Gendy Rosdiyana, 113010003 and Toto Ramadhan, DS and Yogi Yogaswara, DS (2016) PERANCANGAN ULANG TATA LETAK FASILITAS PRODUKSI DENGAN PENDEKATAN GROUP TECHNOLOGY DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA RANK ORDER CLUSTERING (ROC) DAN ALGORITMA BOND ENERGY (BE) PADA PT. AGRONESIA (INKABA). Skripsi(S1) thesis, Fakultas Teknik Unpas.
|
Text
Cover.pdf Download (46kB) | Preview |
|
|
Text
BAB I.pdf Download (209kB) | Preview |
Abstract
Perancangan layout fasilitas memiliki peranan penting dalam menunjang kelancaran proses produksi yang berdampak terhadap ketepatan waktu penyelesaian sebuah produk. PT. Agronesia (INKABA) merupakan perusahaan make to order yang memproduksi komponen-komponen yang terbuat dari bahan karet (rubber). Saat ini PT. Agronesia (INKABA) menggunakan tipe layout by process. Besarnya variasi routing produk menyebabkan permasalahan tipe layout saat ini yaitu total jarak perpindahan material sangat besar. Penelitian ini menerapkan pendekatan metoda Group Technology untuk menyusun kembali tata letak pada proses 15 jenis produk yaitu Fender Tipe V 500inc x 1500inc, Fender SUC 1000, Fender Tipe W 450inc x 450inc, Coupling Fender (INKABA), Coupling PELNI, Rubber Block 4inc x 15/4inc x 50 3/4inc, Rubber Block 4inc x 4inc x 50 3/4inc, Rubber Bellow, Bering Pad, Rubber Hose Tanpa Flange, Rubber Elbow, Rubber Sucmelt, Engine Monting, Foot Step Yamaha, dan Rubber Seed 6mm x 1000mm x 10000mm. Menyusun kembali tata letak berdasarkan aliran dan jarak produksi pembuatan 15 produk yang diteliti dan menganalisa kesamaan routing operasi yang bervariasi menjadi sebuah konfigurasi layout yang dapat meminimasi jarak perpindahan total dan mengurangi biaya material handling. Metode Group Technlogy digunakan untuk menghasilkan ongkos material handling yang minimum. Dalam Group Technology terdapat beberapa macam algoritma tetapi dalam permasalahan ini hanya menggunakan algoritma Rank Order Clustering (ROC) dan Bond Energy (BE). Perhitungan OMH awal dengan tata letak yang sudah ada menghasilkan ongkos material handling sebesar Rp. 610.957,00. Sedangkan untuk ongkos material handling berdasarkan algoritma Rank Order Clustering (ROC) sebesar Rp. 592.066,50. Dengan tata letak baru yang terpilih berdasarkan algoritma Bond Energy (BE) menghasilkan OMH sebesar Rp. 547.293,00 nilai tersebut memiliki selisih sebesar 10% dari ongkos material handling tata letak awal.
Item Type: | Thesis (Skripsi(S1)) |
---|---|
Subjects: | S1-Skripsi |
Divisions: | Fakultas Teknik > Teknik Industri 2016 |
Depositing User: | Irwan Kustiawan |
Date Deposited: | 04 Apr 2016 04:22 |
Last Modified: | 04 Apr 2016 04:22 |
URI: | http://repository.unpas.ac.id/id/eprint/2022 |
Actions (login required)
View Item |