OPTIMASI PENYISIHAN KEKERUHAN SUNGAI CIKAPUNDUNG DAN SUNGAI CISANGKUY SEBAGAI SUMBER AIR BAKU INSTALASI PENGOLAHAN AIR BADAK SINGA

Hari Prayoga, Alumni and Evi Afiatun, Ds and Hary Pradiko, Ds (2015) OPTIMASI PENYISIHAN KEKERUHAN SUNGAI CIKAPUNDUNG DAN SUNGAI CISANGKUY SEBAGAI SUMBER AIR BAKU INSTALASI PENGOLAHAN AIR BADAK SINGA. Skripsi(S1) thesis, Fakultas Teknik Unpas.

[img] Text
Abstrak.docx

Download (16kB)
[img] Text
cover.docx

Download (955kB)
[img] Text
KATA PENGANTAR.docx

Download (20kB)
[img] Text
BAB_I.docx

Download (25kB)
[img] Text
BAB III Tinjauan Pustaka.docx
Restricted to Repository staff only

Download (74kB) | Request a copy
[img] Text
BAB_II.docx
Restricted to Repository staff only

Download (1MB) | Request a copy
[img] Text
BAB V Metodologi.docx

Download (34kB)
[img] Text
BAB IV Kondisi Eksisting.docx
Restricted to Repository staff only

Download (1MB) | Request a copy
Official URL: http://teknik.unpas.ac.id

Abstract

Cikapundung dan Cisangkuy merupakan sungai yang digunakan oleh PDAM Kota Bandung sebagai sumber air baku. Pada musim penghujan, kekeruhan air baku pada sumber tersebut melonjak signifikan mencapai > 600 NTU. Tingginya kekeruhan pada saat musim penghujan seharusnya menyebabkan dosis koagulan yang dipakai IPAM Badak Singa tinggi pula, tetapi dosis koagulan yang dipakai pada saat kekeruhan tinggi yaitu 78 ppm pada kekeruhan 635 NTU hanya naik sedikit dari pemakaian yang biasanya pada saat kekeruhan tidak terlalu tinggi yaitu 51 ppm pada kekeruhan 36,1 NTU. Penelitian yang dilakukan yaitu membuat variasi kekeruhan air sampel dari sampel lumpur IPAM Badak Singa agar karakteristik air yang dihasilkan sama. Hasil penelitian yang dilakukan antara lain 1) membandingkan koagulasi tanpa dan dengan perlakuan pengendapan lumpur menggunakan koagulan Poly Alumunium Chloride (PAC); 2) melihat kestabilan pengendapan dan efisiensi pengendapan terhadap variasi waktu; 3) melihat efisiensi sedimentasi dan efisiensi koagulan. Waktu optimum yang terpilih untuk pengendapan yaitu 35 menit dengan penurunan kekeruhan sekitar > 80%. Efisiensi sedimentasi paling besar pada kekeruhan awal 514 NTU. Efisiensi tertinggi pada dosis optimum koagulan tanpa perlakuan pengendapan lumpur yaitu pada kekeruhan 147 NTU dan dengan pengendapan lumpur pada kekeruhan 514 NTU. Diperlukan pengaturan operasional prasedimentasi, pada saat kekeruhan air baku tinggi prasedimentasi digunakan, sedangkan saat kekeruhan rendah dilakukan pengaliran langsung tanpa melalui prasedimentasi guna mengoptimalkan dosis koagulan. Kata kunci: air baku, kekeruhan, dosis koagulan, prasedimentasi, efisiensi

Item Type: Thesis (Skripsi(S1))
Subjects: S1-Skripsi
Divisions: Fakultas Teknik > Teknik Lingkungan 2015
Depositing User: Irwan Kustiawan
Date Deposited: 10 Feb 2017 05:40
Last Modified: 10 Feb 2017 05:40
URI: http://repository.unpas.ac.id/id/eprint/26789

Actions (login required)

View Item View Item