JEIHAN LAZUAR IMANI, 123020017 and Asep Dedy Sutrisno, DS and Ina Siti Nurminabari, Ds (2017) KAJIAN KANDUNGAN BORAKS DALAM BAKSO PADA PEDAGANG BAKSO DI KOTA BANDUNG. Skripsi(S1) thesis, Fakultas Teknik.
|
Text
ABSTRACT.pdf Download (7kB) | Preview |
|
|
Text
ABSTRAK.pdf Download (8kB) | Preview |
|
|
Text
Bab 1.pdf Download (110kB) | Preview |
|
|
Text
COVER.pdf Download (101kB) | Preview |
Abstract
Boraks atau bleng ini sudah dikenal lama oleh para produsen dimana boraks ini banyak sekali ditambahkan dengan maksud untuk memperbaiki tekstur serta juga untuk mengawetkan. Bakso atau baso adalah jenis produk pangan olahan yang berasal dari daging sapi, babi, maupun ayam yang dicampur dengan tepung. Bakso banyak dikonsumsi karena penyajiannya yang praktis dan mudah didapatkan diberbagai tempat seperti swalayan, pasar tradisional, dan warung bakso. Bakso dikonsumsi oleh berbagai kalangan masyarakat mulai dari anak-anak hingga orang tua. Kenyataan yang beredar dalam masyarakat ada produsen yang melakukan kecurangan usaha yaitu telah menjual makanan yang mengandung bahan tambahan pangan yang berbahaya bagi kesehatan tubuh manusia, sehingga makanan tersebut tidak memenuhi standar mutu makanan yang seharusnya, salah satu bahan tambahan tersebut adalah boraks. Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui ada atau tidaknya bahan tambahan pangan berbahaya yaitu boraks yang terkandung dalam bakso yang dijajakan di Kota Bandung serta seberapa besar kandugan boraks yang terdapat pada sampel. Metode penelitian yang dilakukan adalah penarikan sampel yang digunakan adalah metode teknik sampling, dimana metode sampling yang digunakan adalah sampling purposive atau yang dikenal juga sebagai pertimbangan. Sampling purposive terjadi apabila pengambilan sampel dilakukan berdasarkan perorangan atau pertimbangan peneliti. Sampling puposive akan baik hasilnya ditangan seorang ahli yang khas. Karena cara sampling ini biasanya sangat cocok untuk studi kasus, dimana banyak aspek di kasus tunggal yang mewakili (representative) diamati dan dianalisis. Berdasarkan hasil uji identifikasi boraks dapat diketahui bahwa dari 136 sampel bakso dari para pedagang,dapat teridentifikasi 3 dari 136 sampel mengandung senyawa berbahaya boraks dalam produk yang dijajakannya . Konsentrasi boraks yang terkandung dalam bakso tersebut untuk sampel Aas 2 (Astanaanyar 2) sebesar 1785,6 ppm,untuk sampel Bhb 2 (Buah Batu 2) sebesar 2145,6 ppm dan untuk sampel Skj 3 (Sukajadi 3) sebesar 1847,6 ppm . Kata kunci : Boraks, Bakso, Sampling, Uji Identifikasi Boraks
Item Type: | Thesis (Skripsi(S1)) |
---|---|
Subjects: | S1-Skripsi |
Divisions: | Fakultas Teknik > Teknik Pangan 2017 |
Depositing User: | Irwan Kustiawan |
Date Deposited: | 27 Jan 2017 09:03 |
Last Modified: | 27 Jan 2017 09:03 |
URI: | http://repository.unpas.ac.id/id/eprint/15301 |
Actions (login required)
View Item |