) yang dimaksudkan untuk mengetahui besaran pengaruh variabel budaya organisasi terhadap produktivitas kerja pegawai Badan Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu (BPMPT) Provinsi Jawa Barat baik secara simultan maupun secara parsial. Hasil penelitian menunjukan bahwa secara simultan, pengaruh budaya organisasi (X) terhadap produktivitas kerja (Y) sebesar 87,3%. Adapun pengaruh variabel lain (ε) terhadap produktivitas kerja (Y) sebesar 12,7%. Sedangkan secara parsial, pengaruh budaya organisasi (X) yang terdiri dari sepuluh komponen budaya organisasi meliputi: komponen inisiatif individu (X1) berpengaruh sebesar 6,8%. Komponen toleransi terhadap tindakan beresiko (X¬2) berpengaruh sebesar 6,2%. Komponen pengarahan (X3) berpengaruh sebesar 2,3%. Komponen integrasi (X4) berpengaruh lebih besar yaitu 37,6 %. Komponen dukungan pimpinan (X5) berpengaruh sebesar 1,9%. Komponen kontrol (X6) berpengaruh lebih besar yaitu 12,4%. Komponen identitas (X7) berpengaruh sebesar 3,6%. Komponen sistem imbalan (X8) berpengaruh sebesar 8,1%. Komponen toleransi terhadap konflik (X9) berpengaruh sebesar 5,6%. Komponen pola komunikasi (X10) berpengaruh sebesar 2,8%. Dari kesepuluh komponen budaya organisasi yang memberikan pengaruh dominan secara parsial terhadap produktivitas kerja pegawai adalah komponen integrasi (X4) berpengaruh lebih besar terhadap produktivitas kerja pegawai (Y) Badan Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu (BPMPT) Provinsi Jawa Barat sebesar 37,6%. Selanjutnya penelitian ini dapat disimpulkan bahwa budaya organisasi berpengaruh secara positif terhadap produktivitas kerja pegawai pada Badan Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu (BPMPT) Provinsi Jawa Barat.Secara menyeluruh budaya organisasi telah dilaksanakan dan dijalankan sesuai dengan komponen-komponen produktivitas kerja. Kata Kunci: Budaya Organisasi dan Produktivitas Kerja Pegawai

Item Type: Thesis (Thesis(S2))
Subjects: RESEARCH REPORT
Divisions: Pascasarjana > S2-Administrasi dan Kebijakan Publik 2017
Depositing User: Mrs Lusiawati -
Date Deposited: 03 Jun 2017 04:11
Last Modified: 03 Jun 2017 04:11
URI: http://repository.unpas.ac.id/id/eprint/27489

Actions (login required)

View Item View Item