PENERAPAN KONSEP PROVOCATIVE VICTIM TERHADAP KEKERASAN FISIK YANG DILAKUKAN OLEH GURU TERHADAP MURID DI LINGKUNGAN SEKOLAH BERDASARKAN UU NO. 20 TAHUN 2003 TENTANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL

Eka Meiherliyanti, NPM : 131000003 (2017) PENERAPAN KONSEP PROVOCATIVE VICTIM TERHADAP KEKERASAN FISIK YANG DILAKUKAN OLEH GURU TERHADAP MURID DI LINGKUNGAN SEKOLAH BERDASARKAN UU NO. 20 TAHUN 2003 TENTANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL. Skripsi(S1) thesis, FAKULTAS HUKUM UNPAS.

[img]
Preview
Text
1. COVER.pdf

Download (65kB) | Preview
[img]
Preview
Text
8. DAFTAR ISI.pdf

Download (43kB) | Preview
[img]
Preview
Text
9. BAB 1.pdf

Download (194kB) | Preview
[img]
Preview
Text
10. BAB 2.pdf

Download (242kB) | Preview
[img] Text
11. BAB 3.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (137kB)
[img] Text
12. BAB 4.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (127kB)
[img]
Preview
Text
13. BAB 5.pdf

Download (56kB) | Preview
[img]
Preview
Text
14. DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (19kB) | Preview

Abstract

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual, keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia. Sesuai dengan yang diamanatkan dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 yakni “mencerdaskan kehidupan bangsa”. Fungsi guru dalam pendidikan sebagaimana tertera dalam Pasal 1 angka 1 UU No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen menyebutkan bahwa guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasikan peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Tindakan hukuman disiplin yang dilakukan oleh guru yang pada waktu dulu dianggap biasa saja, kini dinilai melanggar hak anak. Akibatnya guru seperti menghadapi dilema, di satu sisi dia harus menegakkan disiplin, sementara di sisi lain khawatir dikriminalisasi oleh orang tua atau LSM atas tuduhan melakukan kekerasan terhadap anak. Persoalan di atas di indentifiksikan sebagai berikut : bagaimana peranan korban dalam terjadinya kekerasan fisik oleh guru terhadap murid di lingkungan sekolah berdasarkan konsep provocative victim? dan Bagaimana upaya yang dilakukan agar tidak terjadi kembali tindakan kekerasan fisik yang dilakukan oleh guru terhadap murid di lingkungan sekolah ? Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif analitis, dengan metode pendekatan yuridis normatif, dan tahap penelitian dengan cara penelitian lapangan dan kepustakaan yaitu penelitian terhadap dokumendokumen, studi lapangan dan wawancara langsung dengan pihak-pihak terkait, lalu dianalisis dengan motode yuridis kualitatif. Guru dalam kasus kekerasan terhadap murid terdapat hal yang harus dibuktikan berupa niat terkait guru tersebut melakukan kekerasan atau tidak, jika niat tersebut untuk menyakiti dan dilakukan secara tidak wajar maka guru tersebut tentunya telah melakukan kekerasan dan dapat dipidanakan, dengan kesimpulan dalam kasus kekerasan fisik yang dilakukan oleh guru, murid merupakan provocative victim dan guru memberikan sanksi fisik kepada murid adalah dengan tujuan baik yakni untuk mendidik dan tidak berniat untuk menyakiti. Upaya yang dilakukan untuk mencegah terjadinya pemberian sanksi fisik oleh guru terhadap murid dilakukan dengan upaya preventif yakni pencegahan dengan berbagai macam sosialisasi oleh PB PGRI dan MABES POLRI, sedangkan upaya penanggulangan berupa sanksi yang tertera dalam UU yakni pemidanaan dan juga sanksi berupa mutasi atau sanksi lainnya yang diberikan oleh yayasan atau dispendik. Kata kunci : mendidik , provovative victim, kekerasan terhadap murid

Item Type: Thesis (Skripsi(S1))
Subjects: S1-Skripsi
Divisions: Pascasarjana > S2-Ilmu Hukum 2017
Depositing User: Lilis Atikah
Date Deposited: 23 May 2017 03:13
Last Modified: 23 May 2017 03:13
URI: http://repository.unpas.ac.id/id/eprint/27337

Actions (login required)

View Item View Item