OPTIMALISASI KEAMANAN DAN KESELAMATAN PELAYARAN INDONESIA DARI ANCAMAN DAN GANGGUAN DI LAUT: PIRACY ON STRAIT OF MALACCA AND SINGAPORE

TEGUH SUBRATA, 132030012 (2017) OPTIMALISASI KEAMANAN DAN KESELAMATAN PELAYARAN INDONESIA DARI ANCAMAN DAN GANGGUAN DI LAUT: PIRACY ON STRAIT OF MALACCA AND SINGAPORE. Skripsi(S1) thesis, UNIVERSITAS PASUNDAN.

[img] Text
COVER INDONESIA.docx

Download (55kB)
[img] Text
COVER BAHASA INGGRIS.docx

Download (55kB)
[img] Text
ABSTRAK INDONESIA.docx

Download (14kB)
[img] Text
ABSTRAK SUNDA.docx

Download (16kB)
[img] Text
ABSTRAK INGGRIS.docx

Download (14kB)
[img] Text
BAB I.docx

Download (88kB)
[img] Text
BAB II.docx

Download (457kB)
[img] Text
DAFTAR PUSTAKA.docx

Download (26kB)

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini berfokus pada bagaimana sikap littoral state merespon ancaman piracy di Selat Malaka. Selat Malaka dengan posisinya yang strategis ditambah perannya sebagai Sea Lanes Of Communication dan Sea Lanes Of Trade menjadikan selat ini sebagai Selat Internasional tersibuk dan terpadat, sehingga selat ini rawan akan tindakan piracy. Selat yang di lalui sekitar 72% perdagangan dunia, 50.000 hingga 70.000 kapal per tahun, dan di perkirakan pada tahun 2020 kapal yang melintasi selat malaka mencapai 140.000. Kapal yang melalui Selat Malaka di dominasi oleh kapal Tanker pengangkut bahan bakar minyak dan bahan industri berbagai negara di dunia, sehingga negara-negara di dunia sangat bergantung pada keamanan Selat Malaka. Littoral state menolak adanya intervensi asing yakni pengerahan pasukan militer asing dalam pengelolaan keamanan selat malaka dari ancaman piracy. Seperti penolakan terhadap proposal RMSI (Regional Maritime Security Initiative) yang di usulkan oleh Amerika Serikat. Bagi littoral state, pertama Selat Malaka sepenuhnya adalah tanggung jawab littoral state dengan mengacu pada Hukum Laut UNCLOS 1982. Kedua, littoral state berpendapat bahwa dengan hadirnya pasukan militer extra-regional state dalam pengelolaan keamanan selat malaka dapat membahayakan eksistensi kedaulatan dan integritas littoral state sebagai negara yang merdeka. Metode yang digunakandalammelakukanpenelitianiniadalahmetodedeskripsi yang bertujuanuntukmenggambarkanfenomenapiracy di selatmalaka.Insiden piracy di Selat Malaka pada periode 2011-2015 meningkat cukup signifikan, akan tetapi pada tahun 2016 tindakan piracy di Selat Malaka hanya terjadi 1 kali yakni piracy terhadap Kapal MV Posh Viking. Optimalisasi terhadap keamanan selat malaka terus di tingkatkan oleh ketiga littoral state. Malacca Strait Sea Patrol (MSSP)/Malacca Straits Security Initiative (MSSI) atau biasa dikenal dengan Operasi patroli terkoordinasi MALSINDO dibentuk sebagai respon untuk menangani piracy di Selat Malaka. Kata Kunci: Piracy, Selat Malaka, Littoral State.

Item Type: Thesis (Skripsi(S1))
Subjects: S1-Skripsi
Divisions: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Hubungan Internasional 2017
Depositing User: Edy Gomes -Somantri
Date Deposited: 03 Jun 2017 03:52
Last Modified: 10 Jun 2017 05:19
URI: http://repository.unpas.ac.id/id/eprint/27432

Actions (login required)

View Item View Item