KEDUDUKAN HUKUM ANAK YANG LAHIR AKIBAT DARI PERCERAIAN LI’AN DITINJAU DARI HUKUM PERDATA

FANSHARRY FAHRUNIZARRAHMAN, NPM. 121000267 (2016) KEDUDUKAN HUKUM ANAK YANG LAHIR AKIBAT DARI PERCERAIAN LI’AN DITINJAU DARI HUKUM PERDATA. Skripsi(S1) thesis, Fakultas Hukum Universitas Pasundan.

[img] Text
DF Baru.pdf

Download (279kB)
[img] Text
BAB I.pdf

Download (342kB)
[img] Text
BAB II.pdf

Download (473kB)
[img] Text
BAB III.pdf

Download (289kB)
[img] Text
BAB IV.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (366kB)
[img] Text
BAB V.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (209kB)
[img] Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (229kB)

Abstract

Dalam ilmu fiqh istilah li’an yaitu seorang istri yang melahirkan seorang anak namun keberadaan anak tersebut tidak diakui oleh sang suami dengan alasan bahwa anak tersebut bukan darah dagingnya, tuduhan tersebut tentunya disertai oleh sumpah li’an yang dilakukan oleh suami sebanyak 4 kali, dan pada sumpah kelima suami menyatakan siap menerima laknat Allah jika ia berbohong. Demikian sebaliknya, istri juga dapat melakukan sumpah balik, bahwa atas nama Allah ia bersumpah bahwa tuduhan suaminya itu tidak benar. Jika antara suami dan istri sama-sama mengucapkan sumpah li’an maka terputuslah hubungan ikatan perkawinan mereka untuk selamanya serta haram bagi mereka untuk dapat rujuk kembali. Lalu dalam hal ini bagaimana mengenai kedudukan hukum anak akibat perceraian li’an serta bagaimanakah perlindungan hak anak tersebut pasca perceraian li’an ditinjau dari segi hukum perdata. Metode penelitian yang penulis gunakan adalah pendekatan yuridis-normatif yang bersifat deskriptif, Metode pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara studi kepustakaan (Library Research) dan studi lapangan (Field Research). Lalu data yang diperoleh tersebut selanjutnya akan dianalisis dengan menggunakan analisis Yuridis-Normatif yang bertujuan untuk memperoleh gambaran yang menyeluruh dan sistematis mengenai suatu permasalahan yang dikaji. Dari hasil penelitian diketahui bahwa apabila tuduhan suami terhadap istri yang disertai dengan sumpah li’an tersebut terbukti secara sah menurut ilmu pengetahuan bahwa anak tersebut bukan anaknya maka kedudukan hukum anak tersebut hanya mempunyai nasab serta hubungan keperdataan dengan ibu dan keluarga ibunya saja. Namun jika tidak terbukti bahwa anak tersebut bukan merupakan anak li’an maka kedudukan hukum anak tersebut tetap mempunyai hubungan nasab dengan ibu dan bapak biologisnya, Mengenai hak anak, apabila terbukti secara sah bahwa anak tersebut bukan anaknya maka secara yuridis bapaknya tidak mempunyai kewajiban memberikan nafkah kepada anaknya dan tidak bisa menjadi wali nikah apabila anak tersebut perempuan, namun apabila terbukti anak tersebut adalah merupakan anaknya maka kedua orang tuanya tetap mempunyai kewajiban untuk menafkahai walaupun diantara keduanya telah terjadi perceraian. Kata kunci : Kedudukan Hukum, Anak Li’an, Perceraian li’an

Item Type: Thesis (Skripsi(S1))
Subjects: S1-Skripsi
Divisions: Fakultas Hukum > Ilmu Hukum 2016
Depositing User: Ramadhan S -
Date Deposited: 04 Feb 2017 06:20
Last Modified: 04 Feb 2017 06:20
URI: http://repository.unpas.ac.id/id/eprint/15948

Actions (login required)

View Item View Item