PERAN WHISTLEBLOWER TERHADAP EFEKTIVITAS PROSEDUR AUDIT INVESTIGATIF (Studi pada Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Provinsi Jawa Barat).Pembimbing :Dr. Hj Liza LailaNurwulan,SE.,MSi., Ak,CA

VIRGIA LESTARI, 104020268 (2015) PERAN WHISTLEBLOWER TERHADAP EFEKTIVITAS PROSEDUR AUDIT INVESTIGATIF (Studi pada Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Provinsi Jawa Barat).Pembimbing :Dr. Hj Liza LailaNurwulan,SE.,MSi., Ak,CA. Skripsi(S1) thesis, Fakultas Ekonomi Unpas.

[img]
Preview
Text
COVER.pdf

Download (19kB) | Preview
[img]
Preview
Text
ABSTRAK.pdf

Download (166kB) | Preview
[img]
Preview
Text
BAB 1.pdf

Download (236kB) | Preview

Abstract

ABSTRAK Pelaksanaan audit investigasi berbeda dengan pelaksanaan general audit karena audit ini berhubungan langsung dengan proses ligitasi. Hal ini menyebabkan tugas seorang auditor investigatif lebih berat dari tugas seorang auditor dalam general audit. Selain harus memahami tentang pengauditan dan akuntansi, auditor investigatif juga harus memahami tentang hukum dalam hubungannya dalam kasus penyimpangan atau kecurangan yang dapat merugikan keuangan negara. Penelitian ini bertjuan untuk mengetahui besarnya pengaruh kemampuan auditor dan peran whistleblower secara simultan maupun parsial terhadap efektivitas prosedur audit investigative pada Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) di Provinsi Jawa Barat. Dalam melakukan penelitian ini pendekatan penelitian yang digunakan adalah dengan metode deskriptif dan verifikatif. Metode deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih (independen) tanpa membuat perbandingan atau menghubungkan antara variabel satu dengan variabel yang lain. Metode verifikatif adalah metode penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan kausalitas antar variabel melalui suatu pengujian hipotesis melalui suatu perhitungan statistik sehingga didapat hasil pembuktian yang menunjukkan hipotesis ditolak atau diterima. Hasil perhitungan pengaruh kemampuan auditor dan peran whistleblower berpengaruh secara simultan terhadap efektivitas prosedur audit pada Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) di Provinsi Jawa Barat berdasarkan nilai Fhitung sebesar 27.859 dengan nilai signifikansi sebesar 0,000. Karena Fhitung (27.859) lebih besar dibanding Ftabel (1,7964) maka pada tingkat kekeliruan 5% (0,05) diputuskan untuk menolak Ho menerima Ha, dengan tingkat kepercayaan 95%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa Kemampuan auditor dan Peran whistleblower secara simultan berpengaruh terhadap Efektivitas Prosedur Audit Investigatif. Pengaruh kemampuan auditor dan peran whistleblower berpengaruh secara parsial terhadap efektivitas prosedur audit pada Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) di Provinsi Jawa Barat nilai Thitung untuk x1 kemampuan auditor terhadap sebesar 1,486 dengan nilai signifikansi sebesar 0,156. Di mana pada Ttabel untuk 0,05 dan (0,05; 20) maka diperoleh nilai Ttabel sebesar 1,700 kemudian karena Thitung (1,480) lebih kecil dibanding Ttabel (1,700) maka Kemampuan auditor berada di daerah penerimaan Ho, yang berarti menolak Ha. Maka dapat disimpulkan bahwa kemampuan auditor tidak berpengaruh signifikan terhadap Efektivitas Prosedur Audit Investigatif. Adapun peran swhistleblower secara parsial berpengaruh signifikan terhadap Efektivitas Prosedur Audit Investigatif. Nilai Thitung sebesar 8,543 dengan nilai signifikansi sebesar 0,000. Kata kunci: kemampuan auditor, whistleblower, prosedur audit investigatif ii ABSTRACT

Item Type: Thesis (Skripsi(S1))
Subjects: S1-Skripsi
Divisions: Fakultas Ekonomi > Akuntansi 2010
Depositing User: nining widianingsih
Date Deposited: 28 Mar 2016 03:31
Last Modified: 28 Mar 2016 03:31
URI: http://repository.unpas.ac.id/id/eprint/1534

Actions (login required)

View Item View Item