Penerapan Distribution Requirement Planning Pada Perencanaan Pengendalian Persediaan Produk di DHL Supply Chain Indonesia-Jakarta.

MAHARANI PUTRI KURNIA SARI, 113010012 and Dadang Hendriana, DS and Tjutju Tarliah.D, DS (2017) Penerapan Distribution Requirement Planning Pada Perencanaan Pengendalian Persediaan Produk di DHL Supply Chain Indonesia-Jakarta. Skripsi(S1) thesis, Fakultas Teknik.

[img]
Preview
Text
ABSTRACT MAHARANI (113010012).pdf

Download (6kB) | Preview
[img]
Preview
Text
ABSTRAK MAHARANI (113010012).pdf

Download (93kB) | Preview
[img]
Preview
Text
BAB I MAHARANI (113010012).pdf

Download (295kB) | Preview
[img]
Preview
Text
COVER MAHARANI (113010012).pdf

Download (102kB) | Preview
Official URL: http://teknik.unpas.ac.id

Abstract

DHL Supply Chain Indonesia merupakan salah satu perusahaan besar yang ada di Indonesia yang bergerak dibidang logistik dan transportasi. Tidak hanya Starmart yang mempercayakan kegiatan logistiknya kepada DHL Supply Chain Indonesia, tapi banyak perusahaan – perusahaan lain yang melakukan kerjasama dengan DHL Supply Chain Indonesia. DHL Supply Chain Indonesia berfungsi sebagai pihak yang melakukan order stock kepada supplier. Selain itu DHL Supply Chain Indonesia juga berfungsi melakukan perencanaan pengendalian terhadap stock barang dari setiap retailnya. Setiap retail memiliki jadwal permintaan stock yang berbeda – beda. Oleh sebab itu dibutuhkan perencanaan persediaan yang baik agar tidak terjadi kekurangan stock produk ketika dibutuhkan atau stock yang berlebih di gudang. Metode yang tepat untuk mengatasi masalah distribusi dan persediaan barang yaitu dengan menggunakan Distribution Requirement Planning. Di dalam Distribution Requirement Planning terdiri dari dua metode, yaitu pull system dan push system. Pull system merupakan suatu sistem yang hanya beroperasi untuk menjawab permintaan user. Tujuannya membeli / menerima / mengirim / membuat produk seperti yang dibutuhkan dan pada waktu yang dibutuhkan serta tidak ada persediaan tersisa. Sedangkan push system merupakan sebuah sistem yang dalam operasinya berusaha menjawab preplanned schedule untuk setiap operasi tanpa mengacuhkan real – time status operasi itu. Tujuannya adalah beroperasi sesuai jadwal. Dalam keadaan nyata di lapangan, metode yang sesuai yaitu metode pull system. Dimana setiap retail melakukan permintaan barang ke DHL Supply Chain Indonesia sesuai dengan jumlah dan tanggal yang ada pada list order retail. Tetapi pada kenyataannya, banyak retail yang melakukan permintaan barang di luar jadwal yang telah ditentukan dan jumlah yang diminta melebihi data pada list order retail. Sementara gudang yang ada di DHL Supply Chain Indonesia terbatas. Oleh sebab itu DHL Supply Chain Indonesia membatasi gudang setiap retailnya. Dimana jumlah gudang tersebut telah diperhitungan sebelumnya untuk setiap retail. DHL Supply Chain juga tidak berani memberikan stock barang milik retail Starmart yang lain untuk menghindari kekurangan stock yang semakin meningkat. Jadi untuk saat ini DHL Supply Chain Indonesia selalu memberikan stock barang sesuai dengan list order setiap retail walaupun jumlah barang yang diminta tidak selalu sesuai dengan kebutuhan. Jika Starmart melakukan pemesanan stock barang kepada DHL Supply Chain Indonesia, maka stock barang yang dipesan dapat memenuhi kebutuhan permintaan barang selama 2 bulan untuk setiap retailnya. Hal ini dapat mengurangi ongkos – ongkos yang harus dikeluarkan oleh DHL Supply Chain Indonesia, seperti order cost dan storage cost, selain itu DHL Supply Chain Indonesia dapat melakukan penghematan ruang di gudang

Item Type: Thesis (Skripsi(S1))
Subjects: S1-Skripsi
Divisions: Fakultas Teknik > Teknik Industri 2017
Depositing User: Irwan Kustiawan
Date Deposited: 02 Feb 2017 11:29
Last Modified: 02 Feb 2017 11:29
URI: http://repository.unpas.ac.id/id/eprint/15819

Actions (login required)

View Item View Item